Bisnis

Bali Lebih Cepat Pulih, Ekonom Perkiraan Objek Wisata Bali Pasca Pandemi Covid-19

Selain itu, Faisal mengatakan target devisa pariwisata 2024, memang agak susah dicapai karena sejumlah hambatan yang dihadapi.

Pixabay/ds_30
Ilustrasi Catatan Keuangan - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, memperkirakan objek pariwisata di Pulau Jawa dan Bali, akan lebih cepat pulih ketimbang daerah lain dan sudah hampir mendekati kondisi pra pandemi Covid-19. Selain itu, Faisal mengatakan target devisa pariwisata 2024, memang agak susah dicapai karena sejumlah hambatan yang dihadapi. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), menyampaikan data pencapaian devisa pariwisata 2022 sebesar US$ 7,03 miliar. Angka itu terlihat masih terlalu jauh dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar US$ 30 miliar pada 2024. Sebab, kalau melihat pemulihan pariwisata antar negara, terutama wisatawan yang masuk ke Indonesia, memang masih cukup jauh di bawah kondisi pra pandemi Covid-19. Adapun pada 2019 bisa mencapai 16 juta orang. 

“Oleh karena itu, RPJMN seharusnya direvisi dan disesuaikan dengan kondisi terkini pascapandemi Covid-19.

Meski pandemi Covid-19 sudah berakhir dan pariwisata sudah mulai bangkit, tetapi banyak hal yang belum sepenuhnya pulih,” kata dia.

Piter mencontohkan wisatawan asal China yang sebelum pandemi Covid-19 sempat mendominasi destinasi wisata baik di wilayah Bali maupun Manado, kini belum kembali seperti dahulu. Demikian juga dengan penerbangan dan hotel yang belum sepenuhnya pulih dan siap.

Menurut Piter, masih butuh waktu dan tak bisa diselesaikan dalam jangka pendek. Dia memprediksi 2024 kemungkinan menjadi awal pariwisata Indonesia bangkit sepenuhnya.(*)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved