Seputar Bali
Seorang WNA Taiwan Diduga Menipu dengan Menjual HP Rusak Ke Pedagang di Denpasar
Pria asal Taiwan diduga kerap lakukan aksi penipuan terhadap seorang pedagang WNI denagn menjual HP yang diduga sebagai HP yang rusak
Penulis: Putu Honey Dharma Putri W | Editor: Ngurah Adi Kusuma
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pria asal Taiwan diduga kerap lakukan aksi penipuan terhadap seorang pedagang WNI.
Pria tak diketahui identitasnya tersebut diduga melakukan aksinya di sebuah toko HP yang beralamat di Jalan Gumitir Banjar Biaung, Dentim.
Hal ini dibuktikan setelah seorang pemilik toko berinisial IAD (31) melapor ke Polsek Denpasar Timur pada Senin, 24 Juli 2023.
Menurut informasi yang dihimpun Tribun Bali, kronologi kejadian berawal saat korban kedatangan terduga pelaku yang hendak menjual sebuah hp merk Iphone.
Baca juga: Pohon Dadap Tumbang Menimpa Truk di Jalan Raya Manggis Karangasem Bali
Kejadian dijelaskan terjadi pada pukul 11.00 Wita, dimana WNA tersebut beralasan tak memiliki uang untuk balik ke negaranya.
“Pelaku beralasan buru buru mau ke airport, terpaksa menjual hp, karena butuh uang untuk pulang ke negaranya, tapi dia ngaku tidak bisa bahasa inggris, sehingga komunikasi pakai google translate,"jelas seorang sumber pada Selasa, 25 Juli 2023.
Tak main-main, bahkan pria tersebut menjual HP dengan mematok harga awal sebesar Rp 13 juta.
Karena diakui oleh WNI itu dalam kondisi baru dan sempat dioperasi dengan baik.
Untuk meyakini korban pria tersebut bahkan menyertakan kotak HP berisikan IMEI.
Baca juga: Rawan Longsor, SMP Negeri 3 Bebandem Bangun UKS Dekat Bantaran Sungai, Kepsek: Ditentukan Konsultan
Setelah melakukan tawar menawar menggunakan google translate untuk berkomunikasi, mereka pun sepakat bertransaksi dengan Rp 5 juta.
Korban pun membayar dengan cash kepada pria yang ternyata merupakan seorang penipu tersebut.
Setelah menerima uang, pelaku pun pergi meninggalkan TKP.
Sial, setelah ponsel itu dicek oleh korban, ternyata tidak mau hidup.
Sontak korban pun kebingungan dan sempat shock saat itu, hingga akhirnya baru bisa melapor ke polisi keesokan harinya.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Denpasar Timur Kompol Nyoman Darsana membenarkan hal tersebut.
“Ada laporan dalam bentuk pengaduan masyarakat (Dumas)," jawabnya.
Belakangan diketahui, video kejadian itu pun diunggah oleh korban di media sosial dan ramai dengan dikomentari netizen.
Pada beberapa komen nampak para netizen yang mengatakan terduga pelaku sudah sering melakukan aksi penipuan bahkan diduga tak hanya di wilayah Denpasar.
Usai melakukan pelaporan, korban juga disarankan oleh pihak kepolisian agar koordinasi ke Imigrasi untuk mengecek identitas orang tersebut. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.