Dukun Pengganda Uang Banjarnegara

Fakta Baru Kasus Pembunuhan Berantai Mbah Slamet, Curigai Sang Perantara, Dugaan Ada Pelaku Lain?

Diduga ada orang yang menjadi perantara para korban pergi ke Jawa untuk menemui dukun pengganda uang, Mbah Slamet.

Editor: Mei Yuniken
Kompas.com Fadlan Mukhtar Zain/Dok. Polda Jateng
Fakta Baru Pembunuhan Berantai di Banjarnegara, Curigai Sang Perantara, Dugaan Ada Pelaku Lain? 

TRIBUN-BALI.COMFakta Baru Kasus Pembunuhan Berantai Mbah Slamet, Curigai Sang Perantara, Dugaan Ada Pelaku Lain?

Hingga saat ini, jumlah korban kekejaman dukun pengganda uang, Mbah Slamet, yang telah berhasil dievakuasi adalah 12 orang.

Dan 6 korban di antaranya telah terungkap identitasnya.

Terungkapnya identitas para korban ini berhasil diketahui dari beberapa laporan dari warga yang mengaku kehilangan anggota keluarganya.

Sementara korban yang lain, masih belum bisa dipastikan identitas dan asl-usulnya.

Hal ini dikarenakan ada sejumlah kendala dalam proses identifikasi.

Pasalnya kebanyakan dari jasad korban sudah tinggal tulang dan tengkorak.

Dari 6 korban yang berhasil diidentifikasi, empat di antaranya merupakan warga kabupaten Pesawaran, Lampung.

Terdapat fakta baru mengenai kasus pembunuhan berantai sang dukun pengganda uang.

Yaitu mengenai dugaan adanya pelaku lain yang berperan sebagai perantara.

Baca juga: Keluarga Korban Ungkap Pesan Suara Terakhir Paryanto Sebelum Dibunuh Mbah Slamet: Ayah Ngeri

Baca juga: Update Daftar 12 Korban Pembunuhan Berantai Mbah Slamet, Identitas 6 di Antaranya Telah Diketahui

Sebelumnya diketahui, para korban yang berasal dari Lampung merupakan dua pasangan suami istri (pasutri) yang merantau ke Jawa.

Dilansir dari Tribunnews, diduga ada orang yang menjadi perantara para korban pergi ke Jawa untuk menemui dukun pengganda uang, Mbah Slamet.

Hal ini diungkapkan oleh kuasa hukum kedua pasutri yang menjadi korban, Nurul Hidayah.

Pasangan Irsad-Wahyu Tri Ningsih dan Suheri-Riani sempat dinyatakan hilang sebelum jasadnya ditemukan terkubur di dalam hutan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

“Berdasarkan informasi tersebut, saya menduga ada keterlibatan dari warga Bandar Jaya, Lampung Tengah yakni berinisial T yang membawa kedua pasutri tersebut kepada pelaku,” ungkapnya, Kamis 6 April 2023 dikutip dari TribunLampung.com.

Korban pertama yang diajak T menemui Mbah Slamet di Banjarnegara, yakni pasangan Suheri dan Riani.

Suheri kemudian mengajak Irsad karena keduanya sudah saling mengenal.

“Dan memang yang lebih dahulu berangkat ke sana adalah Suheri dan Riani, kemudian barulah Irsad dan Tri,” sambungnya.

Nurul merasa curiga pelaku melakukan kasus pembunuhan berantai seorang diri dan meminta polisi mengungkap kemungkinan ada pelaku lain.

“Sebab saya berpendapat adanya kejanggalan bila pelaku melakukan perbuatan keji itu sendirian,” lanjutnya.

Ia juga meminta Mbah Slamet diberikan hukuman seberat-beratnya karena keluarga korban sangat dirugikan dalam kejadian ini.

Menurut Nurul, pelaku dapat dijerat pasal pembunuhan berencana, yakni pasal 480 KHUP.

“Di mana dalam ancaman hukumannya adalah, mati,” bebernya.

Keluarga Korban Diberangkatkan ke Banjarnegara

Untuk mencocokkan data korban dengan pihak keluarga, Polda Lampung memberangkatkan anak para korban ke Banjarnegara.

Pihak keluarga korban akan menjalani tes antemortem, meliputi mencocokkan pakaian yang dikenakan, perhiasan, tanda lahir, tato, bekas luka, atau sampel DNA dari anggota keluarga.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, menjelaskan para keluarga korban berangkat ke Banjarnegara menggunakan mobil dan dikawal dua anggota polisi.

Baca juga: VIRAL Facebook Diduga Korban Mbah Slamet, Niat Grebek Pelaku Setahun Lalu, Kini Tak Ada Kabar Lagi

"Jadi ada empat orang dari dua keluarga korban yang mendampingi untuk melaksanakan tes kecocokan antemortem," ungkapnya, Kamis 6 April 2023.

Anak dari pasangan Irsad dan Wahyu Tri Ningsih bernama Alda Cahya berangkat ke Banjarnegara didampingi adik ipar korban, Adi Riyanto.

Selain itu, anak dari pasangan Suheri dan Riani yang bernama Rani Dwi Wulandari juga diberangkatkan untuk menjalani tes antemortem.

Daftar Korban yang Diketahui Identitasnya

Proses identifikasi 12 korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang di Banjarnegara terus dilakukan.

Identitas enam dari 12 korban pembunuhan telah terungkap setelah ada laporan dari sejumlah warga yang mengaku kehilangan anggota keluarganya

Berikut korban pembunuhan Mbah Slamet yang telah diketahui identitasnya:

1. Paryanto warga Sukabumi, Jawa Barat;

2. Mulyadi warga Palembang, Sumatra Selatan;

3. Irsad warga Kabupaten Pesawaran, Lampung;

4. Wahyu Tri Ningsih warga Kabupaten Pesawaran. Lampung (istri Irsad);

5. Suheri warga Lampung;

6. Riani warga Lampung (istri Suheri).

Polisi mengalami kendala dalam identifikasi karena jasad para korban sudah menjadi tulang dan tengkorak.

Selain itu, pelaku tidak dapat mengingat identitas para korban.

Setelah melakukan aksi pembunuhan, pelaku sengaja membakar kartu identitas korban untuk menutupi kasus ini.

Baca juga: Update Kasus Dukun Pengganda Uang Banjarnegara: Mbah Slamet Akui 2 Korban Baru Asal Lampung

Polda Jateng Terima 17 Aduan Orang Hilang

Sebanyak 17 aduan diterima Polda Jawa Tengah (Jateng) setelah membuka posko pengaduan orang hilang untuk mengungkap identitas korban pembunuhan Mbah Slamet.

Diketahui, polisi masih mengidentifikasi 12 korban pembunuhan berantai Mbah Slamet yang jasadnya ditemukan terkubur di dalam hutan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengatakan posko pengaduan tersebut sudah dibuka sejak Rabu 5 April 2023 di Polda Jateng dan Polres Banjarnegara.

"Sudah ada 17 laporan orang hilang di posko tersebut, semoga ada yang cocok," jelasnya, Kamis 6 April 2023, dikutip dari TribunJateng.com.

Menurutnya semua aduan tersebut akan ditangani oleh Polres Banjarnegara.

Para pelapor yang merasa kehilangan anggota keluarga akan dilakukan tes DNA dan sejumlah tes pendukung lainnya.

Ia mengatakan tidak semua laporan orang hilang akan dinyatakan sebagai korban pembunuhan Mbah Slamet.

"Perlu kami cocokan datanya apakah matching data korban Slamet Tohari dengan korban hilang yang dilaporkan," tandasnya.

Posko pengaduan orang hilang masih dibuka dan masyarakat yang ingin melaporkan kehilangan anggota keluarga dapat mendatangi Polres Banjarnegara atau menghubungi nomor 082326444401.

Bagi warga yang ingin melaporkan orang hilang dapat menyertakan identitas anggota keluarganya seperti ijazah, KTP, dan foto yang memperlihatkan struktur gigi depan.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kuasa Hukum Korban Ungkap Pelaku Lain dalam Kasus Pembunuhan Mbah Slamet, Berperan jadi Perantara,

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved