Berita Jembrana
Sampel Darah Ternak Sapi Negatif PMK dan Jembrana Disease
Sampel Darah Ternak Sapi Negatif PMK dan Jembrana Disease, Peternak Harus Tetap Waspada dan Terapkan Biosecurity Ketat
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Peternak di Kabupaten Jembrana khususnya Banjar Sawe, Desa Batuagung akhirnya bisa bernafas lega.
Sebab, hasil pemeriksaan laboratorium oleh Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar terhadap darah, serum dan swab tujuh ekor sapi di wilayah tersebut menunjukan hasil negatif penyakit Jembrana Disease (JD) maupun Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Sebelumnya, belasan ekor sapi warga mati mendadak karena diduga menderita bloat atau perut kembung.
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Sutama, pihaknya telah menerima hasil laboratorium BBVet Denpasar dsri sampel darah tujuh ekor sapi di Banjar Sawe, Desa Batuagung.
Seluruh sampel negatif dari dua penyakit menular yang sedang berkembang saat ini. Artinya, ternak di Jembrana masih aman dari penyakit.
"Seluruh sampel darah, swab dan serum dinyatakan negatif PMK dan Jembrana Disease," tegas Sutama saat dikonfirmasi, Rabu 10 Mei 2023.
Namun begitu, kata dia, meskipun hasil sampel negatif terjangkit virus, seluruh peternak harus tetap waspada dan melakukan biosecurity secara ketat.
Selain itu, pemberian pakan juga harus diperhatikan agar kejadian serupa (karena bloat) tak terulang lagi.
"Kami mohon tetap waspada. Terapkan biosecurity yang ketat dan jaga pola pakan ternak masing-masing," imbaunya.
Terpisah, Kabid Keswan dan Kesmavet I Wayan Widarsa mengatakan, untuk sampel organ dalam terhadap dua ekor sapi mati mendadak dan satu ekor babi mati mendadak masih dalam proses.
Dia berharap, hasilnya mengarah ke negatif.
"Untuk sampel organ dalam sapi dan babi masih belum keluar," tandasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.