Bali United

Jenderal Lapangan Tengah Bali United Brwa Nouri Ungkap Alasan Perpanjang Kontrak

Jenderal lapangan tengah Bali United Brwa Nouri ungkap alasan perpanjang kontrak, ukir sejarah manis dan gantung sepatu di Bali?

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
istimewa/Bali United
Pemain Bali United Brwa Nouri - Jenderal lapangan tengah Bali United Brwa Nouri ungkap alasan perpanjang kontrak, ukir sejarah manis dan gantung sepatu di Bali? 

Teco datang pada Januari 2019, bersama Nouri mempersiapkan turnamen pramusim Piala Presiden 2019 sebelum Liga 1.

Nouri pun merasa lebih baik dari saat awal datang di Indonesia, ia mulai beradaptasi. 

“Saya butuh waktu 6 bulan untuk bisa benar-benar adaptasi di Liga 1 Indonesia. Saat itu saya datang bulan Agustus 2018," ujarnya.

Benar saja, usai diberikan kesempatan untuk beradaptasi, Nouri berhasil membuktikan kualitasnya sebagai pemain andalan di posisi gelandang.

Mantan kapten Timnas Irak dan sempat berduel dengan klub raksasa Inggris, Arsenal FC ini mampu memberikan prestasi penting untuk Bali United.

Trofi Liga 1 2019 menjadi persembahan spesialnya untuk Bali United dan menjadi trofi pertama klub asal pulau dewata tersebut.

Semakin spesial pasca pandemi, trofi Liga 1 2021/2022 kembali jadi milik Nouri bersama kolega Serdadu Tridatu untuk masyarakat Bali lalu muncul tagline Back2Back.

Arema FC menjadi ladang gol perdana bagi Nouri. 

Perjalanan itulah membuat Nouri semakin cinta dengan Bali United yang terhitung telah 4 musim menghabiskan waktu di kompetisi Indonesia.

Dengan kuota yang baru, asumsi Bouri diperpanjang, maka Bali United memiliki 3 kuota pemakn asing tambahan. 

Kerasnya persaingan pemain asing di Liga 1 menjadi tantangan bagi para pemain asing yang baru memulai perjalanan baru di Indonesia.

Brwa Nouri menjadi salah satu contoh pemain asing yang sukses menaklukkan kerasnya persaingan pemain asing di Liga 1 Indonesia.

Brwa Nouri banyak makan asam garam suka duka selama berada di Indonesia sejak tahun 2018, ia merasakan atmosfer yang tinggi dari suporter sepak bola Indonesia yang juga tak segan-segan melempar kritik pedas apabila tim junjungannya tak tampil maksimal.

“Bagi saya suka duka sepak bola Indonesia adalah suporter, sebab bisa luar biasa dan bisa juga jadi lingkungan tidak bersahabat. Tapi saya mengerti itu adalah olahraga emosional,” ungkap dia.

Pemain dengan harga pasaran 5,65 Miliar Rupiah ini pun mengaku menikmati saat menjalani pertandingan yang berpindah satu kota ke kota lain berkeliling Indonesia menjadi momentum yang menarik.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved