Mayat dalam Koper di Mojokerto

Ayah Angeline Tuntut Polisi Beri Pasal Berlapis untuk Rochmat, Ungkap Soal STNK Mobil yang Hilang

Hingga saat ini ayah Angeline Nathania, Bambang Sunarjo masih akan terus memperjuangkan keadilan untuk mendiang putrinya.

Editor: Mei Yuniken
SuryaMalang/Tony Hermawan
Rochmat Bagus Apriatma (41), pelaku yang bunuh Angeline Nathania (22) saat gelar perkara pada Jumat 9 Juni 2023. Ayah Angeline Tuntut Polisi Beri Pasal Berlapis untuk Rochmat, Ungkap Soal STNK Mobil yang Hilang 

TRIBUN-BALI.COMAyah Angeline Tuntut Polisi Beri Pasal Berlapis untuk Rochmat, Ungkap Soal STNK Mobil yang Hilang

Kematian Angeline Nathania (22) tentunya masih menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga.

Hingga saat ini ayah Angeline Nathania, Bambang Sunarjo masih akan terus memperjuangkan keadilan untuk mendiang putrinya.

Misteri kematian Angeline Nathania pun masih akan terus didalami kepolisian.

Untuk sementara ini, polisi telah menjaerat Rochmat Bagus Apriatma (41), pelaku yang habisi nyawa Angeline Natania dengan Pasal 338 KUHP tentang tindak pidana menghilangkan nyawa orang.

Ayah Angeline merasa kecewa atas putusan polisi tersebut.

Bambang Sumarjo menuntut polisi menerapkan pasal berlapis untuk pembunuh putrinya.

Bambang berharap, polisi menambahkan Pasal 338 tentang tindak pidana pembunuhan berencana.

Tujuannya supaya pelaku yang merupakan guru musik itu bisa mendapat hukuman setimpal.

Baca juga: Kematian Angeline Nathania Ada Indikasi Pembunuhan Berencana? Sang Ayah Beberkan Beberapa Bukti

Bambang menilai, tragedi yang dialami putrinya sudah jauh-jauh hari direncanakan pelaku.

Dua pekan sebelum anaknya tidak pulang ke rumah, ternyata STNK mobil XPander sudah di tangan Rochmat.

Bapak tiga anak ini berasumsi surat kendaraan tersebut dikuasai agar Angeline setuju mobil XPander digadaikan Rochmat.

"Jadi memang terlihat sudah seperti direncanakan. Pakaian yang dikenakan anak saya juga seperti pakaian baru. Kayaknya dibelikan pelaku. Artinya, pelaku melakukan segala upaya untuk mengincar mobil," kata Bambang.

Akan tetapi, polisi belum menemukan celah untuk menjerat Rochmat dengan pasal pembunuhan berencana.

Pelaku masih tetap bersikeras bahwa dia membunuh Angeline karena sakit hati, dan hingga saat ini, bukti yang mendukung tuduhan pembunuhan berencana masih minim.

Bambang memberikan tanggapan terhadap pernyataan dari pihak pelaku.

"Saya mendengar pernyataan dari pelaku bahwa dia hanya spontanitas dalam membunuh anak saya. Saya merasa hal itu sangat tidak masuk akal, mengingat sebelumnya dia telah mengincar kendaraan kami. Hal ini dapat dibuktikan dengan hilangnya STNK dua minggu sebelum kejadian ini," ungkapnya.

"Mungkin dia menghadapi masalah keuangan dan terdesak sehingga merencanakan tindakan ini," imbuhnya.

Terakhir, Bambang sekali lagi menegaskan bahwa harapannya agar pelaku dapat dijatuhi hukuman seumur hidup atau bahkan hukuman mati.

"Ini harus menjadi pelajaran bagi semua orang. Bergaul dengan orang seperti ini sangat berbahaya, terutama bagi para generasi muda, terutama perempuan. Mereka harus dijaga dan berhati-hati saat berkenalan dengan individu seperti ini, yang bisa diibaratkan sebagai predator," tandasnya.

Hasil gelar perkara masih minim bukti ke arah pembunuhan berencana.

Artinya, kasus pembunuhan ini sementara masih disimpulkan emosi Rochmat tersulut karena Angeline mengumpat dengan kata-kata kasar.

Baca juga: Rochmat Pelaku Kasus Mayat dalam Koper Tak Merasa Bersalah, Ibu Angeline: Dia Kayaknya Psikopat

AKBP Mirzal Maulana, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, berjanji mendalami kasus ini.

Langkah-langkahnya polisi bakal mendekati orang-orang terdekat pelaku maupun korban.

Supaya dapat menemukan bukti baru sebelum berkas perkara ini diserahkan ke kejaksaan.

Rochmat Tak Tunjukkan Penyesalan

Motif Pelaku Habisi Nyawa Angeline: Sakit Hati Tak Dipinjami Uang, Mobil XPander Korban Digadaikan
Motif Pelaku Habisi Nyawa Angeline: Sakit Hati Tak Dipinjami Uang, Mobil XPander Korban Digadaikan (Kompas.com/UPT Tahura Raden Soerjo)

Ibu korban menduga Rochmat seorang psikopat karena tidak merasa bersalah. 

"Ketika diintrogasi polisi baru mengaku. Pelaku kayaknya psikopat karena sama sekali gak ada kayak rasa bersalah ke kami, minta maaf pun tidak," kata Ana.

Motif pembunuhan ini diketahui karena pelaku ingin meminjam uang korban.

Namun oleh korban ditolak.

Pelaku nekat diam-diam menggadaikan kendaraan milik korban.

Ketika korban marah lalu Rochmat membunuhnya.

Rochmat menjerat leher korban di sebuah apartemen kawasan Surabaya Timur.

Lalu, korban dibuang untuk maksud menghilangkan jejak.

Polisi saat ini menyelidiki apakah ada orang lain yang membantu pelaku melakukan kejahatan tersebut.

Baca juga: Sosok Guru Musik Pembunuh Angeline, Sudah Beristri, Tak Tunjukkan Rasa Penyesalan Saat Diinterogasi

Angeline Sempat Hilang

Angeline Nathania, mahasiswi Ubaya tewas dibunuh guru les dan jasadnya dimasukkan koper.
Angeline Nathania, mahasiswi Ubaya tewas dibunuh guru les dan jasadnya dimasukkan koper. (Kolase Surya)

Sebelumnya, Angeline sempat dilaporkan hilang dari rumah oleh keluarga sejak 3 Mei 2023 lalu.

Dan orangtua Angeline menemui Rochmat setelah sang putri tak diketahui keberadaannya sebulan yang lalu.

Sebelum terungkap kelakuan kejinya, di depan orang tua Angeline, Rochmat pandai bersandiwara seolah tak terjadi apa-apa.

Ceritanya, saat itu Angeline pamit ke kampus karena ada ujian.

Dia pergi ke kampus membawa mobil.

Sang ibu menduga putrinya bakal pulang cepat, paling-paling jam 11 malam sudah kembali ke rumah.

Namun, hingga hari berikutnya Angeline tak kunjung ada kabar berita.

Rochmat Berdalih dan Sempat Menghindari Keluarga Angeline

Sebenarnya, pada 3 Mei keluarga sudah berusaha mencari keberadaan Angeline.

Teman-teman kuliah Angeline dihubungi satu per satu.

Salah seorang teman Angeline mengaku terakhir melihat Angeline bersama Rochmat.

Dua hari berikutnya sang ibu bersama saudaranya mendatangi Rochmat di Penjaringan.

Si guru les ketika itu menyangkal.

Baca juga: Motif Pelaku Habisi Nyawa Angeline: Sakit Hati Tak Dipinjami Uang, Mobil XPander Korban Digadaikan

Ia mengaku terakhir kali bertemu Angeline November tahun 2022.

Rochmat ketika ditemui menunjukkan gelagat mencurigakan.

Dia terlihat sering memutar tangan di baju seperti orang gelisah.

Maria, tante Angeline sudah menangkap perilaku itu.

Namun, sang ibu mengabaikan tanda-tanda tersebut lantaran mengetahui guru les Angeline sudah berkeluarga.

Setelah pertemuan itu, Rochmat seakan menghindari keluarga Angeline.

Bahkan, Ia menghilang dari Surabaya.

Polisi akhirnya memutuskan mendatangi apartemen yang disebut-sebut sempat dikunjungi Angeline dan guru lesnya.

CCTV diperiksa dan tersorot Rochmat memarkir mobil Angeline di apartemen pada tanggal 3 Mei.

Rochmat akhirnya tertangkap di Malang dan mengaku telah membunuh Angeline.

(*)

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Ayah Angeline Nathania Tuntut Polisi Terapkan Pasal Pembunuhan Berencana Pada Guru Musik,

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved