Berita Gianyar
Setelah Ditiadakan Dua Tahun, Tiga Banjar di Batubulan Gianyar Bali Ikuti Upacara Mepeed Hari Ini
Setelah ditiadakan dua tahun karena Covid-19, tiga Banjar di Batubulan, Gianyar, Bali mengikuti Upacara Mepeed hari ini, 8 April 2023.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Warga Desa Batubulan nampak semangat ikuti upacara Mepeed yang berlangsung sejak 6 April 2023 lalu.
Mepeed merupakan perwujudan atas ucapan syukur kepada Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa.
Hari ini pada, Sabtu 8 April 2023 Mepeed terakhir dilakukan di Desa Batubulan dengan jumlah tiga Banjar.
Pada hari pertama Mepeed ini diikuti oleh 8 Banjar, lalu pada hari kedua diikuti oleh 5 Banjar dan terakhir diikuti oleh 3 Banjar.
Tiga Banjar yang mengikuti Upacara Mepeed kali ini dari Banjar Tegal Tambu, Tegal Jaya dan Pengembungan.
Nantinya, setiap Banjar yang mengikuti Mepeed akan membuat tumpukan Sate Tungguh atau sate yang dibuat dari daging babi yang kemudian diarak menunju ke Pura Puseh.
Tumpukan Sate Tungguh ini juga dihias dengan kepala naga juga daging babi yang dibentuk bunga.
Salah satu warga Tegal Tambu, Ketut Wirata mengatakan sangat antusias mengikuti upacara Mepeed ini.
Baca juga: Upacara Mepeed, Arus Lalulintas Jalan Raya Batubulan Gianyar Bali Dialihkan Satu Jam
Pasalnya ini Upacara Mepeed pertama yang diadakan setelah Pandemi Covid-19.
“Hari ini tiga banjar yang ikut Mepeed. Kemarin ada lima Banjar, tidak tentu dan hari ini giliran tiga banjar saja. Prediksi pemedek yang hadir ribuan. Nanti malamnya seluruh warga asli Batubulan menghadiri upacara. Ini upacaranya sampai jam 8 malam,” jelasnya.
Upacara Mepeed ini diadakan satu tahun sekali dan diadakan biasanya ketika sudah memasuki piodalan di Pura Besakih, Karangasem, Bali.
Rangkaian Upacara Mepeed ini ditandai dengan iring-iringan para wanita yang membawa bokor di atas kepalanya.
Selain iring-iringan para wanita yang membawa bokor, juga ada gamelan hingga tari-tarian saat Sate Tungguh akan diarak menuju ke Pura Puseh, Batubulan, Gianyar, Bali.
Pemedek yang mengikuti Upacara Mepeed ini pun jumlahnya mencapai ribuan orang.
Peserta Mepeed ini diikuti mulai dari anak-anak hingga usia dewasa.
Peserta Mepeed ini menggunakan busana adat Bali yang seragam dengan masing-masing Banjarnya.
Ada yang menggunakan busana Bali bertemakan warna ungu, kuning, oranye, dan putih.
Bahkan juga ada peserta Mepeed anak-anak yang menggunakan Payas Agung.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.