Berita Karangasem
Diguyur Hujan, Dapur dan Kamar Mandi Warga Banjar Tegalinggah Karangasem Bali Jebol
Diguyur hujan, dapur dan kamar mandi warga di Banjar Tegalinggah, Karangasem, Bali, jebol.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Kartika Viktriani
AMLAPURA, TRIBUN-BALI.COM - Hujan yang melanda Kabuaten Karangasem, Bali, mengakibatkan longsor di Banjar Tegalinggah, Kecamatan Karangasem, pada Senin 1 Mei 2023.
Pondasi dapur dan kamar mandi milik I Made Subada serta Wayan Diksa jebol dan rusak.
Materialnya sempat tutup badan jalan antara banjar yang dilalui warga.
Info di lapangan, pondasi dapur serta kamar warga jebol setelah diguyur hujan deras dengan intensitas lama.
Pertama bangunaan milik Wayan Diksa, berupa kamar mandi & dapur yang jebol.
Kejadiannya sekitar pukul 01.30 WITA.
Pagi harinya kembali terjadi longsor susulan. Kamar mandi disampingnya juga jebol.
Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, mengatakan, jebolnya dapur serta kamar mandi disebabkan hujan yang mengatur dari Minggu 30 April 2023 hingga Senin 1 Mei 2023 pagi.
"Kita mendapat info dari Perbekel. Tak ada korban jiwa. Pemilik hanya alami kerugian materiil," ungkap Arimbawa, Senin 1 Mei 2023 kemarin.
Baca juga: Tingkat Hunian Hotel di Karangasem Bali Sempat Tembus 65 Persen Saat Liburan Lebaran 2023
Tim TRC BPBD Kabupaten Karangasem bersama warga sekitar bergotong royong mmbersihkan material longsoran yang tutup setengah badan jalan.
Bersangkutan diberikan bantuan untuk meringankan beban korban.
"Penangganan dari pukul 10.00 - 12.00 wita. Dibantu warga serta petugas,"kata Arimbawa.
"Akibat kejadian tersebut, pemilik mengalami kerugian hingga 30 juta rupiah. Dua bangunan rusak parah. Sedangkan isi yang ada didalamnya tak bisa diselamatkan, hancur. Kita sudah gotong royong mengevakuasi material longsoran," tambah IB Ketut Arimbawa, mantan Kepala Bidang Pemadaman Kebakaran.
Pejabat asal Singaraja meminta masyarakat Kabupaten Karangasem, Bali, agar selalu waspada terhadap pohon tumbang dan tanah longsor.
Menjauhi pohon besar yang tua serta rapuh.
Mengingat cuaca di Kabupaten Karangasem, Bali, sejak beberapa hari terakhir cukup ekstrem.
Terutama saat hujan. Warga harus kenali lingkungan.
"Kita himbau warga untuk tetap berhati - hati dan waspada disaat cuaca ekstrem. Dilarang mendekati daerah tebing yang potensi terjadi longsor serta dekat pepohonan. Tujuanya mngantisipasi hal yang tak diinginkan. Seperti tertimpa tebing dan pohon tumbang," imbaunya.
Ditambahkan, bencana alam di Kabupaten Karangasem, Bali, mengalami peningkatan.
Pada triwulan I tahun 2023, kasus bencana alam sudah mencapai 400 kasus yang tersebar di delapan Kecamatan.
Terbanyak adalah Kecamatan Bebandem, Kubu, Abang, Manggis, Karangasem, Rendang, Selat, serta terakhir di Kecamatan Sidemen.
Bencana alam di Kabupaten Karangasem, Bali, didominasi pohon tumbang yang mencapai 234 kasus, disusul dengan tanah longsor sebanyak 78 kasus, kebakaran sebanyak 19 kasus, serta sisanya yakni banjir, gelombang tinggi, angin kencang, COVID, dan hujan intensitas tinggi.
Ada warga yang alami luka parah & ringan.
Bencana alam disebabkan beberapa faktor.
Satu diantaranya cuaca yang ekstrem beberapa bulan terakhir.
Angin kencang serta hujan deras dengan instensitas lama berimbas pada pohon tumbang, longsor, kebanjiran, air laut pasang, gelombang tinggi, abrasi.
Kelalaian maanusia jadi pemicu terjadinya kasus kebakaran.
Jumlah warga yang terdampak akibat bencana alam sebanyak 154 kepala keluarga (KK) dan jumlah jiwa yang mengungsi sebanyak 31 orang.
Kerugian akibat bencana yang melanda Kabupaten Karangasem, Bali, diperkirakan sudah capai Rp 3.3 Milliar.
Meliputi kerusakan rumah penduduk, pertanian, tempat untuk ibadah (pura).
"Estimasi kerugian paling banyak di Kecamatan Karangasem sebanyak Rp 1.1 Milliar lebih. Disusul Kecamatan Kubu sekitar 484 juta, Kecamatan Abang 457 juta, Kecamatan Bebandem sebanyak 429 juta, dan Kecamatan Manggis sekitar 285 juta. Sisanya yakni Rendang, dan Sidemen," imbuh Arimbawa.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.