Berita Bali

38.196 Orang Terima Vaksin Covid-19 Inklusif di Bali, Ada yang Tak Mau Vaksin Karena Ketakutan

kegiatan vaksinasi Covid-19 yang menyasar warga Karangasem dan Denpasar selama dua hari

Istimewa
Vaksinasi Covid-19 Inklusif di Karangasem Bali - 38.196 Orang Terima Vaksin Covid-19 Inklusif di Bali, Ada yang Tak Mau Vaksin Karena Ketakutan 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Meskipun tren kasus Covid-19 terus menurun, akan tetapi vaksin Covid-19 masih tetap digelar.

Apalagi kini dengan adanya sub varian Arcturus atau Omicron XBB 1.16.

Untuk meningkatkan cakupan vaksinasi yang inklusif, Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) melalui Save the Children Indonesia dan Yayasan IDEP menyelenggarakan kegiatan vaksinasi yang menyasar Karangasem dan Denpasar selama dua hari.

Lokasi penyelenggaraan vaksinasi pada 27 April 2023, bertempat di Graha Nawasena.

Baca juga: 400 Orang Lebih Ikut Vaksin Covid-19 Inklusif di Gereja Katedral Denpasar

Pelaksanaannya dibantu oleh Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Dinas Sosial Kota Denpasar, dan Puskesmas 1 Denpasar Utara untuk memberikan vaksinasi bagi para penyandang disabilitas.

Sejumlah 38 orang telah menerima vaksin booster, walaupun ada pula beberapa pendaftar lain yang tidak bisa menerima karena ketidaksesuaian dengan vaksin primer.

Suntikan vaksinasi pertama diberikan kepada Ni Wayan Resiani (50) sekitar pukul 08.30 Wita.

Beberapa peserta yang lain ikut mengantre setelahnya.

I Nyoman Juniarta (41) atau yang biasa dipanggil Jigo, selaku panitia vaksinasi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat membantu dan bermanfaat bagi masyarakat yang ingin segera mendapat vaksinasi Covid-19.

“Harapannya, vaksinasi berikutnya dapat diselenggarakan lebih semangat dengan menjaga kualitas pelayanan yang sudah baik,” katanya, Sabtu 29 April 2023.

Lokasi penyelenggaraan vaksinasi di hari berikutnya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Karangasem dan Puskesmas Bebandem dengan cara door to door khusus bagi masyarakat penyandang disabilitas di Desa Bungaya, Bebandem, Karangasem pada Sabtu 29 April 2023.

Pada saat berkunjung ke rumah warga, tim vaksinasi menargetkan untuk memberikan vaksin pada 18 orang, namun ada 3 orang yang menolak ketika ditemui.

Salah satu alasan penolakan adalah rasa takut yang muncul secara tiba-tiba yang dialami oleh penyandang disabilitas mental.

Setelah tim vaksin, kelian banjar setempat, dan keluarga membujuknya, calon penerima vaksinasi tetap menolak.

Di Banjar Dinas Timbul, I Wayan Juliarta (42) sedang berada di rumahnya siang itu ketika ditemui pada 09.30 Wita.

Putu Sumiati, adik ipar perempuannya, mengungkapkan bahwa sehari-harinya Juliarta adalah penyandang disabilitas tunawicara dan ODGJ.

Namun, dalam kegiatan sehari-harinya, dia juga mampu membantu keluarganya untuk membeli kebutuhan rumah tangga di warung terdekat.

Kabar baiknya, Juliarta sama sekali tidak menolak ketika tim vaksinasi datang ke rumahnya.

Tidak tampak ada rasa takut. Dukungan dari keluarga untuk mendapatkan vaksinasi terus dilakukan, mengingat bahwa seluruh anggota keluarga sudah mendapatkan vaksinasi sampai booster ke-2.

Program vaksinasi Covid-19 inklusif ini pada awalnya dilaksanakan di tiga kabupaten di Bali, yaitu Buleleng, Jembrana, dan Karangasem.

Namun sejak bulan Desember 2022, program ini juga dilaksanakan di berbagai daerah Provinsi Bali.

Sejak Juli hingga 26 April 2023, vaksinasi Covid-19 inklusif sudah menjangkau 38.196 orang.

Di antaranya terdapat 11.733 lansia, 590 penyandang disabilitas, serta kelompok masyarakat rentan lainnya. (*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved