Anas Urbaningrum Bebas

PROFIL Gede Pasek Suardika Ketum PKN Alumni UNUD, Pastikan Anas Urbaningrum dapat Jabatan Strategis

Dalam artikel ini akan dirangkumkan profil lengkap I Gede Pasek Suardika, politisi asal Bali, sahabat Anas Urbaningrum.

Editor: Mei Yuniken
Tribunnews/Istimewa
Gede Pasek Suardika, Ketua Umum PKN dalam acara Rakerda PKN di Jawa timur - PROFIL Gede Pasek Suardika Ketum PKN Alumni UNUD, Pastikan Anas Urbaningrum dapat Jabatan Strategis 

TRIBUN-BALI.COMPROFIL Gede Pasek Suardika Ketum PKN Alumni UNUD, Pastikan Anas Urbaningrum dapat Jabatan Strategis

Dalam artikel ini akan dirangkumkan profil lengkap I Gede Pasek Suardika, politisi asal Bali, sahabat Anas Urbaningrum.

I Gede Pasek Suardika, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), mendukung Anas Urbaningrum jika ingin kembali mausk ke dunia politik.

Ia menjamin dan memastikan Anas akan mendapatkan jabatan yang strategis di partainya.

Bahkan ia juga mengungkapkan, bahwa ia rela dan tak segan memberikan jabatan Ketua Umum PKN.

Sebelumnya diketahui bahwa Gede Pasek turut menyambut kebebasan mantan terpidanana kasus korupsi mega proyek Hambalang, Anas Urbaningrum dari Lapas Sukamiskin Bandung Jawa Barat pada Selasa 11 April 2023.

Bersama rombongan, ia juga turut mengiringi kepulangan Anas ke kediaman orangtuanya di Blitar Jawa Timur.

Dilanisr dari Tribunnews, Gede Pasek Suardika mengatakan, PKN memang dibuat sebagai kendaraan politik Anas Urbaningrum usai bebas dari Lapas Sukamiskin.

Baca juga: Gede Pasek Suardika Sebut SBY Dalang Utama Dibalik Kasus Anas Urbaningrum, Singgung Pidato Jeddah

Terkait hal itu, Gede Pasek membebaskan pada Anas Urbaningrum untuk memilih jabatan di PKN.

"Ide membuat partai ini kan biar ada jalan Mas Anas bangkit lagi untuk menjadi seorang politisi murni dan itu butuh partai politik," ujar Gede Pasek saat menemani Anas Urbaningrum pulang kampung ke Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu 12 April 2023.

"Termasuk jika mau ambil posisi ketua umum, saya pun akan saya berikan. Tidak masalah, karena jabatan bagi saya bukanlah yang utama dalam karir politik saya," tegasnya.

Baginya, hal itu bukanlah persoalan.

Terlebih, Gede Pasek mengaku pernah rela meninggalkan jabatan Ketua Komisi III DPR RI demi membela Anas Urbaningrum saat gonjang-ganjing di Demokrat beberapa tahun lalu.

"Masak sekarang beliau keluar saya tidak rela, tentu apa pun kami berikan," tandasnya.

Profil Gede Pasek Suardika

Dikutip dari blog pribadinya, I Gede Pasek Suardika lahir di Singaraja, Bali pada 21 Juni 1969.

Ia merupakan lulusan S1 Ilmu Hukum Universitas Brawijaya dan Magister Hukum Universitas Udayana.

Sebelum terjun ke dunia politik, Gede Pasek lebih dulu dikenal sebagai advokat dan jurnalis.

Ia pernah menjadi asisten pengacara di Made Yohanes Bantas & rekan di Malang, Jawa Timur dan Direktur Berdikari Law Office di Denpasar, Bali.

Gede Pasek juga diketahui pernah bekerja sebagai wartawan di Surya Surabaya dan Redaktur Pelaksana di NUSA Denpasar.

Kemudian, ia juga pernah menjadi Pemimpin Umum Tabloid Bali Aga.

Selama menjadi advokat, Gede Pasek pernah ditunjuk sebagai Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Pembelaan Wartawan PWI Bali, serta Wakil Sekretaris Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) Bali.

Kariernya di dunia politik bermula saat ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Demokrat Bali.

Di Demokrat, Gede Pasek berperan penting dalam mengantarkan kemenangan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla (JK) pada Pilpres 2004 di Bali.

Setelahnya, ia terpilih menjadi anggota DPR periode 2009-2014 fraksi Demokrat.

Baca juga: Gede Rela Serahkan Jabatan Ketum PKN Jika Anas Kembali Berpolitik, Sebut Jabatan Bukan yang Utama

Kariernya di Demokrat meroket setelah sahabatnya, Anas Urbaningrum, terpilih menjadi Ketua Umum Demokrat hasil Musyawarah Nasional di Bandung, Jawa Barat.

Ia masuk dalam jajaran pengurus inti sebagai Ketua DPP Demokrat Departemen Pemuda dan Olahraga.

Pada September 2013, Gede Pasek dicopot dari jabatannya sebagai wakil rakyat karena bergabung sekaligus menjadi Sekretaris Jenderal di organisasi bentukan Anas Urbaningrum, Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).

Kedekatan antara Gede Pasek dan Anas Urbaningrum diketahui sudah berlangsung sejak lama.

Saat Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap proyek Wisma Atlet Hambalang, Gede Pasek mengambil sikap mendukung sahabatnya itu.

Sejak saat itu, jalan politik I Gede Pasek Suardika dengan Demokrat berbeda.

Ia berpisah dari Demokrat pasca Kongres Surabaya dan akhirnya dipecat dari keanggotaan partai.

Di tahun 2016, Gede Pasek kemudian bergabung dengan Partai Hanura.

Gede Pasek bergabung dengan partai tersebut hingga 2021, lalu mendirikan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).

Pastikan Anas Urbaningrum Dapat Jabatan Strategis

Sebelumnya, Gede Pasek sempat bicara soal rencana politik Anas setelah bebas dari Lapas Sukamiskin.

Gede Pasek mengatakan, Anas akan berlabuh ke PKN setelah bebas.

Tetapi, Gede Pasek belum bisa memberi tahu jabatan yang akan diduduki Anas Urbaningrum.

Meski begitu, ia memastikan Anas akan menduduki jabatan strategis.

"Soal jabatan nanti gampang," katanya, Senin 30 Januari 2023.

Baca juga: Gede Pasek Suardika Sambut Bebasnya Anas Urbaningrum, Rencanakan Buka Puasa Bersama

Ia menyebut PKN memang disiapkan sebagai 'kendaraan politik' untuk Anas Urbaningrum agar bisa bangkit kembali.

Ia bahkan mengibaratkan Anas seperti Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang juga sempat dipenjara.

"Memang PKN disiapkan untuk kebangkitan AU untuk mengikuti jejak Anwar Ibrahim di Malaysia," ungkapnya.

Lebih lanjut, Gede Pasek berharap Anas akan bangkit kembali setelah menyelesaikan masa pidana penjara.

"Jika AI (Anwar Ibrahim) yang dikriminalisasi dengan penjara dengan dakwaan korupsi dan pelecehan seksual, tetapi bangkit dengan parpol baru hingga akhirnya bangkit kembali menjadi pemimpin nasional, tentu AU (Anas Urbaningrum) juga bukan hal mustahil untuk senasib dengan AI."

"Kan Malaysia dan Indonesia saudara serumpun," urainya.

Bersahabat dengan Anas Urbaningrum

Bersahabat dengan Anas Urbaningrum
Anas Urbaningrum (kiri), Gede Pasek (kanan) - Telah lama saling bersahabat

Ketika Anas Urbaningrum terseret kasus suap proyek Wisma Atlet Hambalang, Gede termasuk sebagai pihak yang membela.

Kala itu, ia menilai tudingan Nazaruddin sebagai bentuk kudeta terhadap Anas menjelang Pilpres 2014.

"Anas harus waspada atas kudeta merangkak yang dulu diawali kudeta merayap, jangan sampai berdiri dirapikan," ujarnya di Gedung DPR RI, Kamis 2 Februari 2012.

"Bisa jadi ini untuk kepentingan jadi capres atau wapres dari partai lain."

"Hasil demokrasi yang ditanamkan Pak SBY kan telah melahirkan Anas sebagai ketum ini nggak bisa dikorbankan oleh kepentingan pragmatis dan itu harus ditegakkan," sambungnya.

Pun ketika Anas Urbaningrum ditahan di Rutan KPK, Gede Pasek menjadi satu diantara yang datang berkunjung untuk menjenguk.

Lewat cuitan di Twitternya, Gede Pasek mengaku bahagia bisa menjenguk Anas di Rutan KPK.

Saat menjenguk, Gede Pasek membawakan buku bergenre fiksi-sejarah untuk sang sahabat.

"Ini pertamakali sy menjenguk Anas di Rutan Sblmnya smpt ktemu sbntr di Pengadilan Tipikor saat AU jadi saksi Hambalang. Bahagia rasanya," tulis Pasek dalam akun Twitternya, Senin 27 Januari 2014.

"Sy bawa 2 buku fiksi sejarah, satu soal Siapa Pengkhianat Diponegoro dan soal keruntuhan Majapahit. Dua buku yg smg menarik utk dibaca," imbuhnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Profil Gede Pasek Suardika, Rela Berikan Jabatan Ketum PKN pada Anas Urbaningrum,

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved