Sponsored Content
Siswa dan Mahasiswa Berprestasi Dapat Hadiah Apresiasi Tresna Asih Dari Gubernur Bali, Wayan Koster
Siswa dan Mahasiswa berprestasi dapat hadiah apresiasi tresna asih dari Gubernur Bali, Wayan Koster.
Semoga Kita senantiasa dalam keadaan sehat dan berbahagia lahir-bathin. Perayaan Rahina Tumpek Krulut ini dilaksanakan sebagai implementasi Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2022 tentang Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru, yang ditegaskan juga melalui Instruksi Gubernur Bali Nomor 02 Tahun 2023, dimana Pemerintah berserta seluruh masyarakat Bali menyelenggarakan Perayaan Rahina Tumpek Krulut dengan Upacara Jana Kerthi.
Tumpek merupakan hari yang sakral, karena pertemuan dua waktu transisi, yaitu: Kliwon (waktu terakhir dalam siklus Panca Wara) dan Saniscara (waktu terakhir dalam siklus Sapta Wara).
Tumpek Krulut adalah tumpek yang keempat dari enam tumpek yang ada dalam siklus kalender Bali.
Secara filosofis makna perayaan Tumpek Krulut adalah “Menstanakan Dewa Keindahan” dalam diri manusia.
Keindahan (lango) banyak terdapat dalam seni gamelan atau musik, yang dipercaya memiliki kekuatan untuk mempengaruhi suasana hati menjadi lebih senang.
Oleh sebab itulah para leluhur Bali merayakan Tumpek Krulut sebagai Otonan Sarwa Tetangguran atau berbagai jenis gamelan.
Selain dengan cara mendengarkan dan memainkan gamelan/musik, rasa senang dalam diri manusia juga dapat dicapai dengan membangun tresna asih/kasih sayang terhadap sesama manusia serta melakukan aktivitas kebersamaan.
Oleh sebab itulah mulai tahun 2022 yang lalu Pemerintah Provinsi Bali telah menetapkan Tumpek Krulut Sebagai Hari Tresna Asih/Kasih Sayang Dresta Bali.
Secara Niskala, pada Rahina Tumpek Krulut kita memuja Dewa Iswara/Kawiswara sebagai Dewa Keindahan, memohon waranugraha agar kita terus menerus diberi kesenangan dan kebahagiaan.
Bagi masyarakat yang memiliki gamelan atau alat musik pada Tumpek Krulut wajib mengupacarai gamelan atau alat musik dilanjutkan dengan persembahyangan sebagai wujud rasa syukur atas anugrah Tuhan.
“Secara Niskala juga, Pemerintah Provinsi Bali bersama masyarakat Kabupaten Karangasem telah melaksanakan persembahyangan di Pura Gelap, Besakih,” ujar Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini.
Secara Sakala, melalui perayaan Rahina Tumpek Krulut mari Kita bangkitkan kesadaran bahwa dalam hidup manusia harus saling mengasihi, saling memberi, saling menyayangi, saling menghormati, serta memupuk rasa persaudaraan.
Hindari rasa benci, dengki, dan iri hati, hindari perbuatan saling menghujat, membuli, menyakiti, yang berpotensi merusak kebahagiaan.
Mari kita lakukan kegiatan sosial kemanusiaan, seperti kunjungan ke Panti Asuhan, Panti Werda, dan Rumah Sakit, melaksanakan donor darah, dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Selain kegiatan sosial dan kemanusiaan, perayaan Rahina Tumpek Krulut juga dapat dilakukan dengan menggelar dan menonton pertunjukan seni (musik, tari, drama, teater) untuk membangun semangat kebersamaan.
Kegiatan untuk membangun hubungan harmonis sesama manusia dapat dilakukan dengan saling memberi ucapan kasih sayang lewat berbagai media, saling memberi bunga/hadiah/kado, saling memberi makanan kesukaan masingmasing, dan menumpahkan kasih sayang antara anak dengan orang tua, guru dengan murid, atau sesama pasangan hidup.