Sponsored Content
Guru & Siswa SMKN 5 Denpasar Sambut Antusias Gubernur Koster dengan Salam Metal
Guru & Siswa SMKN 5 Denpasar Sambut Antusias Gubernur Koster dengan Salam Metal
TRIBUN-BALI.COM - GURU dan siswa SMKN 5 Denpasar dengan antusias menyambut kehadiran Gubernur Bali, Wayan Koster, dalam acara Gubernur Bali Menyapa, Selasa (30/5) bertepatan Anggara Umanis Landep.
Setibanya di sekolah yang memiliki keahlian di bidang seni tari dan seni karawitan ini, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali langsung dikerumuni para guru dan siswa untuk bisa berselfie seraya diiringi gemuruh suara gambelan dan tari penyambutan.
Suasana semakin semarak, saat para siswa beramai-ramai memberikan salam metal kepada mantan Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan yang dikenal sangat berjasa terhadap masa depan para guru ini, karena Koster tercatat dalam sejarah perpolitikan di Indonesia mampu melahirkan UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Guru dan siswa yang menggunakan busana endek Bali di hadapan Gubernur Koster dengan kompak pula memberikan pantun kepada Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini, dengan menyuarakan nada ‘Berwisata ke Pulau Dewata, Pulau Bali cagar budaya, Ayo kawan berdoa bersama, Gubernur Bali senantiasa berjaya’.
Gubernur Bali dalam sambutannya memberikan motivasi ke para siswa agar belajar dengan tekun, rajin, meraih prestasi terbaik untuk kebanggaan pribadi, keluarga dan menjadi pribadi yang berdedikasi untuk pembangunan Bali, Bangsa dan Negara Indonesia tercinta.
“Saya berharap lulusan SMK di Bali betul-betul berkontribusi untuk memajukan dan membangun Bali sesuai konsep Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru berdasarkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru,” tegasnya.
Dalam acara Gubernur Bali Menyapa, para siswa yang hadir tidak saja dari SMKN 5 Denpasar, namun ada juga perwakilan siswa dari SMKN 1 Denpasar, SMKN 2 Denpasar, SMKN 3 Denpasar, SMKN 4 Denpasar, dan SMKN 6 Denpasar.
Para siswa SMKN di Denpasar tersebut dibuat terinspirasi atas cerita kegigihan Gubernur Koster di masa hidupnya waktu kecil yang berada dalam garis kemiskinan di Desa Sembiran, Buleleng.
Kata Wayan Koster, sejak lahir sudah berada dalam keadaan kurang mampu, namun kondisi itu tidak membuat mental seorang Wayan Koster untuk keluar dari garis kemiskinan putus asa.
Sosok Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali di usia SD hingga menempuh pendidikan di SMP Bhaktiyasa Singaraja, SMA Negeri Singaraja dikenal sangat rajin belajar sampai mendapat juara umum, berorganisasi sebagai OSIS dan aktif megambel.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, Wayan Koster ulet bekerja meburuh numbeg (nyangkul), meburuh naikin pasir ke truk di Tejakula, nanggala (bercocok tanam), menjual daun pisang, hingga akhirnya Koster dengan kecerdasannya dan pengetahuannya yang mumpuni di ilmu matematika, kimia, fisika, dan biologi memberanikan diri (nekat) menuntut ilmu ke Perguruan Tinggi Negeri ternama di Indonesia, yaitu di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kebiasaan Koster yang hidup mandiri di usia kecil mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, terus dilakoninya sejak mahasiswa di ITB dengan menjadi guru les matematika ke rumah-rumah yang ada di Kota Bandung sembari aktif menjadi aktivis mahasiswa dan lulus pada 1987 dengan gelar sarjana matematika.
Perjalanan hidup yang tidak kenal lelah, setelah meraih gelar sarjana, akhirnya Koster meniti karirnya di dunia pemerintahan dengan bekerja sebagai tenaga honorer sampai menjadi PNS di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, seraya menjadi dosen tidak tetap di Universitas Tarumanegara, Universitas Pelita Harapan, Universitas Negeri Jakarta, dan STIE Perbanas dengan memberi mata kuliah Kalkulus I, II , II dan IV, Ilmu Statistik hingga Metode Riset.
Setelah berkiprah di dunia pemerintahan dan menjadi dosen, keberanian Koster dengan mengambil keputusan mundur menjadi PNS untuk memulai karier di dunia politik menjadi kader PDI Perjuangan diapresiasi guru dan siswa.
Tahun 2004, Koster maju menjadi Calon Legislatif hingga lolos sebagai Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan di Komisi X yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pariwisata, dan olahraga.