Berita Jembrana

Puluhan Halaman Rumah Warga Pengambengan Masih Terendam Air, Warga Mulai Keluhkan Gatal-Gatal

Puluhan Halaman Rumah Warga Pengambengan Masih Terendam Air, Warga Mulai Keluhkan Gatal-Gatal

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali/ I Made Prasetia
Salah satu kawasan rumah warga yang masih terendam air di Banjar Munduk, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Selasa 11 Juli 2023. 

NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Puluhan rumah warga di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana masih tergenang air hingga Selasa 11 Juli 2023.

Upaya penanganan dengan penyedotan air serta persediaan air bersih masih terus dilakukan BPBD Jembrana.

Sedikitnya ada 20 ribu liter air dalam sehari untuk keperluan masyarakat sekitar. Disisi lain, selama lima hari kawasan tersebut tergenang air, warga mulai mengeluhkan penyakit gatal-gatal pada kulit.

Menurut pantauan, sejumlah halaman rumah warga di Banjar Munduk, Desa Pengambengan masih terendam air.

Meskipun tak begitu tinggi, genangan air ini ditakutkan menyebabkan penyakit serius. Bahkan, saat ini warga setempat mulai mengeluhlan gatal-gatal pada kulit karena air yang tergenang kotor. 

Disisi lain, prabotan rumah tangga hingga pakaian dan kasur warga nampak dijemur di halaman hingga pinggir jalan. Selain itu, kursi sofa yang sebelumnya sempat terendam juga mulai dikeringkan dengan sinar matahari.

"Sementara ini masih ada puluhan rumah warga tergenang air. Kita masih terus bekerja, berupaya menangani agar airnya cepat surut dengan menyedot air dengan mesin," kata Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, Selasa 11 Juli 2023. 

Dia melanjutkan, selain penaganan, sejak terjadi banjir juga telah menyiapkan tandon air bersih untuk kebutuhan warga setempat.

Sedikitnya ada lima tandon dan satu tangki mobil trailer. Sehingga ada puluhan ribu liter air bersih yang disalurkan setiap harinya. 

Baca juga: Tren Konten Eksplore Kuliner Food Vlogging Sedang Berkembang, Samsung Hadirkan Galaxy S21 FE 5G


"Kemudian juga membangun dapur umum untuk makanan warga setempat. Dapurnya dipusatkan di Kantor Desa. Tapi, mulai hari ini dapur sudah ditutup dan diganti dengan pemberian sembako kepada warga terdampak sehingga nantinya sudah bisa mulai masak sendiri di rumahnya masing-masing," katanya. 

Namun begitu, kata dia, lima hari pasca bencana banjir tersebut, warga mulai mengeluhkan gatal-gatal padaa kulit. Diduga gatal tersebut disebabkan oleh air yang menggenang kotor dan menimbulkan penyakit.

"Kami sudah koordinasikan ke instansi terkait untuk dibantu pemberian obat kepada warga," ungkapnya. 

Disinggung mengenai prediksi banjir sampai kapan, Agus Artana mengakui air bakal sepenuhnya surut alias kering kembali dalam waktu tiga hari kedepan.

Namun, dengan catatan tidak terjadi hujan dengan intensitas tinggi seperti sebelumnya. 

"Kemungkinan lagi tiga hari ini kering. Dengan catatan tidak terjadi hujan lagi. Sekarang kita masih terus berupaya menyedot air yang masih menggenang di halamam warga," tandasnya. 

Terpisah, Perbekel Pengambengan, Kamaruzzaman mengakui hingga saat ini warga yang terdampak masih dilakukan penanganan oleh BPBD Jembrana. Sedikitnya ada sekitar 60-an rumah warga yang tergenang di dua banjar berbeda yakni Banjar Munduk dan Banjar Ketapang Muara.

"Jika tidak terjadi hujan lagi, mungkin tiga hari lagi sudah surut," ungkapnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved