MotoGP 2023
Sempat Ingin Pensiun Dini, Marc Marquez Optimis Tatap MotoGP 2023, Sebut Karakternya Berubah
Marc Marquez, pembalap Repsol Honda, memberikan komentar mengenai perseteruannya dengan Valentino Rossi di masa lalu.
TRIBUN-BALI.COM – Marc Marquez, pembalap Repsol Honda, memberikan komentar mengenai perseteruannya dengan Valentino Rossi di masa lalu.
Dilansir dari Bolasport, pembalap asal Spanyol tersebut membahas tentang momen saat GP Argentina 2018 dimana keduanya terakhir berbicara satu sama lain.
Persaingan Marc Marquez dan Valentino Rossi bisa dilihat kembali dalam dokumenter baru pembalap Repsol Honda tersebut.
Dalam dokumenter tersebut, terdapat rincian mengenai setiap aspek karier The Baby Alien, termasuk hubungannya dengan sesama pembalap MotoGP.
Baca juga: Marc Marquez Ungkap Bentrok dengan Valentino Rossi di Argentina pada 2018
Marquez memiliki keyakinan bahwa The Doctor (julukan Rossi) sengaja menendangnya dari motornya di Sirkuit Sepang, Malaysia pada 2015.
The Doctor juga mengatakan bahwa Marquez sengaja membantu Jorge Lorenzo.
Namun begitu, Marc Marquez juga mengakui kesalahan atas bentrokan mereka di GP Argentina 2018.
"Sejak Argentina 2018, saya tidak berbicara dengannya lagi. Jadi, semuanya telah terjadi dan kami memiliki hubungan yang baik. Ya, memang benar saya melakukan kesalahan," kata Marquez dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Dalam sepeda motor, ada yang menyalip hingga batasnya dan terkadang tidak terkontrol sepenuhnya. Itu terjadi di semua kategori," ujar pembalap berusia 30 tahun itu.
"Roda depan saya lepas saat saya menyalipnya dan saya menabraknya, dia jatuh. Mereka menghukum saya untuk itu dan saya meminta maaf. Tetapi, dia menuduh saya, dengan keras, bahkan dengan cara yang buruk."
Marquez mengaku tidak ingin tahu apa-apa tentang Rossi sejak kejadian tersebut.
Pembalap Repsol Honda tersebut memulai balapan dari posisi ke-19 karena penalti tetapi melaju kencang.
Ia bahkan naik ke urutan ketujuh di belakang Rossi pada GP Argentina 2018.
Marquez mencoba melakukan overtake namun terlalu agresif sehingga menyebabkan Rossi terjatuh.
Ini menyebabkan pembalap asal Spanyol tersebut mendapat penalti 30 detik.
Alberto Puig, bos Repsol Honda, mencoba untuk meminta maaf kepada rekan-rekan Yamaha-nya.
Sayangnya, ia dihalangi sebelum Rossi mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak merasa aman membalap bersama Marquez.
Peristiwa itu menjadi babak lain dalam persaingan sengit mereka.
"Dengan Valentino, saya belajar banyak darinya dan dia telah menjadi tolok ukur bagi dunia motor pada umumnya," kata Marquez.
"Tetapi, selama bertahun-tahun, saya telah belajar bahwa Anda tidak bisa berteman dengan semua orang. Dengan Valentino ada saat-saat baik dan buruk, dan sekarang masing-masing berjalan dengan caranya sendiri," tutur Marquez.
"Hal itu akan terjadi kepada saya juga. Itu adalah hukum kehidupan. Ada saatnya ketika seorang pemuda datang dan memukulimu dan kamu tidak bisa berbuat apa-apa," ucap pemegang enam gelar juara dunia MotoGP itu.
"Awalnya sulit untuk mencerna ini, tetapi sambutannya bagus, juga bagus dari Dani Pedrosa. Kami juga bentrok, dengan Dani, Lorenzo. Saya datang dengan agresif. Saya pergi dengan segalanya."
Marc Marquez bisa menyamai raihan tujuh gelar juara kelas premier yang diraih Rossi jika menjadi juara dunia musim ini.
Sebagai informasi, seri pertama MotoGP 2023 akan berlangsung pada 25-27 Maret di Sirkuit Algarve, Portugal.
Baca juga: Paolo Ciabatti Mengaku Lebih Memilih Maverick Vinales Dibandingkan Marc Marquez
Marc Marquez Sulit Dikalahkan
Pembalap asal Spanyol, Marc Marquez, membeberkan kehidupan pribadinya mengenai salah satu minatnya.
Marquez bisa menyamai perolehan gelar Valentino Rossi pada 2023 jika ia mampu mengatasi cederanya.
Marquez mengalami mimpi buruk selama dua tahun terakhir ini dikarenakan mengalami cedera yang cukup parah.
"Saya tidak memiliki hasrat untuk pergi ke pantai atau bepergian, hasrat saya adalah sepeda moto," ucap Marquez dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Bukan kebetulan saya lajang. Dalam balapan saya sulit untuk bertahan karena saya sangat keras kepala dan saya memiliki rutinitas," kata Marquez.
"Adrenalin adalah satu-satunya energi yang memberinya ritme dan motivasi. Saya tidak suka santai, relaksasi membuat saya bosan. Saya tidak bisa berkonsentrasi," ujar pembalap berusia 30 tahun itu.
"Saya tidak punya passion ke pantai atau jalan-jalan, passion saya adalah sepeda motor. Itu membuat saya mencapai limit," kata Marquez.
"Saya tumbuh dikelilingi oleh orang tua. Saya tidak pernah pergi ke perkemahan musim panas dengan teman-teman saya. Tetapi, itu adalah keputusan saya."
Marc Marquez bahkan sempat mempertimbangkan pensiun dini musim panas lalu.
Waktu itu, ia sedang menjalani operasi lengan besar keempat, yang meninggalkannya dengan bekas luka yang mengerikan.
Namun begitu, tahun ini, Marc Marquez akan berduet dengan rekan setim baru, Joan Mir, Juara Dunia MotoGP 2020 bersama Suzuki, di Repsol Honda.
"Sekarang tidak, saya tidak merasakan sakit lagi. Itu sulit. Karena ketika ada rasa sakit seperti itu, karakter Anda juga berubah," ujar Marquez.
"Saya punya karier luar biasa dan tiba-tiba, dalam semalam, patah tulang, infeksi, operasi, dan saat itulah Anda bisa tenggelam. aku kacau," tutur Marquez.
Pabrikan Honda yang mencetak poin nol pada balapan MotoGP untuk pertama kalinya dalam 40 tahun musim lalu di Jerman harus membantu The Baby Alien agar dapat kembali ke performa terbaiknya.
Baca juga: Sudah Mulai Berbaur, Marc Marquez Satu Frekuensi Dengan Joan Mir Soal Motor
Artikel ini telah tayang di Bolasport.com dengan judul Marc Marquez: Saya Tidak Berbicara dengan Valentino Rossi Lagi sejak MotoGP Argentina 2018 dan Sejumlah Hal yang Buat Marc Marquez Susah Dikalahkan di Lintasan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.