Berita Tabanan
Pura Manik Toya di Tabanan Bali Sudah Diperbaiki, Pelinggih di Mandala Utama Telan Biaya Rp350 Juta
Pura Manik Toya di Tabanan Bali sudah diperbaiki pasca diterjang air bah pada Oktober 2022 silam, pelinggih di Mandala Utama telan biaya Rp350 juta.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Kejadian bencana alam dengan datangnya air bah, menerjang Pura Manik Toya di Banjar Umadiwang Desa Batannyuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, pada Oktober 2022 lalu.
Saat ini pura sedang dalam proses perbaikan terutama di bagian pelinggih-pelinggih Ida Batara supaya proses persembahyangan bisa dilakukan oleh umat Hindu.
Setidaknya dalam perbaikan pelinggih-pelinggih itu menelan biaya sekitar Rp 350 juta.
Ketua Komisi I DPRD Tabanan, I Putu Eka Putra Nurcahyadi mengatakan, bahwa dalam perbaikan pasca bencana di Pura Manik Toya pihaknya untuk tahap pertama masyarakat sudah mulai melakukan perbaikan terutama di bagian pelinggih-pelinggih atau dalam ruang mandala utama.
Perbaikan itu sudah diupayakan dengan konsep gotong royong.
Rencananya, juga nantinya masih menunggu bantuan BKK Provinsi Bali dan pasca bencana Pemkab Tabanan.
Masyarakat mengupayakan donatur-donatur yang sudah ada, kurang lebih angkanya di atas Rp 250 juta untuk pelinggih, dan dana pasca bencana Provinsi Bali Rp 100 juta.
“Kita juga sedang merencanakan set plan untuk potensi pengamanan selanjutnya,” ucapnya, Rabu 10 Mei 2023.
Menurut Eka, dalam proses set plan itu, adalah pengamanan agar kejadian serupa tidak terjadi kembali.
Baca juga: Candi Bentar Nyaris Tergerus, Senderan di Pura Manik Mas Longsor
Pendek kata, set plan ini tidak kalah penting digunakan untuk penataan kawasan suci.
Sebab berkaitan pada potensi pengamanan pura supaya air bah atau antisipasi kejadian sebelumnya tidak terjadi kembali.
Di mana ditaksir biayanya untuk set plan itu sekitar Rp 4,5 Miliar.
“Set plan keseluruhan itu taksirannya Rp 4,5 Miliar,” ungkapnya.
Penataan pengamanan keseluruhan itu, sambungnya, dengan total Rp 4,5 Miliar maka direncanakan melalui BKK Provinsi Bali dan pasca bencana Pemkab Tabanan.
Kemudian juga dari gotong royong masyarakat.
Dan hingga saat ini, masyarakat masih prosesnya bersifat gotong royong.
Karena memang untuk perbaikan pelinggih itu terkait dengan tempat suci pelinggih Ida batara untuk persembahyangan atau piodalan yang akan dilakukan.
“Tapi kalau bicara potensi bencana set plan tidak bisa diabaikan. Jadi konsep pengamanan itu masuk dalam RAB sekitar Rp 4,5 Miliar,” bebernya. (ang).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.