Berita Bali
Istri WNA Australia yang Dihantam Dengan Kursi Hingga Tewas Berharap Pelaku Diberi Hukuman Setimpal
Istri WNA Australia yang dihantam dengan kursi hingga tewas di sebuah Warung Cafe di Jimbaran berharap pelaku diberi hukuman setimpal.
Penulis: Putu Honey Dharma Putri W | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, JIMBARAN - Tewasnya Troy Mccallum Scott Johnston (40) WNA asal Australia di Jimbaran Bali menjadi viral di media sosial.
Kejadian yang terjadi pada Kamis, 23 Februari 2023 kemarin tersebut terjadi akibat masalah sepele antara Troy dan WNI yang bernama IGW (39).
IGW dikatakan membunuh Troy dengan menghantamkan kursi kayu ke kepala Troy.
Sebelum kejadian, keduanya disebut sedang minum minuman beralkohol jenis arak di sebuah Warung Cafe milik pelaku, yang beralamat di Jalan Balangan, Jimbaran, Bali (TKP).
“Motif dari pelaku yaitu menyerang atau menghilangkan nyawa karena pelaku emosi sesaat." Kapolresta Denpasar Kombes. Pol Bambang Yugo Pamungkas dalam pers rilis yang digelar di Polsek Kuta Selatan pada Jumat, 24 Februari 2023.
"Kemudian karena pada saat kejadian yang bersangkutan minum bersama dan pelaku dikencingi dan membuat onar di warung milik pelaku,” lanjutnya.
Namun ketika dikonfirmasi lebih lanjut, istri korban yang berinisial Ni Nyoman P WNI asal Lombok mengungkap hal baru terhadap kasus tersebut.
Ni Nyoman P dikatakan saat hari kejadian resah karena suaminya belum pulang hingga pukul 03.00 Wita.
Ia pun membangunkan adiknya yang berinisial Gede JA untuk mengantarnya mencari Troy.
Baca juga: WNA Asal Australia Dihantam Kursi Oleh WNI Hingga Tewas Setelah Minum Arak Berdua di Jimbaran Bali
Berbekal siaran lokasi yang sempat dikirim oleh suaminya tersebut melalui WhatsApp, mereka pun berhasil menemukan TKP sekitr pukul 04.30 Wita.
Namun betapa kagetnya ia saat melihat suami yang telah ia nikahi selama hampir 3 tahun tersebut, sudah tergeletak dengan bersimbah darah di teras Warung Cafe (TKP).
“Bisa-bisanya dia membunuh orang dan menelantarkanya begitu saja di depan warung dan rumahnya dia, suami saya bukan anjing, dia manusia gitu lo,” ungkap Ni Nyoman P dengan nada emosi saat dihubungi melalui telepon.
Bahkan tak hanya itu, Nyoman P mengaku tak ada seorang pun saat ia menemukan suaminya yang sudah dalam keadaan mengenaskan tersebut.
“Bahkan dia (pelaku) itu dengan enaknya tidur setelah membunuh suami saya."
"Saya sampai teriak-teriak dia gak bangun. "
"Kok bisa, itu pun warungnya dia, rumah dia, tapi kok gak ada yang bangun."
"Gak ada niat untuk menghubungi suami saya, ambulance atau apa,” paparnya.
Saat setelah menemukan suaminya, ia pun langsung menelpon ambulance dan Troy sempat di larikan ke Rumah Sakit BIMC Kuta, namun dokter menyatakan Troy telah meninggal dunia.
Berdasarkan hal tersebutlah Nyoman P melapor ke Polsek Kuta Selatan atas kasus pembunuhan suaminya.
Ketika ditanya mengenai sosok Troy, Nyoman P mengaku suaminya merupakan orang yang sangat ramah hingga sangat mudah percaya dengan orang lain.
“Suami saya memang begitu, dia suka berteman, siapa pun baru kenal dia rangkul, dia loyal berikan orang apa-apa."
"Saya sempat bilang buat jangan terlalu percaya sama orang itu (pelaku), tapi suami ya begitu dia kekeh percaya sama dia (pelaku),” jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa suaminya tak pernah buat onar atau pun memiliki masalah sama siapapun.
“Kalo benar memang suami saya melakukan hal-hal seperti pengakuan dia (pelaku) saya jelas juga butuh bukti. Karena siapa saja bisa asal bicara,” tambahnya.
Nyoman P mengaku sangat terpukul dengan kepergian suaminya yang dengan cara mengenaskan tersebut.
Bahkan ia mengaku telah menghubungi keluarga suaminya yang berada di Australia.
“Saya sudah hubungi orang tua suami saya, saudara suami saya."
"Dan suami saya dekat sekali dengan ayahnya, jadi ayahnya bener-bener terpukul banget dengan kabar ini,” pungkasnya
Nyoman P juga menjelaskan bahwa ini merupakan ketiga kalinya Troy mengunjungi Bali.
“Ini yang ketiga di ke Bali. Suami saya jemput saya dan anak kami kesini,"
"Setelah itu tanggal 28 ini harusnya kami berangkat ke Australia,” katanya.
Ia berharap bisa cepat membawa jenazah suaminya untuk pulang, namun karena prosedur kepolisian yang mengharuskan suaminya menjalani otopsi, ia pun harus menunggu.
Tak hanya itu, Nyoman P juga berharap IGW pelaku pembunuhan suaminya dapat dihukum sesuai dengan perbuatannya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.