SID Pasar Modal di Bali Tumbuh 5,2 Persen Pada April 2023

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Literasi pasar modal secara masif terus dilakukan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Literasi menyasar generasi milenial, baik di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Perguruan Tinggi. 

Kepala Kantor Perwakilan BEI Bali, I Gusti Agus Andiyasa menjelaskan, pemodal SID (Single Investor Identification) di Bali pada April 2023 tumbuh 10.048. 

Nomor Tunggal Identitas Pemodal itu naik kurang lebih 5,2 persen dari tahun sebelumnya. 

"Pada bulan April 2023 jumlah SID mencapai 202.207, sedangkan April 2022 hanya 191.797," kata Agus Andiyasa pada Tribun Bali pada Rabu 17 Mei 2023. 

Pemodal itu terdiri dari saham, obligasi, reksadana, dan produk turunannya. 

Andiyasa menjabarkan, jumlah investor saham di Bali sebanyak 99.521 atau tumbuh 4.770 pemodal baru.

"Angka itu setara dengan pertumbuhan sebesar 5 persen dari tahun sebelumnya," ujarnya. 

Pemodal di Bali didominasi usia 18-25 tahun sebesar 33 persen, kemudian 26-30 tahun dan 31-40 tahun masing-masing 24 persen, serta 41-100 tahun mencapai 19 persen. 

"Sedangkan klasifikasi investor berdasarkan pekerjaan yakni pegawai swasta mencapai 41,4 persen, pelajar sebesar 20 persen, pengusaha 14,7 persen, lain-lain 12,5 persen, pegawai negeri 5 persen, ibu rumah tangga 3,6 persen, dan guru 1,4 persen," tambahnya.

Sementara secara demografi, pemodal di Bali terbesar berada di wilayah Denpasar mencapai 39,2 persen, disusul Badung 18,5 persen, dan Gianyar 9,7 persen. 

"SID kita masih didominasi laki-laki sebesar 62,4 persen, dan pemodal berjenis kelamin wanita di angka 37,6 persen," tutup Kepala BEI Bali tersebut.

(*)