Berita Denpasar
Pertahankan Wujud Klasik Pelinggih, Jro Mangku Ingin Masyarakat Lebih Paham Pura Luhur Andakasa
Pertahankan Wujud Klasik Pelinggih, Jro Mangku Ingin Masyarakat Lebih Paham Pura Luhur Andakasa
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Fenty Lilian Ariani
“Biasanya yang dari luar negeri itu mencari tempat untuk meditasi, tempatnya tergantung mereka sendiri.
Boleh di mana saja, termasuk juga di Jeroan ini yang penting tidak cuntaka dan berbuat aneh-aneh, kami tetap awasi,” tambahnya.
Pemangku di sini berjumlah dua orang dari yang seharusnya tiga orang.
Mereka bertugas sesuai dengan tugas selama satu minggu secara bergantian dengan pemangku lainnya.
Selama bertugas di sini Jro Mangku Wayan mengalami banyak pengalaman spiritual, namun hal itu menurut Jro Wayan tak perlu diumbar.
“Ya namanya juga tempat ibadah pasti ada penunggunya, banyak pengalamannya, cuma kan kembali ke pendengar apa dia percaya atau tidak,” tuturnya.
Ia mengatakan bagi masyarakat yang ingin sembahyang ke pura ini bisa membawa Pejati dan canang sesuai dengan kebutuhan.
Untuk waktunya, Jro Wayan yang sudah mengabdi selama 10 tahun ini menjelaskan hal tersebut disesuaikan dengan kondisi umat itu sendiri.
Sama seperti pura-pura pada umumnya, masyarakat yang datang kepada ini pun diharap kan tidak sedang cuntaka dan tidak melakukan hal yang aneh seperti berpacaran di Pura.
Pura ini akan ramai pada saat pujawali sehingga membuat parkiran akan penuh.
Namun, pemedek tak perlu kahwatir karena kendaraan akan dibantu diatur oleh pecalang.
Harapan ke depannya Jro Mangku Wayan agar umat tetap mematuhi aturan-aturan yang berlaku di pura.
Umat juga diharapkan lebih memahami terkait pura Anda sebagai Pura Sad Kayangan, Pura Dewata Nawa, dan juga Pura Trimurti. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.