Selama Penyelenggaraan KTT Asean di Labuan Bajo, Bandara Komodo akan Beroperasi 24 Jam

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Selama perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Bandara Komodo akan operasional selama 24 jam.

Demikian penegasan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SE 6 Tahun 2023 tentang Pengaturan Operasional Penerbangan Selama Penyelenggaraan KTT.

Budi Karya Sumadi mengatakan, aturan itu telah diterbitkan pada 18 April 2023 dan mulai berlaku pada 7 sampai 13 Mei 2023 mendatang.

Baca juga: Sultan Brunei Nginap di Bali, Presiden Filipina Mampir! Delegasi KTT ASEAN di NTT Mulai Datang

"Selama kegiatan KTT ASEAN berlangsung, kami tidak menutup akses penerbangan reguler dari dan ke Labuan Bajo, bahkan operasional bandara kami buka 24 jam dan ada penambahan atau extra flight, untuk penerbangan reguler," ujar Menhub Budi dalam keterangannya, Senin (8/5/2023).

Dikatakan Menhub Budi, SE tersebut telah disampaikan kepada penyelenggara angkutan udara, baik operator bandara maupun penerbangan. Hal tersebut untuk mengantisipasi adanya perubahan jadwal penerbangan.

Baca juga: Polda Bali Kirim Bantuan Personel dan Kendaraan Pengawalan, Support KTT ASEAN di Labuan Bajo

"Kami mengimbau kepada pengelola maskapai dan bandara, untuk proaktif memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada para penumpang, sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Surat Edaran. Seperti misalnya, informasi perubahan jadwal penerbangan, penundaan, pembatalan, kompensasi, proses refund, dan lain sebagainya," ucap dia.

Di sisi lain, Menhub Budi menyampaikan, pihaknya telah mengatur kebijakan pesawat VVIP negara anggota ASEAN yang akan diparkir pada bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Hal tersebut kata dia, untuk melancarkan operasional penerbangan reguler di bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Seluruh pesawat VVIP negara anggota ASEAN akan parkir menginap (Remain Over Night/RON) di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali, di Apron Utara dan Apron Selatan," tutur dia.

Terakhir, Menhub Budi menegaskan, aturan tersebut sebagai upaya untuk meminimalkan dampak gangguan penerbangan para tamu undangan dan delegasi.

"Di sisi lain, kami juga berupaya semaksimal mungkin agar masyarakat masih bisa masih bisa berwisata menikmati keindahan Labuan Bajo di saat penyelenggaraan KTT ASEAN," kata Menhub Budi.

"Ini adalah momentum yang baik untuk mempromosikan Labuan Bajo secara nasional maupun internasional," sambungnya.

Artikel terkait telah tayang di Tribunnews dengan judul KTT ASEAN Ke-42 di Labuan Bajo, Bandara Komodo Layani Penerbangan Selama 24 Jam