Piala Dunia U20

Kata Edy Rahmayadi Soal Dicabutnya Status Tuan Rumah Indonesia di Piala Dunia U20 2023, Soroti Ini

Hal itu disampaikan Edy Rahmayadi terkait batalnya status tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U20 2023 oleh FIFA.

Editor: Ady Sucipto
Tribun Medan/Satia
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berbicara di hadapan ribuan buruh yang hadir pada perayaan May Day, Rabu (1/5/2019), di Kampus Lembaga Pendidikan Perkebunan Medan. 

TRIBUN-BALI.COM – Buntut dari batalnya Piala Dunia U20 2023, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meminta kepada pihak-pihak yang tidak mengerti sepak bola jangan berkomentar.

Hal itu disampaikan Edy Rahmayadi terkait batalnya status tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U20 2023 oleh FIFA.

Turnamen bergengsi Piala Dunia U20 2023 yang dijadwalkan dilangsungkan pada 20 Mei sampai 11 Juni 2023 di enam stadion di Indonesia.

Namun lantaran mencuatnya polemic penolakan Timnas Israel tampil di Piala Dunia U20 memantik FIFA untuk membatalkan even bergengsi tersebut dari Indonesia.

Alhasil, keputusan FIFA tersebut pun menyebabkan efek domina baik ke Timnas Indonesia U20 maupun jajaran pelatih.

Baca juga: Kobar Shin Tae-yong: Saya Ingin Bawa Timnas Indonesia Masuk Piala Dunia dan Berusaha Cetak Sejarah

Hingga masa depan sepak bola Indonesia, bukan tak mungkin FIFA akan mengeluarkan sanksi sebagai bentuk hukuman.

"PSSI itu kalau di luar negeri namanya Presiden Federasi Football Indonesia," ucap Edy Rahmayadi kepada wartawan pada Kamis (30/3/2023).

"Dia Presiden, tak ada urusan dengan negara. Tetapi tidak boleh buat sembarang oleh para di negaranya masing-masing.

"Jadi kalau tak tahu (sepak bola) jangan ngomong, inilah akibatnya PSSI diseperti-inikan (dicabut status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023).

Baca juga: Ketum PSSI Bali Terkait Pembatalan Tuan Rumah Piala Dunia U20, Semoga Bukan Sanksi Berat

"Dan pada akhirnya, yang sengsara adalah rakyat Indonesia," imbuhnya.

Penolakan Israel berlaga di Indonesia kompak diutarakan dua politisi partai PDIP yang kini menjabat Gubernur Bali (I Wayan Koster) dan Gubernur Jawa Tengah (Ganjar Pranowo).

Berdasar konstitusi dan merupakan amanat Undang-Undang Dasar 1945, Indonesia dinilai harus tetap teguh berpendirian menolak negara penjajah.

Sanksi tengah mengancam sepak bola Indonesia, meski tidak secara gamblang dibeberkan FIFA sebagai pemegang kendali tertinggi dalam hal ini.

Bisa jadi Indonesia akan dikucilkan dari sepak bola dunia, atau bahkan di kawasan Asia dan Asia Tenggara.

>>> Baca berita terkait lainnya <<< 

Sumber artikel 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved