Bali United
Manajemen Bali United Diminta Tinjau Ulang Soal Harga Tiket, Buka Ruang Komunikasi Dengan Suporter
Manajemen Bali United diminta tinjau ulang soal harga tiket, buka ruang komunikasi dengan suporter.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, BALI - Baru saja Liga 1 musim kompetisi 2023/2024 bergulir, polemik sudah bermunculan, kali ini antara klub dengan pendukungnya.
Polemik itu tak lain tak bukan karena kenaikan harga tiket yang memberatkan suporter, yakni suporter Bali United dan Persib Bandung.
Suporter Bali United memboikot laga pembuka Liga 1 2023/2024 sekaligus laga perdana Bali United.
Hasilnya opening ceremony dan perjuangan Serdadu Tridatu yang seharusnya gegap gempita hingar bingar suporter, justru stadion terasa sunyi.
Sedangkan klub Persib Bandung juga mendapatkan protes dari suporter dengan meninggalkan stadion pada menit ke-75.
Suporter dari Komunitas Semeton Nyem Lalah (SNL), I Gusti Ngurah Juliarta mengatakan, manajemen harus kembali meninjau ulang membenahi harga tiket.
Harga tiket dinaikkan oleh manajemen beberapa hari jelang match dari harga Rp 60 ribu menjadi Rp 100 ribu untuk kategori reguler.
Baca juga: Hasil Akhir Bali United vs PSS Sleman 0-1, Gol Tunggal Ricky Cawor Bikin Anak Asuh Teco Gigit Jari
Pria yang karib disapa Jik Juli itu juga meminta manajemen membangun komunikasi lebih luas dengan suporter agar polemik tidak berlarut.
"Harapan saya kalau bisa kenaikan harga tiket ini bisa ditinjau ulang oleh manajemen, bisa membuka ruang komunikasi antara manajemen dan supporter, di sana dijelaskan secara gamblang kenapa tiket ini sampai dinaikan," kata Jik Juli kepada Tribun Bali, pada Senin 3 Juli 2023 malam.
"Sementara kami tahu sponsor yang bergabung di Bali United begitu banyak, apa dana dari sponsor tidak mencukupi untuk operasional klub atau seperti apa, ini yang masih menjadi bola liar di kalangan supporter, malah kesannya suporter dieksploitasi oleh manajemen," bebernya.
Padahal untuk kemajuan klub sepak bola tak lepas dari peran suporter sebagaimana slogan Football Without Fans is Nothing.
Sehingga, manajemen klub harus bisa bersinergi dengan suporter untuk jalan bersama membangun kejayaan Bali United.
"Menurut saya hal ini sangat disayangkan, sejatinya manajemen dan suporter harus bersinergi sehingga mampu membuat tim lebih maju dan berprestasi," ujarnya.
Mengenai kenaikan harga tiket tersebut, Jik Juli maupun kalangan suporter merasa sangat kecewa, meski sudah ada kelompok suporter lain yang secara resmi menyatakan boikot, dirinya pun memahami dan menghargai hal itu.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.