Kecelakaan Bus di Guci

Jasa Raharja Beri Jaminan pada Korban Kecelakaan Bus di Guci, Korban Tewas Dapat Santunan Rp50 Juta

Santunan diberikan pada seluruh korban, baik yang mengalami luka ringan, luka berat hingga meninggal dunia.

Editor: Mei Yuniken
Kolase TribunJateng
Bus Pariwisata yang membawa romboongan ziarah terjatuh di sungai area Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Tegal Jawa Tengah (Minggu, 7 Mei 2023) 

TRIBUN-BALI.COMJasa Raharja Beri Jaminan pada Korban Kecelakaan Bus di Guci, Korban Tewas Dapat Santunan Rp50 Juta

Bus rombongan peziarah asal Tangerang mengalami insiden kecelakaan terjun ke sungai yang berada di Kawasan Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Tegal Jawa Tengah pada Minggu 7 Mei 2023 pagi.

Bus yang membawa kurang lebih total 50 peziarah itu diketahui jatuh ke sungai sekitar pukul 08.30 WIB.

Mengenai insiden kecelakaan ini, Jasa Raharja memberi bantuan dan jaminan pada seluruh korban.

Santunan diberikan pada seluruh korban, baik yang mengalami luka ringan, luka berat hingga meninggal dunia.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Operasional Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana.

Dilansir dari Tribunnews, pada keterangannya, Dewi menjelaskan santunan kepada korban meninggal dunia akan diserahkan kepada ahli waris yang sah sebagai perlindungan dasar.

Baca juga: ISU Anak Kecil Angkat Rem Tangan Jadi Penyebab Kecelakaan Bus di Tegal, Penumpang Beri Bantahan

"Untuk korban meninggal dunia, Jasa Raharja akan menyerahkan santunan sebagai perlindungan dasar sebesar Rp 50 juta yang diberikan kepada ahli waris yang sah."

Lebih lanjut, ia menambahkan, untuk korban yang mengalami luka, biaya pengobatan dan perawatan akan dijamin hingga maksimal Rp20 juta.

"Sementara, untuk korban luka-luka, kami telah memberikan jaminan biaya perawatan kepada rumah sakit sampai maksimal Rp 20 juta," kata Dewi.

Dirinya pun menuturkan santunan tersebut diberikan untuk bentuk perlindungan dasar sekaligus salah satu wujud manifestasi kehadiran negara melalui Jasa Raharja untuk masyarakat.

Setelah kejadian kecelakaan itu, pihaknya langsung melakukan pendataan para korban, serta menjamin untuk perawatan di RSUD Soesilo Slawi.

"Sesaat setelah mendapat informasi (kecelakaan), petugas kami langsung berkoordinasi dengan unit Gakkum Satuan Lalu Lintas Polres Tegal dan melakukan pendataan korban, serta (mengurus) penjaminan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soesilo Slawi," pungkasnya.

Baca juga: Curhat Anak Korban Tewas pada Kecelakaan Bus di Guci: Rutin Ikut Ziarah, Bapak Orangnya Pendiam

Menparekraf Turut Menyoroti Insiden Ini

Terkait kejadian itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, menyoroti kecelakaan tersebut.

Sandiaga Uno mengatakan kecelakaan itu disebabkan karena kelalaian.

Musibah itu disebut bisa dihindari jika bus pariwisata tersebut menerapkan prosedur yang benar.

"Kecelakaan disebabkan karena kelalaian. Musibah ini bisa dihindari kalau kita punya prosedur secara disiplin," ungkap Sandiaga Uno.

Pada saat kejadian, diketahui sopir tidak berada di dalam bus.

Sementara para penumpang sudah berada di dalam bus dengan keadaan mesin yang menyala.

"Kami dapat laporan mesin menyala dan juga penumpang sudah di dalam bus. Sopir ngopi atau sedang beristirahat," ujarnya.

Pedagang kopi di Objek Wisata Guci, Mohamad Alwi mengungkapkan, bus yang membawa rombongan peziarah itu tiba-tiba turun ke bawah dan masuk ke dalam sungai.

Saat kejadian berlangsung, diketahui semua orang yang berada di sekitar lokasi teriak histeris.

Alwi mengaku melihat kejadian sejak awal bahkan mengetahui bahwa di dalam bus tidak ada sopir nya.

"Bus dari parkiran atas kemudian turun ke bawah sampai kecebur ke dalam sungai. Saat kejadian di dalam bus ada penumpangnya, dan kemungkinan banyak korban karena melihat kencangnya bus saat turun ke bawah."

"Saya melihat bus tidak ada sopirnya, tapi ya tidak tahu pasti saat itu kemana supir nya atau sedang apa," ungkap Alwi, dikutip dari Tribunjateng.com.

Baca juga: FAKTA Kecelakaan Bus di Tegal, Korban Tewas Bertambah, Polisi Turut Periksa Pengelola Objek Wisata

Isu Anak Kecil Jadi Penyebab, Dibantah Sejumlah Penumpang

Belakangan berkembang isu yang menjadi penyebab kecelakaan bus di Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Semarang Jawa Tengah pada Minggu 7 Mei 2023.

Dalam isu yang berhembus, dikatakan bahwa ada anak kecil yang mengangkat rem tangan pada bagian kemudi bus di depan sehingga menyebabkan bus berjalan dan terjun ke area jurang.

Sebelumnya memang diinformasikan, bahwa sebelum kejadian, sopir bus telah menyalakan mesin dan mengaktifkan rem tangan serta memberi pengganjal balok pada ban.

Terkait isu anak kecil menjadi penyebab, dibantah oleh para sejumlah penumpang yang sekaligus menjadi korban dalam insiden ini.

AKBP Mochamad Sajarod Zakun, selaku Kapolres Tegal menjelaskan bahwa ada 37 penumpang bus saat kecelakaan terjadi.

Dilansir dari Tribunnews, ia pun menyebut di antara penumpan tersebut, ada tiga anak kecil yang berada di bus.

Sajarod mengungkapkan, saat kecelakaan terjadi, ketiga anak tersebut tengah berada bersama orang tuanya yang jauh dari area kemudi.

"3 anak yang sedang duduk bersama orang tuanya, sedang dipangku," ujarnya dikutip dari Tribun Bogor.

"Posisi mereka di tengah bus tersebut, bukan di depan," tuturnya.

Sajarod mengatakan informasi tersebut diperkuat dengan kesaksian penumpang yang berada di dekat area kemudi.

Para penumpang itu, sambungnya, mengatakan bahwa tidak ada anak-anak yang melepas rem tangan bus tersebut.

"Info ini juga disampaikan saksi yang duduk di depan, tidak ada anak-anak yang dalam bus tersebut melepas rem tangannya," ujarnya.

Sementara, Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Suryo Nugroho mengungkapkan kecelakaan bus diakibatkan faktor kelalaian.

"Ganjalan lepas lalu bus berjalan sendiri kurang lebih 30 meter sampai masuk jurang," kata Agus.

Terkait kecelakaan tersebut, ada empat penumpang yang kompak memberikan keterangan bahwa tidak ada anak kecil mengangkat rem tangan sehingga mengakibatkan bus melaju sendiri dan terjun ke sungai.

Penumpang bernama Nur Hasan mengungkapkan ia sama sekali tidak melihat ada anak kecil di bagian depan bus.

"Tidak ada keramaian orang keluar masuk atau anak-anak bermain," ujarnya.

Senada, Kahoi juga menegaskan rem tangan bus tidak disenggol oleh anak kecil.

"Tidak ada yang nyenggol, anak-anak mainan ya tidak ada," katanya.

Baca juga: Kecelakaan Bus di Guci Tegal, Korban Bertambah, 2 Orang Kini Dinyatakan Tewas

Korban lain, Ayum mengatakan tidak melihat ada anak kecil memainkan rem tangan.

Bahkan, ia menduga bus melaju sendiri akibat getaran mesin bus yang tengah dipanasi.

Sehingga mengakibatkan ganjalan ban terlepas.

"Karena mobil getar-getar kali, terus dia getar bawahnya, ganjalnya lepas. Karena posisinya menurun ya nyeroloklah, namanya juga roda," ujarnya dikutip dari Tribun Pantura.

Herman (42) yang juga penumpang bus tersebut menegaskan tidak melihat adanya anak bermain rem tangan ataupun bermain di area kemudi.

Ia mengungkapkan semua penumpang dalam kondisi duduk saat kecelakaan terjadi.

"Bus tiba-tiba jalan, apa kesenggol rem tangannya atau gimana dah," ujarnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sandiaga Uno Sebut Kecelakaan Bus di Wisata Guci Tegal akibat Kelalaian,

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved