Berita Bali
Rayakan HUT ke-49, PPNI Punya PR Ratakan Distribusi Perawat dan Bersiap Untuk Persaingan Global
Rayakan HUT ke-49, Persatuan Perawat Nasional Indonesia atau PPNI punya PR ratakan distribusi perawat dan bersiap untuk persaingan global.
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) akhirnya berhasil mencapai usianya yang ke-49 tahun.
Untuk memperingatinya, PPNI Provinsi Bali menggelar perayaan organisasi yang lahir pada 17 Maret ini.
Tidak hanya sehari, ulang tahun PPNI digelar selama sebulan penuh yang puncaknya dilaksanakan pada Minggu, 8 April 2023.
Ns. I Wayan Suardana, S.Kep.M.Kep. selaku Sekretaris PPNI Provinsi Bali mengatakan ada beberapa aktivitas yang mewarnai acara.
Pertama adalah kegiatan ilmiah berupa seminar ilmiah keperawatan sebanyak 12 sesi dan pelaksanaan 9 jenis lomba dalam bidang budaya hingga keterampilan keperawatan.
Tidak ketinggalan juga, aktivitas pengabdian masyarakat seperti pelayanan kesehatan dan donor darah yang berkolaborasi dengan UDD PMI Provinsi Bali dan UTD RSUP Prof. Ngoerah.
“Hari ini merupakan puncak peringatan dari HUT PPNI yang syukurnya bisa dihadiri oleh semua stakeholder yang ada di Bali." kata Ns. I Wayan Suardana, S.Kep.M.Kep.
"Termasuk juga Bapak Gubernur Bali, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dan beberapa anggota Komisi IX DPR RI,” lanjutnya.
Suardana mewakili seluruh perawat sangat bersyukur karena diusianya ke-49, perawat Indonesia sudah sangat solid.
Baca juga: Gerbang Wisata Medis Bali, Dokter dan Perawat Seluruh Dunia Kumpul di Nusa Penida
Kemudian dari aspek kelegalan kuat karena saat ini perawat Indonesia sudah memiliki Undang-Undang Keperawatan dan peraturan lainnya yang melindungi praktik perawat dan mengatur pendidikan keperawatan.
Dengan adanya instrumen-instrumen aspek legal tersebut, ditambah lagi dengan peningkatan kualitas dan kuantitas perawat di Bali yang saat ini jumlahnya mencapai 17.600 orang, diyakini mampu bersaing di tingkat global.
Yang terpenting adalah para perawat mampu memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat, khususnya yang ada di Bali.
Jika dilihat saat ini, perawat sangat luar biasa dalam melakukan pelayanan kesehatan.
Dari sisi jumlah perawat dibandingkan populasi masyarakat, semua perawat masih mampu diserap oleh pasar kerja.
Suardana berharap kedepannya perawat-perawat khususnya yang ada di Bali mampu bersaing di pasar global.
Dijelaskannya saat ini keinginan atau minat dari lulusan perawat untuk bekerja keluar negeri masih sangat kecil, padahal kebutuhannya sangat besar.
Sekitar 25.000 perawat dibutuhkan oleh pasar internasional setiap tahunnya, tetapi yang bisa dikirim masih bisa dihitung dengan jari.
“Setahun itu rata-ratanya sekitar 20 sampai 30 orang saja, itulah yang saya kira menjadi tantangan luar biasa bagi kami,” jelasnya.
Secara keseluruhan saat ini tercatat hampir 1 juta perawat di seluruh Indonesia masih kurang dari standar Kementerian Kesehatan, yaitu setiap 1.000 penduduk harus ada empat perawat.
Namun, yang menjadi masalah saat ini adalah distribusi perawat yang masih belum merata karena terkonsentrasi di kota-kota besar.
Maka inilah yang menjadi PR bersama dalam rangka memeratakan kebutuhan perawat di Indonesia, baik untuk daerah terpencil, kepulauan, maupun internasional untuk meningkatkan kualitas kesehatan.
Dari sudut pandang organisasi, PPNI telah mengelola organisasi dan anggota dengan baik hingga usianya kini.
Organisator yang terstruktur dari tingkat pusat hingga komisariat membuat PPNI tidak mengalami kendala yang berarti.
Kedepannya, Suardana berharap PPNI dapat mempunyai tempat diklat agar dapat menyiapkan perawat lebih maksimal.
“Memang betul masalah saat ini meskipun kita memiliki komisariat tetapi komisariat kita masih sangat sempit dan kurang representatif untuk bisa melaksanakan diklat."
"Oleh karena itu, bapak gubernur juga telah menjanjikan di tahun 2004 mudah-mudahan bisa memberikan sebidang tanah atau komisariat atau tempat diklat yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan keperawatan di Bali secara khusus,” terang Suardana.
Kepada seluruh perawat khususnya yang ada di Bali Suardana menghimbau agar dapat meningkatkan solidaritas, kekompakan, dan profesionalisme dalam bekerja.
Perawat perlu ingat bahwa mereka dilahirkan untuk bisa menolong masyarakat dengan tulus serta berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Tak lupa juga agar seluruh perawat tetap semangat dalam meningkatkan kompetensi diri melalui pendidikan dan pelatihan agar nantinya bisa bersaing mengikuti perkembangan jaman. (yun)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.