Berita Bangli

Mirip dengan Lebaran, Tradisi Unik Ngembak Geni di Banjar Malet Gusti Desa Penglumbaran Susut Bangli

Tradisi Unik Ngembak Geni di Banjar Malet Gusti, Desa Penglumbaran, Susut. Saling Kunjungi Tetangga Mirip Seperti Lebaran.

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Fenty Lilian Ariani
Muhammad Fredey Mercury
Saling berkunjung - Warga di Banjar Malet Gusti, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut saat saling mengunjungi rumah tetangga pada momen Ngembak Geni. Kamis (23/3/2023) 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Jika pada umumnya warga menyambut Ngembak Geni atau Umanis Nyepi dengan berwisata, lain halnya dengan warga di Banjar Malet Gusti, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut.

Warga di Banjar ini menyambut umanis Nyepi dengan saling mengunjungi tetangga, layaknya yang dilakukan umat muslim saat hari raya lebaran. 

Seperti pantauan Tribun Bali, Kamis, 23 Maret 2023,  Warga di wilayah Banjar ini saling berkunjung dari satu rumah ke rumah lainnya.

Di masing-masing pekarangan rumah warga, juga tersedia berbagai makanan dan minuman.  

Ketua Kerta Desa Malet Gusti, I Gusti Mangku Rijasa mengungkapkan, tradisi bernama Ngembak Geni ini dilaksanakan setahun sekali, tepatnya pada H+1 Nyepi.

Tradisi ini diwariskan secara turun-temurun, di mana usai melakukan Catur Brata penyepian di rumah masing-masing, ada istilah saling mengunjungi antar tetangga. 

"Walaupun sudah dilakukan turun-temurun, tradisi ini sempat berhenti karena wabah virus Covid-19. Dan sekarang baru dilaksanakan kembali," ungkapnya. 

Lanjut Gusti Mangku Rijasa, dalam tradisi Ngembak Geni, masing-masing KK menyiapkan makanan dan minuman. Jenis makanannya pun bebas, bisa berupa makanan ringan seperti snack, makan berat seperti nasi dan lauk pauk, hingga makanan tradisional seperti sumping, bubur kacang hijau dan lainnya.

"Di sini totalnya ada 111 KK," sebutnya. 

Baca juga: Dua WN Polandia Yang Nekat Camping Di Pantai Purnama saat Nyepi Diserahkan ke Imigrasi

Selama sehari, warga yang berkunjung boleh mengambil makanan sepuasnya. Pun demikian dibolehkan untuk dimakan di tempat ataupun dibawa pulang. Menurut Gusti Mangku Rijasa, tradisi ini dimaksudkan untuk menjaga kerukunan antar tetangga, dan mempererat tali silaturahmi.

"Tidak hanya warga dari Banjar Malet Gusti saja yang saling berkunjung, kadang warga dari Banjar sekitar juga ada yang ikut berkunjung," jelasnya. 

Pelaksanaan tradisi Ngembak Geni di Banjar Malet Gusti ini sangat disambut antusias, terutama dari anak-anak. Tidak sedikit dari mereka yang mengenakan pakaian baru dalam menyambut tahun baru saka 1945 ini. 

"Melalui tradisi ini kami berharap mampu menjaga kekerabatan dan rasa kekeluargaan antar warga. Sehingga hubungan harmonis seluruh warga bisa terus terjaga," tandasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved