64 Peserta Ikuti Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi di Tabanan, Simak Berita Selengkapnya

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Unit Pelaksana Teknis Daerah atau UPTD Lembaga Latihan Kerja (LLK) Meliling, kembali menggelar pelatihan kerja berbasis kompetensi (PBK), sejak Jumat 17 Februari 2023.

Pada pelaksanaan tahun ini, akan ada empat paket pelatihan kerja dengan peserta sebanyak 64 orang.

Paket pelatihan kerja sendiri meliputi, pelatihan menjahit, pembuatan roti, barista, dan terapi spa.

Baca juga: JNE Berkolaborasi Dengan Itang Yunasz dalam menyambut Ramadan dan Hari Raya

Baca juga: Usai Minyakita, Migor Curah Juga Dilaporkan Mulai Alami Kelangkaan

Asisten II Sekretariat Daerah Kabupaten Tabanan, Anak Agung Gede Dalem Tresna Ngurah, mengatakan pelatihan ini terbukti memang untuk kemanfaatan terhadap penyerapan tenaga kerja di masyarakat.

Dari empat 4 kali pelaksanaan pelatihan, mulai 2019 hingga 2023 ini, sejumlah alumni pelatihan sudah ada yang diterima bekerja di luar negeri.

Seperti di Australia, Jepang, dan Turki.

Mereka menjadi barista, bekerja di spa dan pembuat roti.

“Ini unsur kemanfaatan cukup baik. Bahkan, testimoni dari pelatih, bahwa alumninya sampai diterima bekerja di luar negeri," ucapnya.

Menurut Dalem Trisna, meja dengan output yang cukup baik ini, maka ke depannya selain bekerja di luar negeri, pihaknya juga berharap menciptakan angkatan kerja yang berkompetensi atau wirausahawan.

Sehingga bisa menciptakan lapangan kerja di masyarakat.

Seluruh peserta, akan mendapat sertifikat kompetensi yang bisa dipakai untuk mencari pekerjaan.

“Tidak hanya mencari pekerjaan. Tapi, peserta dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala UPTD LLK Meliling, I Gede Nengah Sugiarta, menyatakan, bahwa sejak 2019 lalu hingga 2023 ini, rata-rata mereka para peserta membuka usaha sendiri atau mandiri.

Namun, untuk pelatihan di 2022 lalu, sesuai laporan dari Kementerian Ketenagakerjaan, sebagian besar pesertanya ada yang diterima bekerja di luar negeri.

Misalnya saja, ada 16 orang alumni pelatihan yang bekerja di spa di Turki.

Kemudian, dua orang menjadi barista di Australia. Dan 1 orang peserta pelatihan pembuatan roti diterima di salah satu pabrik roti di Jepang.

“Selama 2019 sampai 2022 kemarin, memang banyak yang bekerja mandiri rata-rata.

Tapi angkatan 2022 banyak yang bekerja di luar negeri. Untuk 2023 ini harapan kami juga mandiri atau luar negeri. Yang terpenting terserap untuk bekerja atau membuka usaha sendiri,” bebernya. (*)