Berita Bali

Kisah Wisnu Ajie Sebagai Bisnis Development, Pegang Brand Lokal hingga Go Nasional

Kisah Wisnu Ajie sebagai Bisnis Development, pegang brand lokal hingga go nasional.

Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Arini Valentya Chusni
Sidha Wisnu Ajie sebagai Business Development Director yang memegang beberapa brand mengadopsi dan mengembangkan produk lokal yang go nasional. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Diferensiasi produk sangat penting dalam dunia branding dan merketing. 

Hal inilah yang membuat Sidha Wisnu Ajie sebagai Business Development Director yang memegang beberapa brand mengadopsi dan mengembangkan produk lokal yang go nasional.

"Karena saya eksperimen di alas kaki, jadi brand yang saya pegang untuk Popits saat tahun 2014 mulai serius," kata Wisnu pada Tribun Bali

Perbedaan minat orang luar negeri dengan masyarakat lokal yaitu pada fungsi sandal. 

Wisnu mengatakan jika bule / wisman mencari sandal yang fungsional, namun berbeda dengan warga lokal dalam hal ini Bali mencari sandal lifestyle yang bisa dipakai untuk acara keagamaan. 

"Awal mulanya buka di Seminyak, padahal target kita wisman / bule. Tapi lambat laun kok warga lokal menyukai brand Popits ini akhirnya kita develop sendal sepit yang ada hak 5 cm dan 7 cm," tambah Wisnu.

Segmentasi yang mulanya 70 persen untuk wisman dan 30 persen untuk lokal, namun sekarang terbalik.

Kini brand Popits diminati masyarakat lokal 70 persen yang 50 persen nya merupakan warga lokal Bali

Pintar mencari peluang itulah hal yang terpenting dalam menjalani bisnis development.

Baca juga: Pengusaha Muda Bali Wakili Indonesia di G20 YEA India: Peluang Emas Kembangkan Bisnis Internasional

Awal keberhasilan Wisnu saat memegang brand crocs.

Pasang surut perjalanan selama 20 tahun lebih sebagai brand development telah ia lewati.

"Jadi brand developer itu tugasnya bagaimana bisa satu merk / satu brand itu bisa kita delivery ke konsumen dengan baik dan nyaman. Tapi saya belajar dari kegagalan, misalnya keluhan kustomer kita harus bisa menangani dengan baik," ungkapnya. 

Kini brand Popits yang ia pegang telah menjangkau hampir 30 toko di seluruh Indonesia.

Wisnu menjabat sebagai representatif owner dari brand Popits.

"Saya dulu kerja di bank, tapi saya gak cocok dengan jam kerjanya, yang tiap hari harus ngantor, jadi saya berpikir dari jurusan saya kuliah ekonomi dan bisnis yang nyambung ini dimananya," tambahnya.

Lelaki lulusan Universitas Brawijaya ini mengatakan berani beda dalam mencintapkan sebuh brand itu penting.

Agar konsumen dapat mengingat apa ciri khas dari brand tersebut.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved