Sponsored Content
Gubernur Koster Berjasa Besarkan UT, 844 Wisudawan UT Beri ‘Applause’ Koster Tingkatkan Ekonomi Bali
Wayan Koster di bidang pendidikan mendapatkan pujian dan ‘applause’ tepuk tangan dari 844 wisudawan/wisudawati Universitas Terbuka (UT) Denpasar
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - PERJUANGAN Gubernur Bali, Wayan Koster di bidang pendidikan mendapatkan pujian dan ‘applause’ tepuk tangan dari 844 wisudawan/wisudawati Universitas Terbuka (UT) Denpasar, setelah para mahasiswa yang diwisuda ini mengetahui bahwa Wayan Koster adalah pemimpin Bali yang telah berjasa membesarkan Universitas Terbuka sewaktu mendapat tugas dari PDI Perjuangan menjadi Anggota Komisi X DPR RI dengan menghadirkan fasilitas sarana dan prasarana serta sistem pendidikan yang mudah diakses dan murah dengan tetap menjaga penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas di UT.
‘Applause’ tepuk tangan tersebut disampaikan di hadapan Gubernur Koster, saat Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini memberikan Orasi Ilmiah Wisuda Daerah Universitas Terbuka Denpasar Semester I Tahun 2023 di Hongkong Garden Restaurant Denpasar yang dihadiri Rektor UT Prof Ojat Darojat MBus PhD, Direktur UT Denpasar Agus Tatang Sopandi, Ketua Senat UT beserta Sekretaris dan Anggota, Dekan, Wakil Dekan, Dosen, dan Civitas Akademika UT, hingga Wisudawan dan Wisudawati bersama orangtuanya, Selasa 13 Juni 2023, bertepatan Anggara Kliwon Kulantir.
Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini bukan orang baru di lingkungan UT, karena Gubernur Koster dalam perjalanan hidupnya usai kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1987 mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah RI pada 1988 menjadi peneliti di Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Depdikbud RI.
Pada saat menjadi peneliti, penelitian yang Saya lakukan adalah model layanan pendidikan dasar menengah dan tinggi untuk meningkatkan angka partisipasi masuk ke Sekolah dan Perguruan Tinggi agar lebih optimal dalam menjangkau kondisi geografis serta keragaman kehidupan masyarakat hingga kondisi sosial seluruh masyarakat Indonesia.
Baca juga: Universitas Trisakti Anugerahi Gubernur Wayan Koster Sustainability Leadership Award
Kemudian ada juga salah satu yang menjadi objek penelitian yang Saya lakukan, yakni berkaitan tentang peran Universitas Terbuka sebagai layanan pendidikan untuk para mahasiswa, khususnya lulusan SMA/K yang tidak tertampung di Perguruan Tinggi Reguler maupun konvensional hingga memberikan ruang kesempatan kepada pegawai negeri, pegawai honorer, dan pekerja lainnya agar bisa menikmati pendidikan tinggi.
“Itulah sebabnya, Saya mendukung penuh keberadaan Universitas Terbuka ini,” ujar Koster.
Dukungan Koster di bidang pendidikan termasuk ke UT sudah dilakukan sejak menjadi Anggota DPR seusai Pemilu 2004 dengan mendapat tugas di Komisi X yang membidangi Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, hingga Pemuda dan Olahraga.
Koster melakukan komunikasi secara intensif dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan termasuk ke Ditjen Pendidikan Tinggi dan Rektor UT untuk terus mengembangkan kapasitas serta mutu penyelenggaraan pendidikan di UT.
Termasuk men-support fasilitas sarana dan prasarana serta sistem pendidikan di UT agar mudah diakses lebih mudah dan murah dengan tetap menjaga penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas.
Dalam orasi ilmiahnya, Gubernur Bali memotivasi para wisudawan/wisudawati agar terus menjalankan pendidikan, karena lulus hari ini bukan berarti Kita berhenti menjalani proses pendidikan.
Pendidikan adalah upaya untuk membangun kompetensi dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, salah satu program yang dijalankan adalah pengembangan SDM Bali Unggul.
Untuk menciptakan SDM Bali Unggul, salah satunya diperlukan populasi masyarakat Bali yang memiliki jatidiri dan berintegritas untuk menjaga serta memajukan adat, tradisi, seni budaya dan kearifan lokal Bali.
Kemudian, agar Bali tetap eksis, berkualitas, bersaing dan tangguh dalam memasuki perkembangan dinamika lokal, nasional, global dimasa yang akan datang, maka harus diisi dengan:
1) Jumlah populasi masyarakat Bali yang tetap menjaga identitas anak pertama (Putu, Wayan, Gede), anak kedua (Made, Kadek, Nengah), anak ketiga (Komang, Nyoman) dan anak keempat (Ketut); dan
2) Kualitas SDM yang berpendidikan minimal S1, kalau bisa melanjutkan pendidikan ke S2 hingga S3.