Berita Bali

Terapkan Buka Tutup Jalan, Ini Keunikan Melis di Desa Adat Kuta Minggu Mendatang

Melasti atau melis Desa Adat Kuta sendiri, akan dilakukan pada Minggu, 19 Maret 2023 dimulai dari pagi hari.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
(Putu Yunia Andriyani)
 I Wayan Wasista selaku Bendesa Adat Kuta menjelaskan terkait proses Melis sebagai rangkaian Hari Raya Nyepi di Kuta akan menerapkan sistem buka tutup jalan. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sebagai rangkaian wajib dari perayaan Hari Raya Nyepi, Desa Adat Kuta, telah bersiap untuk melaksanakan melis.

Melasti atau melis Desa Adat Kuta sendiri, akan dilakukan pada Minggu, 19 Maret 2023 dimulai dari pagi hari.

Dihubungi Tribun Bali, Bendesa Adat Kuta, I Wayan Wasista, mengatakan upacara akan diikuti oleh 14 prasanak dari total keseluruhan 26 prasanak.

Sementara 12 prasanak lainnya, tidak bisa mengikuti rangkaian karena beberapa halangan seperti perbaikan pura dan sebel.

Terkait dengan runtutan acara, melis Desa Adat Kuta akan dimulai dengan agenda Ngias di lima pura yang ada di Desa Adat Kuta.

Baca juga: Marak WNA Bekerja di Bali, Gianyar Disebut Nihil Dokter Hewan Bodong

Baca juga: Jenazah di Pantai Ujung Karangasem Ditemukan Pemancing, Ada Luka di Hidung dan Telinga Mayat

Ilustrasi melasti -Sebagai rangkaian wajib dari perayaan Hari Raya Nyepi, Desa Adat Kuta, telah bersiap untuk melaksanakan melis.

Melasti atau melis Desa Adat Kuta sendiri, akan dilakukan pada Minggu, 19 Maret 2023 dimulai dari pagi hari.
Ilustrasi melasti -Sebagai rangkaian wajib dari perayaan Hari Raya Nyepi, Desa Adat Kuta, telah bersiap untuk melaksanakan melis. Melasti atau melis Desa Adat Kuta sendiri, akan dilakukan pada Minggu, 19 Maret 2023 dimulai dari pagi hari. (Dok. Tribun Bali)

“Pelaksanaan paginya akan diawali dengan ngias di Pura Khayangan Tiga, baik itu Pura Puseh, Pura Desa, dan Pura Dalem.

Ditambah lagi dengan Pura Penyarikan serta Pura Segara,” kata I Wayan Wasista saat dihubungi Tribun Bali, Kamis, 16 Maret 2023.

Setelah selesai ngias, umat akan menunggu hingga pukul 14.00 dan pada saat itu seluruh prasanak akan mulai melintas sesuai dengan nomor urutnya dari 1-14.

Pura Khayangan Tiga juga turut berbaris dan mengambil nomor urut terakhir yaitu nomor 15.

Saat melintas di depan Pura Desa, gendongan yang ada di pura tersebut akan berbunyi sebagai pertanda lewatnya persanak.

Persanak akan berjalan beriringan dan diperkirakan saat ujung tombaknya tiba di pantai, urutan terakhir masih di Pura Desa.

Diperkirakan paling lambat pukul 15.30 barulah yang berada di Pura Desa mulai berjalan sehingga terlihat menyambung dengan urutan nomor 1.

Dari Pantai, persanak akan menuju Bale Agung yang berlokasi di pertigaan Pasar Seni Kuta dan akan berbaris karena akan ada upacara Penyambelihan Kucir Butuan serta keunikan lainnya.

Melasti - Melasti atau melis Desa Adat Kuta sendiri, akan dilakukan pada Minggu, 19 Maret 2023 dimulai dari pagi hari.
Melasti - Melasti atau melis Desa Adat Kuta sendiri, akan dilakukan pada Minggu, 19 Maret 2023 dimulai dari pagi hari. (Tribun Bali/I Wayan Erwin Widyaswara)

“Di Kuta ini memang ada suatu keunikan, jadi pratima-pratima ini bisa goyang tetapi hebatnya tidak jatuh dan belum pernah jatuh.

Mereka bisa bergoyang 45 derajat bahkan bisa 80 derajat, mereka bisa berputar dan penyungsungnya itu tidak lelah,” tambah Wasista.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved