Sponsored Content
Edukasi Disabilitas, Pertuni Denpasar Adakan Workshop Edukasi Kesehatan Reproduksi & Pola Asuh Anak
Pertuni Bali, mengadakan Workshop Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Pola Asuh Anak di Hotel Grand Santhi
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Bali, mengadakan Workshop Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Pola Asuh Anak di Hotel Grand Santhi, Denpasar, Rabu 26 April 2023.
Acara ini turut dibuka oleh Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty dan dihadiri I Nyoman Suwandhi Ketua DPC Pertuni Kota Denpasar.
Dalam sambutannya, Laxmy mengatakan, ini adalah salah satu kegiatan oleh Pertuni Kota Denpasar di dalam workshop melibatkan organisasi disabilitas.
“Dan ini juga salah satu pelaksanaan bantuan hibah dari Kota Denpasar yang diberikan pada tanggal 10 Maret 2023 lalu oleh Bapak Wali Kota sebesar Rp 114 juta. Kemudian pelaksanaan hibah tidak hanya hari ini tetapi selama satu tahun masih ada kegiatan selain workshop, pelatihan-pelatihan, sosialisasi dan peningkatan skill,” jelas Laxmy.
Baca juga: Sempat Kesulitan Mengambil Paket di Bea Cukai, Akhirnya Bule Disabilitas Ini Menerimanya di Bali
Lebih lanjutnya ia mengatakan nantinya juga akan ada rapat koordinasi yang mereka lakukan termasuk kunjungan-kunjungan antar Pertuni se-Indonesia baik di Denpasar maupun di luar Bali.
Jadi ini adalah hibah pertama Pertuni Denpasar mendapatkannya di anggaran APBD 2023.
Sedangkan tema workshop kali ini bertemakan pola asuh anak dan reproduksi kesehatan yang sangat penting, karena tidak saja untuk Pertuni disabilitas tetapi juga untuk keluarga dari Pertuni yang tidak semuanya disabilitas.
“Bagaimana kita bisa menjaga reproduksi kesehatan termasuk pola asuh dan penelantaran anak yang mungkin sempat viral beberapa hari lalu itu juga penting untuk disosialisasikan dan dikampanyekan penelantaran anak terutama kasus rumah tangga faktor ekonomi,” imbuhnya.
Walaupun Pertuni yang menyelenggarakan workshop ini, kata Laxmy, mereka juga harus melanjutkan hidup mereka dari bertemu antar pasangan.
Dan kedua pasangan disabilitas bukan berarti mereka terbatas jadi mereka juga perlu edukasi.
Workshop ini diikuti oleh 40 peserta ibu-ibu DPC Pertuni Denpasar dan acara ini digelar satu hari ini.
“Saya ucapkan terima kasih pada Pemkot Denpasar sudah berikan perhatian penuh dan memfasilitasi kami berkegiatan dan banyak hal yang kami dapat. Ke depannya agar selalu dikerjakan dan kami akan selalu berkomunikasi membangun sinergitas dan bekerjasama agar selalu terjalin hubungan yang baik,” kata I Nyoman Suwandhi Ketua DPC Pertuni Kota Denpasar. (*)
Kumpulan Artikel Bali