Bisnis

Pengusaha Muda Harus Tumbuh Dari Akar, Begini Pandangan Hipmi Ajak Jadi Entrepreneur

Namun tidak dengan Indonesia, yang sampai saat ini jumlah pengusaha atau entrepreneurnya masih di bawah 5 persen.

Istimewa
Alvin kenedy, Ketua Hipmi Golf Club Indonesia (HGCI) (kiri), I Putu Gede Waladipa, Ketua Hipmi Golf Club Indonesia (HGCI) Bali (kanan). 

TRIBUN-BALI.COM - Sebuah negara disebut negara maju, apabila jumlah pengusahanya di atas 10 persen. 

Namun tidak dengan Indonesia, yang sampai saat ini jumlah pengusaha atau entrepreneurnya masih di bawah 5 persen.

Hal ini diakui Alvin kenedy, Ketua Hipmi Golf Club Indonesia (HGCI).

"Pemerintah berupaya menaikkan angka pengusaha dari 3 persen, di mana angka ini terendah di Asean.

Malaysia saja sudah 7 koma sekian, belum lagi Singapura. Angka ideal negara maju itu 10 persen ke atas untuk pengusahanya," sebutnya di Badung, 3 Maret 2023.

Baca juga: Kondisi Pariwisata Bali Pasca Pandemi, Banyak Pengusaha Belum Bangkit, Ekonomi Tumbuh 6,68 Persen

Baca juga: Pariwisata Bali Dikatakan Sudah Pulih, Pengusaha Bali: Banyak Pengusaha Belum Bangkit

Untuk itu, kata dia, ada beberapa terobosan yang dilakukan Hipmi baik secara nasional maupun di daerah. 

Pertama, adalah fokus membantu binaan Hipmi, seperti UMKM dan usaha kecil lainnya untuk terus berkembang dan menjadi lebih besar usahanya. 

Kemudian, terus berupaya menumbuhkan jiwa wirausaha atau entrepreneurship khususnya pada generasi muda.

Mengubah mindset yang hanya ingin menjadi pegawai, bisa menjadi pengusaha

Untuk itu, Hipmi mulai bergerak ke kampus-kampus dan perguruan tinggi.

Sehingga mahasiswa bisa kian tertarik menjadi pengusaha, ketimbang menjadi pekerja saja. 

Menjadi pekerja tidak buruk, namun menjadi pengusaha membuat seseorang akan mampu berkembang lebih lagi khususnya dari segi finansial. 

Tentunya jika bergabung dengan Hipmi, akan ada mentoring dan berbagai diskusi serta jaringan yang lebih luas. 

Alvin kenedy, Ketua Hipmi Golf Club Indonesia (HGCI) (kiri), I Putu Gede Waladipa, Ketua Hipmi Golf Club Indonesia (HGCI) Bali (kanan).
Alvin kenedy, Ketua Hipmi Golf Club Indonesia (HGCI) (kiri), I Putu Gede Waladipa, Ketua Hipmi Golf Club Indonesia (HGCI) Bali (kanan). (Istimewa)

Alvin kenedy, menjelaskan banyak acara yang kerap diadakan oleh Hipmi, baik untuk silaturahmi maupun untuk perkembangan bisnis dan membicarakan perekonomian nasional serta global. 

Salah satunya, kata dia, adalah dengan bermain golf bareng. 

Sebagai Ketua Hipmi Golf Club Indonesia (HGCI), ia mengatakan acara golf yang diadakan Hipmi di Pandawa Bali, adalah salah satunya. 

"Acara event golf ini, dilaksanakan BPD Hipmi Bali dan HGCI Bali, serta untuk pelantikan pengurus HGCI masa periode 2023-2026," sebutnya dalam siaran pers.

Setidaknya ada lebih dari 20 peserta yang hadir, baik dari member Hipmi maupun dari kolega dan rekanan bisnis member Hipmi. 

"Beberapa member Hipmi dari luar Bali juga hadir, seperti dari DKI Jakarta, Kalimantan, Banten Jatim, Jabar, Jateng, Yogyakarta, Sumut, dan sebagainya," sebutnya.

Saat ini, sebut dia, member Hipmi di seluruh Indonesia berkisar sampai 50 ribuan yang terdaftar.

Dengan latar belakang pengusaha dari berbagai sektor, mulai UMKM, bisnis multinasional, usaha menengah, dan lain sebagainya.

"Tentu saja kami berharap member Hipmi akan terus bertambah, berbarengan dengan kian banyaknya pengusaha di Indonesia," katanya. 

Estimasi target rasional optimistisnya, berkisar 100 ribuan sampai 2025 nanti. 

Kemudian jumlah pengusaha bisa kian tersebar, tidak hanya mendominasi di Jakarta, Surabaya, atau bahkan Bali. Tetapi hingga ke pelosok negeri. 

Sedikit membahas ekonomi, ia pikir sejak tahun 2022, perekonomian nasional sudah mulai rebound atau bangkit. 

Walaupun belum recovery sepenuhnya, namun lebih baik dibandingkan tahun 2019 hingga 2021, di mana dunia sedang dihantam wabah pandemi Covid-19. 

Ia pun optimistis jika terus seperti ini, maka akan ada peningkatan perekonomian kembali.

Khususnya untuk Bali, yang cukup keras terdampak pandemi, dan sangat terbantu dari event-event skala nasional hingga internasional yang diselenggarakan di Pulau Dewata. 

Kemudian hilirisasi seperti yang diwacanakan pemerintah, juga penting ditanggapi dengan serius. 

Alvin kenedy, Ketua Hipmi Golf Club Indonesia (HGCI) (kiri), I Putu Gede Waladipa, Ketua Hipmi Golf Club Indonesia (HGCI) Bali (kanan).
Alvin kenedy, Ketua Hipmi Golf Club Indonesia (HGCI) (kiri), I Putu Gede Waladipa, Ketua Hipmi Golf Club Indonesia (HGCI) Bali (kanan). (Istimewa)

I Putu Gede Waladipa, Ketua Hipmi Golf Club Indonesia (HGCI) Bali, juga menambahkan. 

Terkait dengan pertandingan golf, kata dia, tujuannya memang pada mempererat keakraban. 

"Kami mengundang Hipmi golf se-Indonesia, dan silaturahmi," sebutnya.

Turnamen golf bareng ini, juga untuk membangun networking yang lebih luas antar pengusaha

Sehingga tidak menutup kemungkinan, ke depan akan ada turnamen yang lebih serius dari sekadar ajang keakraban. 

Berbicara ekonomi, ia melihat ada kepastian di tengah ketidakpastian. 

Suasana memanasnya geopolitik dunia, khususnya antara Rusia dan Ukraina tentu memengaruhi jalannya perekonomian. 

Namun Indonesia terbukti masih mampu bertahan, sehingga optimisme selalu ada. 

"Sumber daya alam, usaha hilirisasi tentu sangat baik, termasuk SDM kita yang kian mumpuni," imbuhnya.

Walau demikian, ia berharap ekonomi dunia dan Indonesia akan segera pulih sediakala. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved