Sukses Pimpin Empat Organisasi di Bali, Putri Koster Tegaskan Perempuan Berperan Penting di Pemilu

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seiring dengan perkembangan zaman, perempuan telah mendapatkan tempat untuk mengambil peran di masyarakat.

Perempuan juga bisa ikut andil menggerakan masyarakat untuk mendukung pemerintah yang bisa dimulai dari tingkat keluarga.

Adanya julukan “the power of ibu-ibu” menambah kekuatan perempuan, sehingga mereka tidak diragukan juga untuk menjadi seorang pemimpin.

Seperti Ni Putu Putri Suastini Koster, istri Gubernur Bali yang dipercaya memimpin empat organisasi sekaligus.

Baca juga: Paparkan Kinerja Empat Tahun, Ny. Putri Koster Undang TP PKK hingga PAI se-Bali

Organisasi tersebut antara lain Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Dekranasda Bali, Pakis Bali, dan Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Bali.

Berkembangnya organisasi tersebut pun menjadi bukti kemampuan perempuan yang juga bisa setara dengan kaum laki-laki.

Ditemui pada acara “Menyapa” di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Jumat 24 Februari 2023, Putri Koster menuturkan peran perempuan di Bali sudah sangat baik.

Ia mengakui kesuksesannya dalam memimpin organisasi-organisasi tersebut tidak lain berkat dukungan sesama kaum perempuan.

Tidak hanya dari intern organisasi, tapi antar organisasi dan masyarakat umum pun dikatakan saling mendukung satu sama lain.

“Sebenarnya kalau perempuan di Bali sesungguhnya sinergitas sudah sangat bagus, etos kerja perempuan di Bali itu kan pekerja keras. Seperti ibu tidak akan dapat mengerjakan tugas-tugas dengan baik di empat organisasi tanpa dukungan perempuan,” kata Ni Putu Putri Suastini Koster.

Jelang pemilu ini pun Putri Koster menegaskan antara perempuan dan laki-laki memiliki tanggung jawab yang sama.

Perempuan memiliki ranah yang sama dengan laki-laki untuk melahirkan pemimpin yang berkualitas bagi rakyat.

“Tidak hanya laki-laki, perempuan juga memiliki tanggung jawab yang sama sebagai masyarakat Indonesia untuk melahirkan pemimpin,” tambahnya.

Pemimpin yang terpilih melalui pemilu mendapatkan mandat untuk mengarahkan masyarakat mencapai kesejahteraan.

Kekeliruan dalam pemilu, termasuk tidak melibatkan diri untuk memilih calon pemimpin dapat dipastikan akan menghambat tujuan masyarakat.

Oleh karena itu, Putri Koster sangat berharap perempuan dapat menuangkan kecerdasannya untuk ikut mendukung menciptakan suasana yang kondusif dan nyaman.

Dengan demikian, hal-hal yang diharapkan dapat dicapai bersama, dan perempuan bisa ikut mengarahkan masyarakat menuju kesejahteraan. (*)

Kumpulan Artikel Bali