Timnas Indonesia

AFC Hukum Skuad Timnas Indonesia yang Terlibat Tawuran, Komang Teguh Terkena Sanksi Berat

Komang Teguh Trisnanda mendapatkan sanksi berat dari Federasi Sepak Bola Asia

Tribun Bali
Pemain Timnas Indonesia, Komang Teguh saat diwawancarai Tribun Bali - AFC Hukum Skuad Timnas Indonesia yang Terlibat Tawuran, Komang Teguh Terkena Sanksi Berat 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemain Timnas U-22 Indonesia asal Bali, Komang Teguh Trisnanda, dijatuhi sanksi berat oleh Federasi Sepak Bola Asia atau AFC.

Berdasarkan sidang disiplin pada 11 Juli 2023, Komang Teguh didakwa AFC melanggar Pasal 47 Kode Disiplin dan Etik AFC.

Tak hanya Komang Teguh, dua pemain Timnas U-22 Indonesia lainnya yaitu Titan Agung dan Muhammad Taufany juga mendapatkan sanksi berat dari AFC.

Sejumlah ofisial dan staf Timnas Indonesia juga tak luput dari sanksi AFC.

Baca juga: CATAT! Seleksi Timnas Indonesia U17 di Gianyar Akan Berlangsung 3 Hari Lagi, Siapkan Diri Kalian!

Di antaranya Tegar Diokta, Sahari Gultom, Ahmad Nizar, dan Muhni Toid Sarnadi.

Komang Teguh dijatuhi sanksi berupa 6 kali larangan berlaga di pertandingan resmi oleh AFC, dan tambahan denda 1.000 US Dollar buntut dari aksi baku hantam saat final SEA Games 2023 antara Timnas Indonesia vs Thailand di Kamboja, 16 Mei 2023.

Sontak kabar itu langsung mengejutkan sang pemain maupun kedua orangtua Komang Teguh.

Hal itu disampaikan ayah Komang Teguh, Nyoman Merta Jiwa, saat dikonfirmasi Tribun Bali melalui sambungan telepon, pada Kamis 13 Juli 2023.

"Sudah tadi pagi dia (Komang Teguh, red) mengubungi saya, dia sedih atas sanksi yang berat ini dan tidak menyangka dia terima itu. Sama kami sebagai orangtua juga tidak menyangka, baru dengar tadi pagi, saya terkejut, mamanya juga terkejut," kata Nyoman Merta Jiwa.

Sebagai orang tua, dirinya merasa sanksi tersebut terlalu berat bagi seorang Komang Teguh.

Sang anak harus melewatkan 6 laga Timnas ditambah satu kali karena kartu merah saat itu.

"Jadi dibilang berat ya berat sekali, apalagi ada tambahan denda uang 14 juta rupiah," ujarnya.

Nyoman Merta Jiwa berharap Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pasang badan memberikan bantuan bagi skuat Garuda yang terkena sanksi.

Meski Merta Jiwa mengakui aksi kekerasan tidak dibenarkan dalam sepak bola, namun saat itu Komang Teguh dikuasai emosional membela harga diri dan kehormatan bangsa dan negara sehingga lepas kontrol.

"Saya berharap PSSI membela, Komang Teguh bersikap seperti itu membela bangsa dan negara, mudah-mudahan sanksi dapat lebih ringan, dia melihat manajer dipukul sampai terjatuh, oke menyalahi, tapi mau tidak mau melihat sikon saat itu sebagi sebuah harga diri," kata pria asal Banjar Pule, Kelurahan Kawan, Bangli, ini.

Dia berharap dukungan dari PSSI untuk menguatkan mental pemain Timnas U-22 yang terkena sanksi, tak hanya Komang Teguh, tapi juga Titan Agung dan Muhammad Taufany.

"Supaya PSSI bisa menjembatani menjaga mental anak-anak muda yang telah mempersembahkan emas bagi Indonesia ini, agar karier mereka tidak terhambat dan peluang terus terbuka," ujar dia.

Merta Jiwa menambahkan, saat ini Komang Teguh sedang berfokus di Liga 1 membela klub Borneo FC yang akan bertanding melawan Persis Solo.

Sebagai orang tua ia tak pernah berhenti menanamkan motivasi bagi putranya itu di tengah situasi sulit yang dijalani saat ini.

Harapannya Komang Teguh tetap fokus dan percaya diri dalam bermain.

"Tadi pagi Komang berangkat ke Solo. Saya sebagai orangtua selalu memotivasi ke anak agar tetap fokus dalam bermain dan percaya diri, saya selalu motivasi sama anak saya," tuturnya.

"Untuk sanksi berat ya berat, itu resiko sebagai pemain terima sanksi apalagi kemarin membela bangsa dan negara, dan anggap saja sebagai bentuk evaluasi, pembelajaran karier yang masih panjang," tandasnya.

Sikap PSSI

Tak hanya skuad Indonesia, sejumlah pemain dan ofisial dari Timnas Thailand juga kena sanksi berat. Bahkan jumlah mereka yang kena sanksi lebih banyak dari skuad Indonesia.

Hal ini karena tindakan yang dilakukan oleh para pemain Timnas U-22 Indonesia dan Thailand pada final SEA Games 2023 di Kamboja.

Pada laga tersebut, Timnas U-22 Indonesia sukses meraih medali emas usai menang atas Thailand dengan skor 5-2.

Laga tersebut diwarnai perkelahian hebat di antara pemain dan staf kedua tim.

Momen pertama terjadi usai Timnas U-22 Thailand mencetak gol penyeimbang melalui tembakan Yotsakorn Burapha pada menit-menit akhir.

Pada momen tersebut, terlihat Titan Agung langsung menyerang ofisial Thailand yang selebrasi ke bench Timnas U-22 Indonesia dan terjadilah baku pukul yang pertama.

Momen kedua terjadi saat Irfan Jauhari mencetak gol ketiga Timnas U-22 Indonesia pada menit pertama perpanjangan waktu.

Kini, giliran ofisial dan pemain kedua tim yang baku pukul ke bench pemain Thailand.

Akibatnya, Komang Teguh mendapatkan kartu merah dari wasit.

Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, buka suara setelah beberapa pemain dan staff timnas U-22 Indonesia mendapatkan sanksi buntut kerusuhan saat SEA Games 2023.

Arya Sinulingga menjelaskan bahwa saat ini PSSI masih mempelajari keputusan dari AFC. Apalagi, sanksi tersebut baru diumumkan pada Selasa 12 Juni 2023 malam.

"Kami saat ini lagi mempelajari hukuman denda dan bermain yang diberikan kepada pemain dan staf timnas kita serta konsekuensinya," kata Arya Sinulingga di Jakarta, Kamis 13 Juli 2023.

PSSI sampai saat ini masih belum menentukan sikap. Namun, dalam waktu dekat akan ada keterangan resmi atas masalah ini.

"Dalam beberapa saat kedepan kami akan mengambil keputusan untuk hal ini," pungkasya. (ian/bolasport)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved