Dukun Pengganda Uang Banjarnegara

Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Dipastikan Tewas Diracun Sianida

Kabid Labfor Polda Jateng, Kombes Slamet Iswanto mengatakan Mbah Slamet mencampur dua jenis racun untuk menghabisi nyawa korban.

Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
Kompas.com Fadlan Mukhtar Zain/Dok. Polda Jateng
Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Dipastikan Tewas Diracun Sianida 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Dipastikan Tewas Diracun Sianida

Masyarakat digegerkan dengan kasus dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Pelaku yang diketahui bernama Slamet Tohari (45) diduga telah membunuh 12 korbannya.

Polisi menemukan sebelas jenazah yang diduga menjadi korban pembunuhan Slamet pada tiga titik penggalian di sebuah lahan di lereng bukit.

Kebohongan Dukun Abal-abal Mulai Terungkap

Dilansir TribunWow.com, Mbah Slamet sempat membohongi dua pasangan suami istri (pasutri) asal Lampung.

Kedua pasutri tersebut adalah Irsad dan Wahyu Tri Ningsih, serta Suheri dan Riani.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan kedua pasutri itu sampai tiga kali bolak-balik dari Lampung ke Banjarnegara.

Menurut Pandra, keempat korban pertama kali berangkat ke Banjarnegara pada April 2022.

"Korban Irsad dan Suheri mendapatkan informasi bahwa pelaku bisa menggandakan uang dari seorang bernama Koji," ujar Pandra, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (8/4/2023).

"Mereka lalu berangkat ke padepokan pelaku itu."

Namun tak berselang lama, kedua pasutri itu kembali ke Lampung.

Korban Suheri lantas memberi kabar pada Irsad bahwa penggandaan uang pada April 2021 berhasil.

Tetapi pelaku mengaku uang hasil penggandaan itu tidak ada karena dirampok," ucap Pandra.

Keempat korban percaya begitu saja dengan ucapan Mbah Slamet.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved