Berita Gianyar

Sisa Material Proyek Dinas PU Gianyar Sebabkan Banyak Kecelakaan di Siangan Gianyar

Jalan penghubung Desa Suwat dengan Desa Siangan, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Bali, berbahaya untuk dilalui, Kamis 1 Juni 2023 pagi

|
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN BALI/ Wayan Eri Gunarta
Kondisi lalu lintas di tanjakan Banjar Purna Desa, Desa Siangan, Gianyar, Kamis 1 Juni 2023 

GIANYAR, TRIBUN-BALI.COM - Jalan penghubung Desa Suwat dengan Desa Siangan, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Bali, berbahaya untuk dilalui, Kamis 1 Juni 2023 pagi.

Hal itu dikarenakan adanya material berupa koral, pasir dan tanah liat di jalan dengan tanjakan dan tikungan tajam.

Kondisi tersebut menyebabkan sejumlah pengendara motor terjatuh akibat jalan licin.

Selain itu, kontur jalan di atas buis drainase juga tak rata, sehingga banyak kendaraan roda empat terjebak di sana. 

Diketahui, material yang membuat tanjakan licin, merupakan sisa material proyek drainase membelah jalan, yang digelar oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gianyar.

Kondisi yang membahayakan tersebut pun telah dilaporkan ke pihak Dinas PU Gianyar.

Dan, per 1 Juni 2023 sekitar pukul 11.45 Wita, terlihat ada pekerja proyek yang membawa material pasir dan peralatan proyek, yang digunakan untuk meratakan sambungan proyek drainase dan membersihkan sisa material yang membuat jalan licin.

Berdasarkan informasi warga, proyek drainase tersebut memang sangat dibutuhkan.

Sebab sebelum dikerjakan oleh Dinas PU Gianyar, jalan yang tepatnya berada di Banjar Purna Desa, Desa Siangan ini jebol sebagaian setelah diterjang hujan deras beberapa bulan lalu.

Baca juga: Kopdar Komunitas TDA Bali, Wadah Berbagi Perjalanan Bisnis

Dalam mengantisipasi  pinggiran jalan kembali jebol akibat air hujan, Dinas PU Gianyar pun membuat saluran drainase di bawah jalan untuk disambungkan ke sungai, dengan tujuan air hujan yang datang dari atas jalan tanjakan itu terbuang ke sungai. 

Pengerjaan proyek tersebut dilakukan Senin 29 Mei 2023.

Sebelum perbaikan, warga memberikan tanda dengan meletakkan tanaman agar pengendara berhati-hati.

Namun usai pengerjaan drainase itu, rupanya  jalan di atas buis tak langsung diaspal.

Yakni hanya ditimbun menggunakan tanah liat.

Belum lagi, material sisa proyek tak dibersihkan sehingga jalan tanjakan itu menjadi licin.

Bahkan menurut Putu, seorang warga setempat, sudah banyak pengendara yang tergelincir karena material tanah dan koral yang tersisa.

"Saya tidak mengerti mengapa perbaikan hanya sebatas menambal dengan tanah dan tidak melakukan perataan permukaan dengan aspal. Jadi sekarang justru banyak pengendara yang kecelakaan di sini," ujar Putu, yang  sempat melihat kecelakaan di lokasi tersebut.

Salah satu kecelakaan, lanjutnya, terjadi pada Rabu 31 Mei 2023 sore.

Kala itu, seorang kakek dari Desa Benawah, Petak yang melintasi jalan itu tergelincir.

Ia tertimpa kendaraan bersama istrinya.

Sebelum peristiwa terjadi, kakek itu terlihat berkendara dengan pelan, namun karena material tanah yang licin disertai koral, motor tuanya terpeleset.

Mirisnya lagi, saat itu si kakek baru beberapa waktu lalu menjalani operasi di bagian perut. Ia berharap jalan tersebut segera dituntaskan agar tidak ada korban lagi. 

"Jalan ini sangat susah dilalui, saya sudah berkendara pelan membonceng istri. Tapi tetap terpeleset, untung ada yang melihat dan menolong, saya tertimpa kendaraan. Padahal saya habis operasi," demikian ia mengatakan. 

Selama tiga hari ini, kecelakaan demi kecelakaan terus dikabarkan terjadi di lokasi perbaikan jalan yang belum tuntas itu.

Warga mengatakan, melintasi jalan itu kini seperti melewati medan dengan ranjau.

Dinas PUPR Gianyar belum memberikan keterangan secara resmi. Namun mereka merespon bahwa telah menindaklanjuti persoalan ini.

"Nanti sore kami berikan komentar, setelah action ya. Mudah-mudahan sore ini selesai kita aspal," ujar salah satu pejabat di Dinas PUPR Gianyar. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved