Bali United

GOAT Jadi Kiblat, Made Tito Wiratama Adopsi Gaya Lionel Messi

Made Tito menemukan pola permainannya di lini tengah berkat seniornya, pemain asing Bali United, Brwa Nouri dan Eber Bessa.

Istimewa
Nama besar Lionel Messi sebagai pemain terbaik dunia selalu dielu-elukan penggemarnya dati berbagai belahan dunia, tak jarang pemain lokal tanah air mengidolakannya, salah satunya pemain muda Bali United, Made Tito Wiratama. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Nama besar Lionel Messi sebagai pemain terbaik dunia selalu dielu-elukan penggemarnya dari berbagai belahan dunia.

Tak jarang pemain lokal tanah air mengidolakannya.

Salah satunya pemain muda Bali United, Made Tito Wiratama.

Tito yang menjadikan pemain yang mengantarkan Argentina Juara Piala Dunia 2023 sebagai kiblatnya itu juga pernah berperan sebagai seorang striker saat menimba ilmu di sekolah sepak bola (SSB).

Baca juga: Bali United Kalah Tipis Atas PSS Sleman, Ricky Cawor Jadi Pencetak Gol Perdana di Liga 1 2023-2024

Gaya-gaya permainan Tito di atas lapangan pun mengadopsi megabintang asal Argentina yang kerap disebut-sebut sebagai GOAT (Greatest of All Times) itu.

Hal ini disampaikan Tito kepada dalam wawancara dengan awak media belum lama ini.

“Semua orang pasti tahu Lionel Messi kalau di sepak bola. Jadi saya waktu itu jadikan Lionel Messi sebagai role model bintang sepak bola,” ungkap Tito.

Tito berujar sebelum nyaman mendapatkan tempat sebagai gelandang tengah, pemain asal Buleleng itu sempat menjadi seorang striker atau penyerang yang kerap mencetak gol.

Tito yang sempat menjalani pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia jelang persiapan Piala Dunia U20 2023 ini mengatakan, bahwa ia sempat berubah-ubah posisi hingga menemukan posisi yang pas dengan gaya permainannya.

“Awalnya sewaktu kelas 1 SD umur 7 tahun, saya diajak oleh teman saya ikut gabung di SSB karena biasa jam istirahat sekolah sering main bola dari tutup botol atau kertas yang digulung dan diplester dijadikan bola,” kenang Tito.

“Awal masuk SSB pasti semua orang ingin mencetak gol ya jadi striker. Saya pun sama juga sempat di striker. Kemudian pemain sayap hingga akhirnya ke posisi gelandang,” jabarnya.

Sejak usia dini Tito memang gemar bermain si kulit bundar.

Dia terus mengasah skill-nya dan di saat menginjak usia 10 tahun, Tito mendapatkan posisi gelandang sesuai arahan pelatihnya kala itu dalam suatu turnamen.

“Waktu itu ada satu turnamen saat saya umur 10 tahun dan posisi gelandang sedang kosong. Akhirnya pelatih meminta saya bermain di posisi itu. Lalu saya merasa nyaman di posisi gelandang. Akhirnya berlanjut hingga sekarang,” bebernya.

Tito pun di usia remaja sudah malang melintang mengikuti beberapa kompetisi nasional bersama SSB-nya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved