Bali United
Spaso Geram dan Coach Teco Angkat Bicara Soal Kebijakan Kontroversial PSSI Soal Liga Musim Depan
Spaso geram dan Pelatih Bali United Coach Teco pun ikut angkat bicara soal kebijakan kontroversial PSSI soal rancangan regulasi baru Liga musim depan.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, SLEMAN – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) merumuskan sistem kompetisi sepak bola Indonesia musim depan dengan sejumlah kebijakan – kebijakan yang dinnilai kontroversial.
Yang paling mendapat kritikan adalah pemain naturalisasi yang dibatasi hanya 2 orang pemainn setiap klub peserta Liga 1 yang kedepan juga namanya bakal dirubah menjadi Liga Indonesia dan Liga 2 menjadi Liga Nusantara.
Salah satunya Pemain Bali United yang geram, terminologi Naaturalisasi dan Warga Negara Indonesia (WNI) dibeda-bedakan di dalam sepak bola.
Padahal para pemain naturalisasi pun sudah disumpah menjadi seorang WNI.
Menurut Spaso, peraturan yang baru-baru ini beredar bertentagan dengan sifat olahraga, dan berharap dipertimbangkan kembali.
“Sepak bola adalah olahraga global yang merayakan keberagamana. Peraturan yang beredar baru-baru ini bertentangan dengan semangat ini,” tulis Spaso di akun Instagram pribadinya.
“Kami harap semua pihak dapat aamempertimbangkan kembali peraturan ini dan membuat liga yang adil inklusif untuk semua pemain #forbetterindonesiafootball,” sambung akun @spasogol itu.
Kritikan juga hadir dari pemain naturalisasi lainnya seperti Marc Klok, Stefano Lilipaly, Beto Goncalves dan Ezra Walian.
Baca juga: Resmi Liga 2 2022/2023 Dihentikan, Satu Janji Erick Thohir Sebelum Jadi Ketua Umum PSSI Pupus
Menanggapi hal itu, Pelatih Bali United, Stefano Cugurra tidak ingin berkomentar banyak, namun ia menjawab secara sederhana mengembalikan hak tersebut kepada klub yang merekrut pemain.
Sehingga pembatasan pemain naturalisasi tampaknya tidak begitu berpengaruh bagi Teco dalam meracik skuatnya.
“Saya pikir ini seharusnya tergantung klub mau sign mereka atau tidak,” ujarnya.
Selain itu, juga ada peraturan kontroversial lain seperti Liga 1 musim depan boleh menggunakan 5 pemain asing, 4 pemain asing dan 1 negara Asia, namun hanya 4 pemain di line up pemain.
Untuk hal satu ini, Teco tidak sependapat, menurutnay semua pemain yang terikat kontrak harus memiliki kesempatan bermain yang sama.
“Menurut saya waktu sign pemain asing seharusnya boleh main semua,” paparnya.
Di samping itu, sistem Liga 1 musim depan juga direncanakan dibagi dalam 3 wilayah seperti sistem Liga 2 musim lalu, kemudian juara tiap wilayah diadu untuk menentukan juara Liga.
Menanggapi hal itu, Teco tak ingin pusing, pelatih berusia 48 tahun asal Brasil ini hanya ingin tahu alasan dibalik perubahan sistem liga tersebut untuk memberikan komentarnya.
“Seharusnya kami tahu alasan apa buat ada perubahan sistem liga buat kami bisa komentar,” pungkas dia.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.