Mayat Dicor dan Dimutilasi di Semarang
Husen Masih Bisa Tertawa dan Mengaku Puas Usai Habisi Bosnya, Psikolog: Dia Dikuasai oleh Dendam
Seolah memang tak ada penyesalan, ia mengaku puas telah menghabisi nyawa bosnya sendiri.
TRIBUN-BALI.COM – Husen Masih Bisa Tertawa dan Mengaku Puas Usai Habisi Bosnya, Psikolog: Dia Dikuasai oleh Dendam
Penemuan mayat termutilasi dan dicor di Semarang pada Senin lalu cukup menghebohkan masyarakat setempat dan warga online di seluruh Indoesia.
Korban yang kini diketahui identitasnya sebagai Irwan Hutagalung, pemilik depo air isi ulang dan gas di Jalan Mulawarman, Tembalang, Semaranag Jawa Tengah.
Ia ditemukan dengan kondisi mengenaskan di tempat usahanya sendiri.
Pelaku tindakan keji ini tak lain dan tak bukan merupakan karyawannya sendiri, Muhammad Husen (28).
Muhammad Husen berhasil diringkus pihak kepolisian pada Selasa 9 Mei 2023 malam di Banjarnegara.
Saat diringkus dan melakukan konferensi pers di depan media, ia menunjukkan ekspresi yang tak biasa.
Baca juga: Pelaku Mutilasi di Semarang Mengaku Tak Menyesal, Sempat Ambil Uang Korban Rp7 Juta untuk Sewa PSK
Seolah memang tak ada penyesalan, ia mengaku puas telah menghabisi nyawa bosnya sendiri.
Dilannsir dari Tribunnews, saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polresta Semarang, ia tega membunuh korbannya karena sakit hati sering dimarahi dan dipukul.
Menanggapi hal tersebut, Psikolog Probowatie Tjondronegoro pun turut memberikan penilainnya kepada pelaku.
"Pelaku tidak alami gangguan jiwa, dia orang waras yang tidak bisa mengendalikan emosi dan perilakunya yang dikuasi oleh dendam," ucapnya.
Menurutnya, pelaku diduga mengalami kebencian yang menumpuk tetapi tidak berani melawan.
Namun, sewaktu kebencian itu memuncak, pelaku lalu merencanakan tindakan tersebut.
"Pelaku merencanakan, mencari celah, dan memiliki niat membalas sehingga dia tega memotong atau memutilasi yang membuatnya sakit atau biasa saja dia memiliki keyakinan lain yang kita tidak tahu," jelasnya.
Ia menambahkan, pelaku bisa saja melakukan perbuatan itu tanpa penyesalan sebab sudah sering disakiti.
Dari dendam itulah, pelaku melakukan tindakan yang berawal dari emosi sesaat.
"Dalam proses tindakan tersebut, pelaku tampak bukan profesional sehingga tidak rapi seperti saat melakukan pengecoran terhadap korban," imbuhnya.
Baca juga: KEJAM! Pelaku Mutilasi di Semarang Ungkap Puas Usai Bunuh Majikan: Saya Puas Ga Nyesel
Pengakuan Pelaku

"Saya potong kepalanya karena sering memaki saya, mau motong mulut susah, potong tangan karena buat mukul saya, saya puas enggak nyesel," katanya, Rabu 10 Mei 2023 melansir TribunJateng.
Husen mengungkapkan sudah bekerja dengan korban selama satu bulan.
"Sebulan digaji Rp 2 juta, saya bulan ini sudah digaji," jelas dia.
Ia mengaku tidak langsung menyerahkan diri ke polisi lantaran agar polisi bekerja.
"Habis bunuh saya kabur ke Banjarnegara, enggak langsung ke polisi karena biar polisi kerja," ucap dia.
Husen sembunyi beberapa hari di rumah temannya di Banjarnegara.
Ia juga sempat membawa kabur motor Yamaha Byson warna putih milik korban.
"Sembunyi di rumah teman karena rumah itu kosong," imbuhnya.
Pelaku Lakukan Mutilasi saat Korban Masih Bernapas
Husen memotong tubuh bosnya sebanyak empat bagian.
Bagian pertama kepala, kedua tangan dan badan tanpa kepala, serta tangan.
"Saya potong dengan menggunakan pisau dapur," jelasnya.
Ia menyebut, korban ketika dimutilasi masih bernapas karena masih terdengar suara ngorok atau suara terengah-engah.
Potongan tubuh itu lalu dibungkus ke dalam karung warna putih.
Baca juga: Terungkap MOTIF Pelaku Mutilasi dan Cor Korban di Semarang: Sakit Hati Sering Dapat Kekerasan Fisik
Tubuh tanpa kepala itu lalu diseret-seret ke lorong sisi selatan toko.
"Saya motong tubuh korban di ruang tengah, saya nyeret tanpa kepala dan tangan," tambah Husen.
Dirinya memilih mengecor korban di lorong toko karena jarang yang mengakses tempat tersebut.
Proses pengecoran dilakukan pada Sabtu 6 Mei 2023 sore.
"Bagian kepala dan lengan tidak ditanam hanya cukup diberi semen dan pasir karena lubang selokan tidak cukup," kata Husen.
Sempat Tusuk Pakai Linggis
Muhammad Husen mengaku menghabisi nyawa bosnya yang tertidur di tempat usaha tersebut.
Saat korban tidur, Muhammad Husen menghujamkan linggis sepanjang hampir satu meter ke arah pipi kanan korban, Kamis 4 Mei 2023 sekira pukul 20.30 WIB.
"Saya dua kali tusukan linggis ke pipi kanan dan pelipis kiri korban," katanya di kantor Polrestabes Semarang, Rabu 10 Mei 2023, dilansir TribunJateng.com.
Setelah mengeksekusi korban, Husen keluar dari lokasi pembunuhan lalu menuju ke angkringan yang berada persis bersebelahan dengan tempat tersebut.
"Saya minum di situ sampai jam 4 pagi, saya sempat cerita ke penjual angkringan saya bunuh bos."
"Jumat 5 Mei 2023 saya masuk lagi saya mulai eksekusi lagi," jelas dia.
Baca juga: FAKTA Baru Kasus Mutilasi di Semarang: Korban Sempat Dipukul Pakai Linggis, Saksi Lain Diamankan
Ambil Uang Korban Rp7 Juta untuk Sewa PSK
Muhammad Husen juga mengaku sempat mabuk dan menyewa perempuan setelah menghabisi nyawa bosnya.
Uang yang digunakan tersebut berasal dari bosnya yang baru saja dibunuh.
"Ya uang saya ambil untuk makan, jajan, rokok, dan happy-happy."
"Biar mengurangi beban pikiran, buat senang-senang," ungkapnya, Rabu, dikutip dari TribunJateng.com.
Pelaku mengambil uang sebesar Rp7 juta dari dompet korban.
Ia lalu bersenang-senang dan mengajak penjual angkringan bernama Imam untuk menyewa pekerja seks komersial (PSK).
"Nyari cewek di MiChat ketemu di Banjarsari (Tembalang, Semarang)" jelasnya.
Atas perbuatannya, Husen kini diancam pasal 340 dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
PROSES EVAKUASI

Dilansir dari Tribunnews dan TribunJateng, saat ditemukan kaki Irwan terikat tali rafia berwarna biru.
Relawan yang mengevakuasi mayat korban menemukan mayat dalam kondisi tanpa kepala.
"Kepala sama tubuh sudah misah," ujar Relawan Semarang yang enggan disebut identitasnya kepada Tribun Jateng, Senin 8 Mei 2023.
Relawan membutuhkan waktu 4 jam untuk mengevakuasi dikarenakan perlu menggali cor-coran.
Mayat saat dievakuasi sudah dalam kondisi membusuk.
Diperkirakan mayat sudah meninggal dunia tiga sampai empat hari lalu.
Baca juga: 4 Fakta Baru Kasus Mutilasi di Semarang, Dianiaya, Dimutilasi hingga Dicor oleh Karyawan Sendiri
Kondisi mayat tanpa kepala itu ternyata juga tanpa tangan.
"Iya tanpa tangan dan kepala," jelasnya.
Para relawan juga menemukan kondisi mayat kakinya terikat tali rafia warna biru.
Hal yang sontak bikin relawan kaget adalah ditemukan karung di bawah punggung korban.
Karung itu ternyata berisi kepala dan kedua tangan yang dipotong oleh pelaku.
"Jadi korban mutilasi, kepala dan dua tangan ditemukan di karung yang ikut dicor," bebernya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Psikolog Turut Berikan Pendapat soal Kasus Mayat yang Dicor di Semarang: Perilakunya Dikuasai Dendam,
Penemuan Mayat Dicor
Penemuan Mayat Termutilasi di Semarang
Motif pelaku mutilasi di Semarang
Semarang Jawa Tengah
Muhammad Husen
Irwan Hutagalung
pelaku kasus mutilasi
kasus pembunuhan
psikolog
Polresta Semarang
Probowatie Tjondronegoro
REKONSTRUKSI Kasus Mutilasi di Semarang, Total 102 Adegan Diperagakan: Keterangan Husen Konsisten |
![]() |
---|
Pengakuan Eks Rekan Kerja Husen, Dikenal Ramah Tak Percaya Lakukan Mutilasi, Ungkap Kondisi Tangan |
![]() |
---|
Sengaja Tinggalkan Jejak, Husen Sebut Agar Polisi Bekerja dengan Baik, Sang Ayah Enggan Berkomentar |
![]() |
---|
Pelaku Mutilasi di Semarang Mengaku Tak Menyesal, Sempat Ambil Uang Korban Rp7 Juta untuk Sewa PSK |
![]() |
---|
Terungkap MOTIF Pelaku Mutilasi dan Cor Korban di Semarang: Sakit Hati Sering Dapat Kekerasan Fisik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.