Berita Nasional
91 Dari 1.150 Jenis Narkoba Dunia Sudah Masuk Indonesia, Tembakau Gorila Marak
Narkoba jenis Flakka tersebut rupanya sudah mendunia, disebutkan Flakka adalah Kokain versi harga lebih murah
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Dr. Petrus Reinhard Golose memastikan narkotika jenis Flakka atau "Narkoba Zombie" belum terdeteksi masuk ke Indonesia.
Belum lama ini ramai dibicarakan dan viral di media sosial warga Philadephia, Amerika Serikat berlaku seperti zombie alias mayat hidup di dalam sebuah film, namun ini nyata karena efek narkoba jenis Flakka tersebut.
Narkoba jenis Flakka tersebut rupanya sudah mendunia, disebutkan Flakka adalah Kokain versi harga lebih murah, berjenis seperti Kokain namun memiliki efek lebih kuat berkali lipat dibandingkan kokain.
BNN RI terus mengawasi dan melakukan pencegahan karena tidak menutup kemungkinan narkoba hasil oplosan obat bius kuda dengan efek kuat menghilangkan kesadaran manusia itu bisa masuk ke Indonesia karena para pelaku yang mencari narkoba jenis baru.
Baca juga: Kejari Badung Musnahkan Narkoba Senilai Rp 4 Miliar Lebih
"Secara umum belum ada (Flakka, -Red) di Indonesia, tapi mungkin ada para pelaku kita (di Indonesia,-Red) yang menggunakan, karena mereka mencari yang disebut NPS (New Psychoactive Substances) tadi," ujar Golose kepada awak media di sela acara pembukaan Smash on Drugs di Universitas Udayana, Jimbaran, Badung, Bali, Sabtu 17 Juni 2023.
Akan tetapi, BNN RI sudah mengantisipasi kerawanan narkoba jenis baru masuk ke Indonesia.
Golose memiliki data, dari 1.150 jenis narkoba di dunia, BNN telah mencatat sedikitnya ada 91 jenis yang sudah masuk ke Indonesia.
"Kami mendeteksi di Indonesia, dari 1.150 yang beredar di dunia, di Indonesia masuk 91 jenis, tetap kami pantau (Flakka,-Red)," tuturnya.
Golose menjelaskan, bahwa narkotika yang saat ini menjadi tren marak di kalangan masyarakat Indonesia adalah tembakau gorila.
"Yang banyak beredar sekarang masuk ke kalangan bawah adalah Synthetic Cannabis atau tembakau gorila dicampur-campur segala macam," pungkasnya. (*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.