Ida Dayak

Eks Menteri Kesehatan Kagumi Sosok Ida Dayak, Kenang Pengobatan Khusus pada Masa Jabatannya Dulu

Siti Fadilah Supari, mantan Menteri Kesehatan mengaku sangat mengagumi sosok Ida Dayak. "Bu ida saya pengen ketemu," kata Siti Fadilah di depan kamera

Editor: Mei Yuniken
Kolase TV One/Istimewa
Eks Menteri Kesehatan Kagumi Sosok Ida Dayak, Kenang Pengobatan Khusus pada Masa Jabatannya Dulu 

Saking salutnya, Siti Fadilah mengaku sangat ingin bertemu dengan Ida Dayak,

"Bu ida saya pengen ketemu," kata Siti Fadilah di depan kamera.

Menanggapi keinginan Siti Fadilah, Ali Mochtar Ngabalin yang juga menjadi bintang tamu acara tersebut bertekat akan menghubungkan mantan Menkes itu dengan Ida Dayak.

Baca juga: Minyak Sakti Khas Dayak yang Dipakai Ida Dayak, Bisa untuk Ilmu Kebal hingga Hidupkan Orang Mati

Sosok Siti Fadilah Supari

Dikutip dari wikipedia, Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 6 November 1949.

Siti Fadilah menyelesaikan sekolah atasnya di SMAN 1 Surakarta .

Ia menerima gelar sarjana dari Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta) pada tahun 1972.

Pada 1987, ia menerima gelar master (S-2) untuk penyakit jantung dan pembuluh darah dari Universitas Indonesia pada 1987.

Pada 1996, ia menerima gelar doktor (S-3) dari Universitas Indonesia.

Pada 1993, ia mengambil kursus Kardiologi Molekuler di Heart House Washington DC, Maryland (Amerika Serikat) dan kursus Epidemiologi di Fakultas Universitas Indonesia (1997).

Pada 1998, ia kursus Preventive Cardiology di Goteborg (Swedia) dan peneliti di Bowman Grey Comparative Medicine (Universitas Wake Forest, Amerika Serikat).

Baca juga: Siti Fadilah Supari Dukung Dokter Terawan Agar Tidak Putus Asa Kembangkan Vaksin Nusantara

Ahli jantung hingga menteri kesehatan

Sebelum menjadi menteri kesehatan, Siti Fadilah adalah pengajar Departemen Jantung dan Pembuluh Darah Pusat Jantung Nasional Harapan Kita/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan staf pengajar kardiologi Universitas Indonesia.

Siti Fadilah telah menjabat sebagai ahli jantung Rumah Sakit Jantung Harapan Kita selama 25 tahun.

Ia juga menjadi Kepala Unit Penelitian Yayasan Jantung Indonesia dan Kepala Pusat Penelitian Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved