Bali United

Pusaran Pro-Kontra Harga Tiket Laga Kandang! Rp 100 Ribu yang Sungguh Memberatkan Fans

Ada yang pro, namun sebagian besar kontra. Fans Serdadu Tridatu pada umumnya menyatakan keberatan dengan kenaikan harga tiket yang dirasa tinggi

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Manajemen Bali United menaikkan harga tiket laga kandang di Stadion Dipta. Kenaikan harga meliputi kategori reguler dari Rp 60 ribu menjadi Rp 100 ribu, kategori VVIP dari Rp 300 ribu jadi Rp 400 ribu. Kebijakan itu membelah reaksi suporter. Ada yang pro, namun sebagian besar kontra. Fans Serdadu Tridatu pada umumnya menyatakan keberatan dengan kenaikan harga tiket yang dirasa terlampau tinggi itu. 

TRIBUN-BALI.COM - Manajemen Bali United menaikkan harga tiket laga kandang di Stadion Dipta. Kenaikan harga meliputi kategori reguler dari Rp 60 ribu menjadi Rp 100 ribu, kategori VVIP dari Rp 300 ribu jadi Rp 400 ribu.

Kebijakan itu membelah reaksi suporter. Ada yang pro, namun sebagian besar kontra. Fans Serdadu Tridatu pada umumnya menyatakan keberatan dengan kenaikan harga tiket yang dirasa terlampau tinggi itu.

"Di kalangan suporter banyak yang tidak setuju karena terlalu mahal, namun ada dari sisi pribadi-pribadi ada yang menerima. Tapi ini sangat memberatkan," kata Suporter senior sektor Tribun Timur, Komang Gunantara, Senin (26/6).

Ia pun memberi masukan terkait kenaikan harga tiket yang tak tanggung-tanggung ini. Ia meminta manajemen melihat kehadiran suporter dari tiga laga kandang awal Bali United sebagai bahan evaluasi harga tiket pertandingan kandang.

"Harus dievaluasi manajemen tiga laga home pertama seberapa banyak suporter yang hadir, dengan kehadiran suporter tersebut bisa dievaluasi tiket tetap dipertahankan Rp 100 ribu apakah diturunkan menjadi Rp 75 ribu," bebernya.

Gunarta mengungkapkan saat tatap muka dengan manajemen Bali United di Ubud beberapa hari lalu, masih terdapat perwakilan komunitas yang setuju dan tidak. "Mudah-mudahan kalaupun naik harapan kami di angka Rp 75 ribu sangat elok masih masuk akal seperti itu," imbuh dia.

Perwakilan Suporter Nyem Lalah (SNL), Dewa Satria juga keberatan dengan lonjakan harga tiket tersebut. Ia meminta manajemen kembali mengevaluasi penetapan harga Rp 100 ribu kategori reguler itu.

"Kami dari suporter cukup keberatan masalah kenaikan harga tiketnya juga, pasti ada pribadi yang tidak masalah, ada yang bermasalah. Tapi memang sangat harus dievaluasi dulu karena naiknya lumayan, harus dievaluasi dari manajemen Bali United apakah layak kenaikannya hampir 100 persen," pungkasnya.

Baca juga: Thailand Kalah Atas Korea Selatan, Indonesia Satu-Satunya Negara ASEAN Lolos ke Piala Dunia U17

Baca juga: KABAR BAIK! PSSI Sebut Sudah Lakukan Komunikasi dengan Portugal, Jadi Lawan Indonesia Berikutnya?

Ilustrasi - Manajemen Bali United menaikkan harga tiket laga kandang di Stadion Dipta. Kenaikan harga meliputi kategori reguler dari Rp 60 ribu menjadi Rp 100 ribu, kategori VVIP dari Rp 300 ribu jadi Rp 400 ribu.

Kebijakan itu membelah reaksi suporter. Ada yang pro, namun sebagian besar kontra. Fans Serdadu Tridatu pada umumnya menyatakan keberatan dengan kenaikan harga tiket yang dirasa terlampau tinggi itu.
Ilustrasi - Manajemen Bali United menaikkan harga tiket laga kandang di Stadion Dipta. Kenaikan harga meliputi kategori reguler dari Rp 60 ribu menjadi Rp 100 ribu, kategori VVIP dari Rp 300 ribu jadi Rp 400 ribu. Kebijakan itu membelah reaksi suporter. Ada yang pro, namun sebagian besar kontra. Fans Serdadu Tridatu pada umumnya menyatakan keberatan dengan kenaikan harga tiket yang dirasa terlampau tinggi itu. (dok twitter @BaliUtd)

Untuk Kebaikan Klub

Manajemen Bali United ternyata benar-benar memutuskan menaikkan harga tiket sebelum kompetisi bergulir. Laga Bali United kontra PSS Sleman bakal menjadi laga pembuka menyambut musim kompetisi Liga 1 2023/2024.

Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri menjabarkan alasan di balik keputusan manajemen menaikkan harga tiket. Kata dia, keputusan ini sudah melalui banyak pertimbangan atas sejumlah faktor. "Perlu kami sampaikan bila musim ini harga tiket pertandingan mengalami kenaikan harga," kata Yabes Tanuri.

Manajemen sudah mendiskusikan hal ini kepada perwakilan suporter Jumat 23 Juni 2023. "Hal ini atas pertimbangan kapasitas stadion yang berkurang dengan adanya single seat dan untuk tetap bisa menjaga kenyamanan fasilitas Stadion Dipta yang sudah standar Internasional," jabarnya.

Ia menjelaskan, dengan perubahan harga ini, bisa menjaga dan terus megembangkan klub yang bermarkas di Pulau Dewata ini. Kenaikan harga tiket pertandingan laga ini diharapkan tidak menyurutkan dukungan suporter kepada Ricky Fajrin dan kawan-kawan. (ian)

Barter Bali United Harus Juara!

Seiring dengan kenaikan harga tiket laga kandang Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, kelompok suporter menuntut Serdadu Tridatu meningkatkan prestasi. Sekarang, suporter harus mengeluarkan uang lebih besar hanya untuk mendukung Bali United berlaga. "Kenaikan tiket kalau memang itu diberlakukan, harus disertai peningkatan kualitas dan juga prestasi Bali United bisa memenuhi ekspektasi fans yakni bermain puputan, spartan dan tidak loyo, apalagi label sebagai juara back to back," kata Perwakilan Semeton Nyem Lalah (SNL), Dewa Satria.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved