Berita Klungkung
Tidak Pulang 3 Hari, Suherni Menangis Saat Dijemput di Alun-alun Gianyar
Tidak Pulang 3 Hari, Suherni Menangis Saat Dijemput di Alun-alun Gianyar
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Fenty Lilian Ariani
SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM - Remaja asal Dusun Lepang, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Made Suherni (13) sudah pulang ke rumahnya, Senin (24/7/2023) siang.
Sebelumnya siswi kelas VIII SMP itu dilaporkan hilang oleh orangtuanya, karena tidak pulang selama 3 hari.
Made Suherni berhasil ditemukan dalam keadaan sehat, di alun-alun Kota Gianyar, Senin (24/7/2023) siang.
Ia saat itu langsung dijemput oleh petugas kepolisian.
"Jadi awalnya ada telpon dari Suherni, yang meminta sepupunya untuk menjemput di alun-alun Kota Gianyar," Senin (24/7/2023).
Mendapat informasi itu, petugas kepolisian langsung menuju alun-alun Kota Gianyar untuk memastikan informasi tersebut.
Petugas kepolisian lalu mendapati Ni Made Suhermi berjalan kaki dari arah barat (Gianyar) menuju ke timur (Klungkung).
Saat dijemput polisi, siswi kelas VIII SMP tersebut sempat menangis. Ia lalu ditenangkan oleh Bhabinkamtibmas Takmung, sehingga mau diantar untuk pulang ke rumahnya.
"Dari pengakuan anak itu (Suherni), ia selama 3 hari tidak pulang karena menginap di rumah temannya di Desa Tangkas," ungkap Kapolsek Dawan, Akp I Wayan Sujana.
Temannya dari Desa Tangkas itu, lalu menurunkan Suherni di Alun-alun Kota Gianyar.
"Dari pengakuannya (Suherni) tidak pulang ke rumahnya, karena takut dimarahi orangtuanya. Tadi sudah saya lakukan juga pendekatan ke orangtuanya, untuk tidak memarahi Suherni atas kejadian ini. Paling penting, Suherni bisa pulang dalam keadaan sehat," ungkap I Wayan Sujana.
Sementara orangtua Suherni, I Ketut Sukada menjelaskan, dirinya tidak pernah mengelang apalagi melakukan tindak kekerasan terhadap anaknya.
Namun ia hanya sebatas menegur dan menasehati putrinya karena sering keluar malam hari.
Baca juga: HOT Transfer! Akhirnya Pelatih Kepala Persib Bandung Sudah Ada, Sosok Ini Beri Kode Keras!
Kedepannya pihak keluarga akan memberikan perhatian lebih kepada Suherni dan membatasi pemakaian handphone.
Menurut Sukada, sebelumnya anaknya sering dijemput orang tidak dikenal setiap malamnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.