Berita Klungkung

Dupa Jadi Penyebab Kebakaran Bale Piasan di Desa Satra Klungkung, Kerugian Sekitar Rp100 Juta

Kasatpol PP dan Damkar Kabupaten Klungkung, Dewa Putu Suarbawa menjelaskan, musibah kebakaran itu membuat bangunan bale piasan hangus terbakar.

Istimewa
 Kebakaran menghanguskan bangunan Bale Piasan di Desa Satra, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Kamis (20/7/2023). 

TRIBUN-BALI.COM - Breaking News! kebakaran menghanguskan bangunan Bale Piasan di Desa Satra, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Bali, Kamis (20/7/2023).

Diduga kebakaran dipicu oleh api dari dupa. Kerugian dari musibah itu ditafsir mencapai Rp100 juta.

Kasatpol PP dan Damkar Kabupaten Klungkung, Dewa Putu Suarbawa menjelaskan, musibah kebakaran itu membuat bangunan bale piasan hangus terbakar.

Beruntung api tidak merembet ke bangunan lainnya.

Selain bangunan Bale Piasan, barang perlengkapan upacara seperti dulang, meja dan lainnya juga ikut terbakar.

Jika dilihat dari kerusakannya, ia memperkirakan musibah itu membuat pemilik bangunan mengalami kerugian materiil sekitar Rp100 juta.

Ilustrasi - Breaking News! kebakaran menghanguskan bangunan Bale Piasan di Desa Satra, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Bali, Kamis (20/7/2023).

Diduga kebakaran dipicu oleh api dari dupa. Kerugian dari musibah itu ditafsir mencapai Rp100 juta.
Ilustrasi - Breaking News! kebakaran menghanguskan bangunan Bale Piasan di Desa Satra, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Bali, Kamis (20/7/2023). Diduga kebakaran dipicu oleh api dari dupa. Kerugian dari musibah itu ditafsir mencapai Rp100 juta. (Pixabay)

 

"Kalau dilihat dari bangunan yang terbakar, kerugian diperkirakan sekitar Rp100 juta," ujar Dewa Putu Suarbawa.

Ia juga menceritakan, Damkar Klungkung menerima laporan kejadian kebakaran tersebut sekitar Pukul 16.26 Wita.

Merespon laporan itu, pihaknya mengerahkan 4 armada Damkar untuk mematikan api.

Ketika Damkar tiba di lokasi kebakaran, api sudah berkobar hebat menghanguskan bangunan Bale Piasan di merajan milik warga setempat, I Dewa Putu Wirawan (43).

Sebelum petugas pemadam kebakaran tiba, warga berupaya memadamkan api dengan alat seadanya agar api tidak membakar bangunan lainnya.

"Proses pemadaman api membutuhkan waktu sekitar 30 menit, sampai benar-benar padam," ujar Dewa Putu Suarbawa, yang saat itu ikut turun langsung memadamkan api ke TKP.

Api pemicu dari kebakaran diperkirakan berasal dari dupa, yang ditinggal oleh pemiliknya yang masih dalam keadaan menyala. Terlebih saat itu rumah korban dalam keadaan kosong.

"Informasi yang kami dapat di TKP, rumah saat kejadian dalam keadaan kosong. Pemilik rumah saat kejadian sedang berada ke sawah.

Sementara anak-anaknya habis sembahyang main ke tetangga, lupa matikan dupa," jelas
Dewa Putu Suarbawa. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved