Dukun Pengganda Uang Banjarnegara

Terungkap Sosok PERANTARA Korban dengan Mbah Slamet, Sebut Ada Padepokan yang Bisa Gandakan Uang

Kijo, pria yang mempengaruhi pasutri asal Lampung untuk ikut penggandaan uang dengan dukun Tohari di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Editor: Mei Yuniken
Kompas.com/Fadlan Mukthar Zain
Terungkap Sosok PERANTARA Korban dengan Mbah Slamet, Sebut Ada Padepokan yang Bisa Gandakan Uang 

Nurul Hidayah, Kuasa Hukum keluarga Irsad dan Wahyu Tri Ningsih atau pasutri korban pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara tegas menyampaikan tuntutan kliennya tersebut.

Nurul mengatakan, pihak keluarga pasutri korban dukun pengganda uang Banjarnegara saat ini masih berduka atas peristiwa pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet alias Slamet Tohari.

Dijelaskan Nurul, peristiwa yang dialami korban adalah perbuatan kriminal dengan tindak pidana berat.

Sehingga Nurul mengucapkan terimakasih kepada jajaran Polres Banjarnegara, Polda Jawa Tengah yang telah berhasil mengungkap kejahatan yang dilakukan Mbah Slamet.

Bahkan atas hasil identifikasi yang telah sesuai dengan korban yakni Irsad dan istri.

Akhirnya kedua jenazah tersebut bisa dipastikan adalah warga Kabupaten Pesawaran yang berasal dari Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon.

Nurul Hidayah selaku kuasa hukum keluarga korban terus memantau proses hukum yang masih berlanjut.

Namun, untuk pelaku, Nurul mengatakan bahwa keluarga besar meminta hukuman yang berat untuk pelaku.

Lanjut Nurul, untuk itu dirinya meminta kepada kepolisian Banjar Negara dapat menerapkan pasal atas pembunuhan berencana.

“Sehingga kami meminta kepada pihak polisi untuk menetapkan hukum yang sesuai atas perbuatan yang pelaku lakukan,” jawab dia.

Dengan demikian, pelaku layak mendapatkan hukuman berat atau mati.

Diketahui Irsad dan istrinya merupakan perajin peci tapis asli Pesawaran Lampung yakni Peci Bordir Dendi.

Profesi dan status korban pembunuhan dukun pengganda uang dikemukakan oleh Kepala Desa Tanjung Rejo, Sanjaya kepada Tribun Lampung pada Rabu (5/3/2023).

Baca juga: Pasutri Asal Lampung Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Hilang sejak 2021

Sanjaya melayat ke kediaman rumah korban yakni Irsyad (44) dan Wahyu Tri Ningsih (41) yang berada Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran Lampung.

Sanjaya mengatakan bahwa pekerjaan pasutri baik suami dan istrinya sebagai penenun tapis.

Bahkan keduanya memiliki usaha di rumah yang sudah berjalan sejak 2014 lalu dengan nama Lembaga Pelatihan dan Kursus Mutiara.

Dikatakannya usaha milik korban tersebut bergerak pada usaha tapis, bordir dan jahit.

Korban yang sudah dua tahun tidak pulang itupun merupakan perajin tapis yang pernah bekerjasama dengan pemkab Pesawaran untuk membuat peci bordir Dendi.

“Peci yang identik dengan Pesawaran tersebut memang sudah terkenal dan korban yang membuatnya,” tutur Sanjaya.

Sementara itu rekan sesama penenun tapis, Redawati, mengatakan, dirinya berduka cita atas kabar duka yang menyangkut kedua rekan satu profesinya tersebut.

Pasalnya dirinya mengenal keduanya sejak merintis usaha sebagai penenun tapis.

Redawati mengungkapkan, perjuangannya dimulai dari nol hingga sampai memiliki rumah bahkan juga memiliki usaha dan membuka kursus.

“Bahkan saya tahu betul saat itu almarhum masih menjadi perajin peci di Bandar Lampung, ucap Redawati kepada Tribun Lampung.

“Dan si Tri atau sang istri melakukan usaha tapis kecil-kecilan di rumahnya,” imbuhnya.

Mereka pun kemudian membuat usaha sendiri di rumah ketika mendapatkan bantuan mesin tapis dari mantan Bupati Pesawaran yakni Aries Sandi.

Kemudian mendapatkan kembali bantuan mesin dari Bupati Pesawaran saat ini yakni Dendi Ramadhona.

Sehingga mesin bantuan dari pemerintah daerah tersebut dipakai oleh keduanya untuk merintis usaha.

Serta juga memiliki karyawan dari usaha yang semakin maju dirintisnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul INI SOSOK yang Bawa 2 Pasutri Lampung ke Mbah Slamet hingga Dibunuh Berantai, Buat Cerita Khayal,

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved