Bharada I Wayan Pasek Sukma Meninggal

Sehari Sebelum Meninggal, Bharada I Wayan Pasek Sukma Ungkap Ingin Lakukan Upacara ini

Sehari Sebelum Meninggal, Bharada I Wayan Pasek Sukma Ungkap Ingin Lakukan Upacara ini

Istimewa
Terpantau Dirpolairud Polda Bali dan Wadirpolairud Polda Bali di samping peti jenazah Bharada I Wayan Pasek Sukma. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Kabar duka menyelimuti keluarga Bharada I Wayan Pasek Sukma Diana.

Bharada I Wayan Pasek Sukma Diana meninggal dunia saat menjalankan tugas di perairan Selat Madura, Jawa Timur pada Selasa 21 Februari 2023.

Semasa hidupnya, Bharada I Wayan Pasek Sukma Diana dikenal begitu patuh dengan orangtuanya.

Dia juga dikenal sebagai pribadi yang pendiam, kalem, tidak pernah berbuat keributan.

Baca juga: Sosok Bharada I Wayan Pasek Di Mata Keluarga: Kalem, Berprestasi, akan Gelar Upacara Potong Gigi

Hal tersebut disampaikan sang paman, Nyoman Setiawan kepada Tribun- Bali.com pada Rabu 22 Februari 2023 malam.

Ia pun mengatakan jika I Wayan Pasek sangat patuh pada kedua orang tuanya, terutama pada ibunya.

Ia juga kerap melakukan berkomunikasi dengan orang tuanya, melalui panggilan telepon maupun video.

Baca juga: Mendiang Bharada I Wayan Pasek Sukma Sempat Video Call Sang Ayah Sebelum Meninggal Dunia

Lanjut dia, dalam bidang non akademik Bharada I Wayan Pasek Sukma dikenal cukup berprestasi.

Ia pernah mengikuti lomba lari tingkat sekolah se- Bangli, saat SMP dan SMA.

Walaupun belum pernah ikut dalam ajang besar, namun keponakannya itu sangat aktif dalam bidang atletik.

Lulus dari SMAN 1 Susut, mendiang sempat ikut seleksi Bintara Polri.

Namun saat itu ia gagal.

Kendati demikian, Bharada I Wayan Pasek Sukma terus berusaha dan kembali ikut seleksi Tamtama Polri, hingga dinyatakan lulus.

"Saat seleksi almarhum langsung melamar di Polairud. Untuk bisa lulus, ia rajin latihan terutama berenang," ungkapnya.

Setelah menuntaskan pendidikan dan resmi menjadi anggota Polri sejak dua tahun lalu, anak pertama pasangan suami istri (pasutri) I Nengah Sukendra Pasek dan Ni Nengah Sutresni ini ditugaskan di Baharkam Mabes Polri.

Kemudian sekitar 6 bulan terakhir diperbantukan di wilayah Polda Jatim.

Berencana Ingin Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi

Selama bertugas di wilayah Polda Jatim, Bharada Wayan Pasek sempat pulang ke Bangli.

Terakhir kali pulang saat Hari Raya Galungan tahun 2022.

Pada saat itu, mendiang berencana untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

"Almarhum mau fokus meniti karir dulu, salah satunya dengan menempuh pendidikan perguruan tinggi. Namun saat itu dia masih pikir-pikir untuk melanjutkan pendidikan di mana.

Apakah Bali atau Jakarta. Itu sempat dirundingkan dengan saya," ucap kerabat lainnya.

Berencana Gelar Upacara Potong Gigi

Nyoman Setiawan pun melanjutkan jika ponakannya itu sering berkomunikasi dengan orang tuanya, melalui panggilan telepon maupun video.

Termasuk sehari sebelum kabar meninggal dunia.

Ponakannya itu sempat melakukan panggilan video dengan sang ayah.

Pada panggilan video itu, Bharada I Wayan Pasek Sukma sempat berucap ingin menggelar upacara potong gigi.

"Video call lama ngobrolnya, dan ada rencana (upacara) potong gigi pada bulan Juli," ungkapnya.

Kronologi Kecelakaan Bharada I Wayan Pasek

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto menuturkan jika perwira polisi asal Susut, Bangli itu meninggal dunia usai kapal Shiptender RIB 85 PK KP IBIS- 6001 yang dikendarainya, bertabrakan dengan Kapal Tongkang Sahrul Maji.

Mulanya 3 personel Polairud wilayah Polda Jawa Timur atas nama Bharada I Wayan Pasek Sukma, Bharaka Ari Prasetyo, Bharatu Zeni Hermawan melaksanakan giat patroli Harkamtibmas rutin pada Selasa 21 Februari 2023 sekitar pukul 11.00 WIB.

Setelah melaksanakan patroli sekitar 1 jam lamanya, Kapal Shiptender RIB 85 PK KP IBIS-6001 mengalami mati mesin pada pukul 12.00 WIB.

Namun, Kapal Shiptender RIB 85 PK KP IBIS-6001 dapat kembali menyala usai 10 menit dilakukan perbaikan.

Kapal Shiptender RIB 85 PK KP IBIS-6001 kembali mengalami mati mesin, dan dapat dinyalakan kembali usai 3 menit dilakukan perbaikan.

Sementara itu, posisi Kapal Shiptender RIB 85 PK KP IBIS-6001 yang diawaki 3 personel kepolisian itu hanya berjarak 10 meter dari Kapal Tongkang Sahrul Maji yang tengah lego jangkar.

Lantaran derasnya arus, Kapal Shiptender RIB 85 PK KP IBIS-6001 menabrak bagian kanan Kapal Tongkang Sahrul Maji di Perairan Dolphin, Pangkalan Minyak Selat Madura dengan titik koordinat 7⁰10'943" LS- 112⁰42'304" BT hingga terbalik.

Nahkoda kapal, Bharaka Ari Prasetyo menyelamatkan diri dengan memegang tali Shiptender RIB 85 PK KP IBIS-6001, dan Bharatu Zeni Hermawan menyelamatkan diri dengan memegang jangkar.

Sementara itu, Bharada I Wayan Pasek Sukma loncat terjun ke laut.

Tim SAR kemudian melakukan pencarian. Setelah 30 menit berselang, Tim SAR menemukan ketiga personel Polaiurd Polda Jawa Timur tersebut.

Bharaka Ari Prasetyo dan Bharatu Zeni Hermawan dievakuasi ke Klinik Ditpolairud Polda Jatim untuk mendapat perawatan.

Sementara itu, Bharada I Wayan Pasek Sukma yang tidak sadarkan diri dan kritis tersebut dibawa ke RS PHC Tanjung perak Surabaya untuk dilakukan penanganan tindakan medis lanjutan.

Pukul 13.05 WIB, Bharada I Wayan Pasek Sukma dinyatakan meninggal dunia, oleh Tim Dokter Piket Jaga Rumah sakit PHC Tanjung Perak Surabaya.

Ditpolairud Polda Jatim juga disebut telah berkoordinasi dengan keluarga korban untuk pengurusan jenazah.

Kini, kasus tersebut tengah dalam penanganan dan penyelidikan Subdit Gakkum Ditpolairud Polda Jatim.

Penyelidikan dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan dan interogasi awal terhadap para saksi yang berada di lapangan yang mengetahui kejadian tersebut guna mendukung pembuktian penyebab kejadian di TKP.

Jenazah kini diperkirakan telah tiba di Bali guna dijemput oleh pihak keluarga.

(*)

(Tribun- Bali.com/Muhammad Fredey Mercury/Ida Bagus Putu Mahendra)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved