Fajri Pria Bobot 300 Kg
Hobi Santap 3 Bungkus Mi Instan Sekali Makan, Jadi Salah Satu Penyebab Fajri Alami Obesitas Ekstrem
Tak hanya disebabkan karena kecelakaan, namun alasan lain juga diprediksi menjadi salah satu penyebab almarhum Muhammad Fajri alami obesitas ekstrem
TRIBUN-BALI.COM – Hobi Santap 3 Bungkus Mi Instan Sekali Makan, Jadi Salah Satu Penyebab Fajri Alami Obesitas Ekstrem
Tak hanya disebabkan karena kecelakaan, namun alasan lain juga diprediksi menjadi salah satu penyebab almarhum Muhammad Fajri alami obesitas ekstrem hingga bobot 300 kg.
Akibat obesitas yang dialaminya, Fajri harus menghembuskan napas terkahirnya pada Kamis 22 Juni 2023 kemarin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Kebiasaan pemuda 27 tahun sebelum meninggal dunia diungkap oleh salah satu tetangga yang sering membantunya, Suherman (58).
Dilansir dari TribunJakarta, Suherman lah yang sehari-hari mengurus Fajri sebelum menjalani perawatan intensif di RSCM.
Diketahui, Fajri tinggal bersama ibundanya di Kampung Pedurenan, RT 005/RW 002, Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten.
Suherman bercerita kebiasaan Fajri yang menurutnya membuat berat badan pemuda tersebut berubah drastis.
Dua momen dalam kehidupan Fajri diungkap Suherman.
Baca juga: Pemakaman Jenazah Fajri Dibantu oleh Tim Gabungan Basarnas & Damkar, Warga Padati TPU Menteng Pulo
Yang pertama yaitu momen saat Fajri sempat mengalami putus cinta.
Kedua, musibah kecelakaan yang menimpanya.
Fajri mengalami luka cukup serius di bagian kaki akibat kecelakaan tersebut.
Namun, pria berusia 27 tahun itu tak mau mengambil tindakan penyembuhan lewat penanganan medis rumah sakit ataupun klinik.
Berjalannya waktu, kondisi luka kaki yang dialami Fajri pun semakin parah yang membuatnya susah untuk beraktivitas.
Suherman menyebut momen itu yang membuat berat badan Fajri meningkat drastis.
Sebab, Fajri menjalani aktivitas sehari-hari hanya berbaring di sebuah kursi yang berada di rumahnya.
"Mulai dari kecelakaan itu Fajri terus berdiam diri di kursi, jadi makan, minum, semua aktivitas dilakukan sambil tiduran dengan dilayani ibunya," ucap Suherman, Kamis 22 Juni 2023.
Menurutnya, porsi makan yang dimiliki Fajri sama seperti manusia pada umumnya.
Hanya saja, Fajri sangat senang mengemil dan memiliki beberapa makanan favorit yang terus menerus dikonsumsi.
"Sebenarnya Fajri kalau makan nasi itu porsinya biasa aja, cuma dia sering ngemil, seperti telur, kerupuk, sampai mie instan sampai tiga bungkus sekali makan," paparnya.
Keterbatasan mobilitas dan berat badan yang terus meningkat, membuat warga sekitar khawatir dengan kondisi kesehatan Fajri.
Suherman pun tidak menyangka Muhammad Fajri meninggal dunia di RSCM pada Kamis 22 Juni 2023.
Selama ini, Suherman kerap membantu kebutuhan Fajri.

Ia pun mengaku tidak bisa tidur setelah mendapatkan kabar duka dari ibunda Fajri.
Suherman bercerita dirinya menerima kabar duka sekira pukul 02.00 WIB, Kamis 22 Juni 2023.
"Saya tau kabar kalau Fajri meninggal dunia itu dari anak saya, lewat pesan WhatsApp sekira pukul 02.00 WIB dinihari tadi," ujar Suherman.
"Pas dikasih tau sama anak saya, jujur saya kaget, enggak menyangka kalau Fajri sudah berpulang ke pangkuan Maha Kuasa," sambungnya.
Baca juga: Pengangkatan Jenazah Fajri hingga Tiba di Pemakaman Berlangsung Dramatis, Pakai Bantuan Alat Berat
Mengetahui kabar duka di waktu dinihari tersebut, Suherman sempat terjaga dari tidurnya.
Sebab, masih mengira akan ikut membantu keluarga mempersiapkan rumah duka.
"Tapi isi pesannya hanya kabar duka itu saja, enggak ada minta tolong beresin rumah duka atau gimana, makanya saya pikir berarti Fajri langsung dimakamkan," kata dia.
"Karena semenjak Fajri dibawa ke RSUD Kota Tangerang, rumahnya itu kosong, hanya kakaknya saja sempat beberapa kali datang untuk memperbaiki jendela dan pintu yang sempat dijebol waktu proses evakuasi dulu," imbuhnya.
Lebih lanjut Suherman pun menceritakan, momen mengenang Fajri semasa hidupnya.
Ia menjelaskan, Fajri mulanya merupakan warga asli Manggarai, Jakarta. Namun, ia dan ibunya pindah ke Kota Tangerang dan lebih dulu menempati rumah di kawasan Larangan, sebelum akhirnya tinggal di Kampung Pedurenan.
Awal mula tinggal sebagai warga baru di Kampung Pedurenan, Fajri dikenal sebagai sosok yang baik dan mudah untuk bersosialisasi dengan warga sekitar, serta pekerja keras.
"Ibunya Fajri itu istri ke dua dan anaknya hanya Fajri seorang, mungkin karena tidak mau merepotkan keluarga makanya mereka pindah dari Manggarai ke Tangerang," tuturnya.
"Fajri itu sosok yang baik, gampang bergaul atau sosialisasi dengan warga sekitar dan pekerja keras, karena dia bekerja di biro jasa," sambungnya.
Pemakaman Fajri

Diiringi lantunan ayat suci Al-Quran, jenazah Muhammad Fajri (26) secara perlahan diturunkan ke liang lahat di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan.
Tak hanya keluarga dan kerabat, banyak pula warga sekitar TPU yang ikut menyaksikan proses pemakaman Fajri.
Bahkan, tak sedikit pengendara maupun ojek online yang berhenti sejenak untuk melihat dari balik pagar TPU Menteng Pulo untuk melihat pemakaman Fajri.
Pemakaman Fajri memang mengundang perhatian. Pasalnya, alat katrol terpasang di dekat liang lahat.
Alat berat itu digunakan untuk mengangkat jenazah Fajri ke dalam liang lahat karena bobotnya disebut nyaris mencapai 300 kilogram.
Tim gabungan dari Basarnas, Damkar hingga Sudin Pertamanan ikut dikerahkan untuk membantu pemakaman Fajri.
Prosesi pemakaman Fajri memakan waktu sekira satu jam lebih. Hal itu lantaran petugas memerlukan cara untuk bisa mengangkat jasad dari pria yang alami obesitas ekstrem tersebut.
Baca juga: Sebelum Meninggal, Fajri Pria Obesitas 300 Kg Tak Sadarkan Diri saat Dipasang Ventilator
Sebelum jenazah berada di liang lahat, tim gabungan terlebih dahulu mengeluarkan tenaga ekstra saat mendorong jenazah Fajri menggunakan forklift hidrolik milik Basarnas dari mobil jenazah menuju ke lokasi makam.
Butuh waktu sekira 30 menit bagi mereka untuk menuju liang lahat untuk Fajri yang berada di ujung area makam karena jalan tak rata.
Tak jarang, forklift tersangkut lubang yang membuat rombongan harus mengangkatnya agar bisa melanjutkan perjalanan.
"Angkat dulu angkat, nyangkut lubang ini soalnya jalannya ga rata," kata seorang petugas SAR di TPU Menteng Pulo, Kamis (22/6/2023).
Di atas pusara alat katrol sudah disediakan untuk membantu proses penurunan jenazah Fajri menuju liang lahat.
Arfan, petugas dari Damkar Jakarta Pusat menceritakan kesulitan yang dihadapi saat proses pemakaman Fajri.
Bobot almarhum yang begitu berat bahkan sampai membuat tripod milik Basarnas sempat terangkat.

Padahal tripod Basarnas mampu mengangkat beban 5.000 kilogram, jauh berkali lipat dari bobot Fajri.
Namun memang kontur area pemakaman tidak rata sehingga tripod tidak maksimal sampai terangkat.
"Untuk sistem tripod itu mampu mengangkat 5.000 kilogram yang kita gunakan."
"Dengan catatan posisi tidak terlalu tinggi dan tetap stabil."
"Kalau posisi tidak stabil akan mengurangi beban karena tiga itu tidak menyangga atau tidak seimbang," kata Arfan.
Penyebab Kematian Diungkap oleh Dokter
Plt Direktur Pelayanan Operasional RSCM, dokter Renan Sukmawan mengatakan, Fajri menghembuskan napas terakhirnya di hadapan keluarganya yang menemaninya di Gedung A rawat inap RSCM.
"Kita usahakan oleh tim ternyata tadi malam pada 01.25 WIB almarhum tuan MF berpulang ke rahmatullah di hadapan keluarga dan diterima dengan baik oleh pihak keluarga," kata Renan di RSCM, Kamis.
Dokter Sidharta Kusuma Manggala yang merupakan dokter spesialisasi anastesi RSCM menjelaskan, tim dokter dari berbagai bidang keilmuan telah berusaha keras menangani Fajri sejak pemuda obesitas itu dirujuk ke RSCM dari RSUD Kota Tangerang pada Jumat 9 Juni 2023.
Namun, takdir berkata lain. Fajri meninggal karena komplikasi yang dialaminya.
Sidharta mengatakan, sejak dibawa ke RSCM, kondisi kesehatan Fajri memang sudah cukup parah.
Baca juga: Pihak RSCM Ungkap Penyebab Muhammad Fajri Meninggal Dunia Usai Perawatan Intensif Selama 2 Minggu
"Jadi memang sebulan ini, memang pasien MF memang sudah mulai tidak bisa tidur telentang, artinya memang sudah mulai ada masalah medis yang cukup serius terkait dengan kardio respirasi atau masalah paru-paru dan masalah jantungnya," kata Sidharta.
Dijelaskan Sidharta, saat berada di RSCM, sesak napas yang dialami Fajri memang kian berat.

Hal itu membuat tim dokter harus memasangkan alat bantu pernapasan kepada Fajri.
"Saat dipasang ventilator itu beliau mendapatkan obat-obatan karena proses pemasangan ventilator itu adalah proses yang cukup nyeri dan tidak enak ya sehingga kita harus memberikan obat-obat," papar Sidharta.
Pemasangan ventilator itu membuat kondisi Fajri tak sadarkan diri.
Di sisi lain, infeksi di kaki Fajri juga semakin berat. Kondisinya diperburuk karena juga ada infeksi di bagian paru-parunya,
"Kemudian infeksi ini kita bisa bilang menimbulkan kejadian yang namanya shocksepsis (cek) yang mungkin sudah dijelaskan tadi syok sepsis.
Nah syok sepsis ini adalah suatu keadaan dimana terjadi respons tubuh terhadap infeksi yang berat, nah infeksi yang berat ini kita atasi dengan pemberian antibiotik," paparnya.
Sidharta menjelaskan ciri-ciri dari syok sepsis yang dialami Fajri yakni adanya kegagalan organ.
"Jadi dia mulai gagal organ jantungnya kemudian pembuluh darahnya, kemudian tekanan darahnya mulai turun, ginjalnya bermasalah juga karena syok sepsis karena sptic aking, kita kemudian lakukan dengan terapi pengganti ginjal," ujarnya.
Tak berhenti di situ, rupanya Fajri juga mengalami masalah pada pencernaannya.
"Sehingga kita bisa bilang bahwa akibat dari infeksi tadi itu mengakibatkan kegagalan organ tubuh namanya multi organ disfungtion sindrom.
Nah ini yang membuat kondisinya semakin menurun, dan memang pada akhirnya tadi malam kami sudah tidak bisa mempertahankan kondisi beliau lagi," ujar Sidharta.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tak Cuma Kecelakaan, Putus Cinta Buat Fajri Pria Obesitas 300 Kg Santap Mie 3 Bungkus Sekali Makan,
Pemakaman Jenazah Fajri Dibantu oleh Tim Gabungan Basarnas & Damkar, Warga Padati TPU Menteng Pulo |
![]() |
---|
Pengangkatan Jenazah Fajri hingga Tiba di Pemakaman Berlangsung Dramatis, Pakai Bantuan Alat Berat |
![]() |
---|
Efek Obesitas hingga 300kg, Muhammad Fajri Alami Komplikasi & Gagal Organ, Dokter: Kondisi Memburuk |
![]() |
---|
Pihak RSCM Ungkap Penyebab Muhammad Fajri Meninggal Dunia Usai Perawatan Intensif Selama 2 Minggu |
![]() |
---|
Tak Diangkut Mobil Damkar Seperti Dulu, RSCM Sudah Siapkan Mobil Jumbo untuk Bawa Jenazah Fajri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.