Berita Klungkung

Perpusda Klungkung Masih Lengang, Perlu Upaya Menarik Minat Warga ke Perpustakaan

Perpusda Klungkung masih lengang, perlu upaya untuk menarik minat warga untuk berkunjung ke perpustakaan.

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Suasana di gedung baru Perpustakaan Daerah Klungkung, Bali, pada Selasa, 28 Februari 2023. 

SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM - Gedung baru Perpustakaan Daerah Klungkung, Bali, mulai beroperasi.

Namun sampai saat ini, kunjungan masyarakat ke gedung perpustakaan masih relatif minim.

Perlu berbagai upaya untuk menarik minat masyarakat mengunjungi perpustakaan.

Gedung Perpustakaan Daerah Klungkung yang megah tampak masih lengang, Selasa 28 Februari 2023 siang.

Meskipun lenggang, tiga orang pegawai tetap bertugas di gedung yang baru rampung dibangun senilai Rp45 miliar tersebut.

Mereka dengan ramah menyapa setiap pengunjung yang datang.

"Rata-rata sehari ada sekitar 10 sampai 15 orang yang datang ke perpustakaan baru ini," ujar Staff Perpustakaan Daerah Klungkung, Putu Ayu Budi Suardiani, Selasa 28 Februari 2023.

Jumlah kunjungan itu, tidak berbeda jauh dengan rata-rata kunjungan daat gedung perpustakaan masih berada di gedung lama.

Hanya saja tentu saat ini gedung perpusda jauh lebih nyaman, karena mengkhusus untuk layanan perpustakaan.

Baca juga: Pojok Baca Tentang Rai Srimben Dibuat di RTH Taman Bung Karno

Sementara gedung perpustakaan sebelumnya masih menjadi satu dengan kantor kearsipan. 

"Rata-rata kunjungan masih anak-anak sekolah. Mereka pulang sekolah itu buat tugas di sini. Kalau di gedung perpustakaan yang lama kan kurang nyaman, karena masih jadi satu dengan kantor," ungkapnya.

Dengan masih minimnya jumlah kunjungan, Pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Klungkung mulai aktif menarik minat warga untuk berkunjung ke perpustakaan.

Mulai dari menyebarkan informasi tentang keberadaan gedung perpustaan baru melalui media sosial.

Termasuk kedepan berencana mengundang khusus kelompok anak-anak sekolah ke perpustakaan.

Seperti saat uji coba gedung perpustakaan berbasis inklusi sosial. Selain mengunjungi perpustakaan, anak-anak juga diajak bermain permainan tradisional.

"Rencana kami memang mau mengundang anak-anak sekolah dulu untuk manarik minat mereka berkunjung ke perpustakaan," jelasnya.

Demikian halnya fasilitas lain masih perlu penambahan, misalnya peralatan di ruang audio visual.

"Di ruang IT dan audio visual masih ada perlengkapan yang harus ditambah. Misal saja komputer dan spiker untuk audio visual," terangnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Klungkung I Komang Gede Wisnuadi menjelaskan, tantangan yang paling mendasar, yakni bagaimana menumbuhkan minat masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan daerah. 

Berdasarkan data di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Klungkung, per bulan rata-rata kunjungan warga ke perpustakaan daerah rata-rata 60 orang berbulan.

"Perpustakaan saat ini berbasis inklusi sosial. Jadi perpustakaan tidak sekadar tempat untuk membaca, perpustakaan yang memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan ketrampalian, pengembangan diri," terang Wisnuadi belum lama ini. (mit)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved