Serda MHF

Update Kasus Kematian Serda MHF, Ada Bekas Cambukan Hingga Lebam, Keluarga Minta Otopsi Ulang

Kasus kematian Serda MHF dinilai janggal oleh pihak keluarga karena adanya bekas cambukan hingga lebam di sekujur tubuh

ist
ilustrasi - Update Kasus Kematian Serda MHF, Ada Bekas Cambukan Hingga Lebam, Keluarga Minta Otopsi Ulang 

"Karena yang bersangkutan merupakan anggota aktif TNI makanya kita langsung lapor ke DENPOM dulu," tandasnya.

Baca juga: FINAL, Mahfud MD: RUU Perampasan Aset Ditandatangani Presiden Jokowi Setelah Lebaran

Sementara itu, seorang kerabat korban, Ayu mengungkap sejumlah luka yang ditemukan di jasad korban seperti luka robek di bibir, hidung mengeluarkan darah, dagu hingga rahang memar dan bengkak.

Selain itu ada juga tulang rusuk kiri lebam cekung ke dalam diduga patah, bawah ketiak kanan bengkak, betis memar dan bagian belakang terlihat luka robek seperti bekas cambukan.

"Belakangnya entah dicambuk pakai besi, kayu atau apalah. Yang jelas seperti tercongkel."

"Di leher hanya sedikit bekas jeratan. Jadi apa iya benar ponakan saya gantung diri?" tandasnya.

Ayu juga menjelaskan pihak keluarga telah berkomunikasi dengan dokter forensik di Makassar dan membenarkan adanya kejanggalan.

"Katanya entah pas sudah sekarat baru dijerat, atau sudah meninggal baru digantung. Kami tidak tahu yang mana benar," tuturnya.

Kini jasad korban telah dimakamkan di pemakaman Muslim Desa Perjiwa, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara pada Minggu (16/4/2023) pukul 11.00 Wita.

Sosok Serda MHF

Kerabat korban, Serda Pandu Akbar mengatakan, korban adalah teman seangkatannya dan masuk pendidikan TNI pada tahun 2021.

Serda MFH adalah lulusan Bintara Prajurit Karier (PK) 29 Gunung Kupang, Komando Daerah Militer VI Mulawarman ( Kodam VI/MLW), Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

"Kami masuk 2021 dan pelantikan pada 2022. Almarhum ditugaskan di Arhanud (Makassar), saya di Armed Jembayan Tenggarong," ungkapnya, Minggu (16/4/2023), dikutip dari TribunKaltim.com.

Menurut Serda Pandu Akbar, korban merupakan sosok yang gigih dan pantang menyerah.

Dalam masa pendidikan, korban tidak pernah mengeluh meski mengalami sakit dan selalu mengikuti kegiatan.

"Sesakit apapun dia selalu paksa untuk ikut kegiatan. Dia gigih, pantang menyerah," tuturnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved