Kasus Hipnotis di Tabanan Bali

Pengakuan Lengkap Pegawai Toko Korban Hipnotis yang Pelakunya Diduga WNA di Marga Tabanan Bali

Begini pengakuan lengkap Pegawai Toko korban Hipnotis yang pelakunya diduga WNA di Marga, Tabanan, Bali.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Kartika Viktriani
Ist
Polisi melakukan pemeriksaan dan olah TKP pada 26 Juli 2023 di Toko Dewi Sri yang menjadi lokasi hipnotis - Begini pengakuan lengkap Pegawai Toko korban Hipnotis yang pelakunya diduga WNA di Marga, Tabanan, Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Ni Luh Putu Helen Purnama Sari, 25 tahun tinggal di Banjar Geluntung Kelod, Desa Geluntung Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali akhirnya buka suara.

Helen menjadi korban hipnotis oleh WNA yang menjadi pelanggan di toko tempat kerjanya.

Toko Dewi Seri (sebelumnya ditulis Toko Dewi Sri) menderita kerugian Rp 3,5 juta (sebelumnya ditulis kerugian Rp 3 juta).

Helen mengungkapkan bahwa awalnya dia bekerja di shift kedua.

Toko Dewi Seri mempekerjakan setiap shift ada dua orang.

Helen kebagian shift kedua.

Bekerja dimulai pukul 14.00 Wita siang, dan selesai pukul 22.00 Wita. Mulai dari pukul 14.00 Wita Helen bekerja tidak ada jeda. Untuk minum, bahkan ke toilet pun tidak bisa. Pelanggan cukup padat pada Selasa 25 Juli 2023 kemarin.

“Saya kerja dari jam 2 sampai jam 6 sore itu gak ada jeda buat istirahat. Dan ditambah baru saja melahirkan. Dan sebelumnya juga mengurusi anak,” ucap Helen, Rabu 26 Juli 2023 ditemui wartawan di pelataran toko.

Karena tidak ada istirahat, sambungnya, Helen mengakui bahwa dirinya ketika hari itu kejadian cukup lelah.

Baca juga: Viral Pegawai Toko di Marga Tabanan Bali Kena Hipnotis, Pelaku Diduga WNA, Kerugian Capai Rp3 Juta

Sejak pukul 14.00 Wita dia terus berdiri.

Karena kelelahan itu, dia meyakini mulai sedikit menurun tingkat fokusnya.

Hingga akhirnya pada pukul 20.00 Wita, dua orang WNA itu datang dan membeli snack di rak.

“Dua orang datang. Yang melakukan itu beli snack dengan uang Rp 100 ribu. Dan saya juga dikasih uang ribuan katanya this for you (ini untuk kamu). Terus ditaruh di dompetnya kembalian yang lain,” ungkapnya.

 

Saat sesuai menaruh kembalian di dompet pelaku, sambungnya, pelaku kembali mengeluarkan uang sebesar Rp 75 ribu.

Dan di dalam dompet juga ada uang dolar milik pelaku.

Saat mengeluarkan uang Rp 75 ribu itulah, fokus Helen dialihkan ke dompet.

Sehingga, dirinya tidak menyadari aksi pelaku yang juga setengah memaksa membuka laci kasir.

“Saya sudah bilang no no no. Dan mengatakan bahwa ada CCTV. Tapi entah karena fokus saya di dompet itu, saya tidak sadar. Dan terus uang sekitar Rp 3,5 juta itu ada di dalam rak kasir (di bawahnya). Itu dibuka bulenya dan diambil. Saya benar tidak sadar,” jelasnya.

Kemudian, Helen mengaku, bahwa sadarnya ketika membuka laci uang kasir.

Ketika mendapati bahwa uang yang berada di bawah rak itu raib.

Kemudian, dirinya menghubungi temannya.

Dan mengaku bahwa uang itu dicuri dua orang bule.

“Terus saya telfon teman. Ijo pis iang ne (Dimana uang saya ini). Baru setelah itu saya sadar uang sudah hilang. Pokoknya pas diambil itu saya gak sadar. Padahal biasanya saya nggak pernah boleh pelanggan dekat dengan laci uang kasir,” tegasnya.

Sementara itu teman Helen, Wahyu mengaku, bahwa antara kejadian dan Helen mengaku bahwa uang itu hilang hanya berkisar enam menit.

Dan itu termasuk cepat sekali pelaku kemudian kabur.

Dan dari rekaman CCTV memang tidak terlacak pelaku kabur kemana.

Tapi menurut orang-orang di sana, pelaku kabur ke kiri menuju arah Apuan.

“Pokoknya dari kejadian terus Helen telfon saya itu cuma enam menit,” kata Wahyu.

Atas kejadian ini, Polisi pun bertindak cepat dengan melakukan pemeriksaan saksi dan pengumpulan barang bukti.

Sejauh ini polisi sedang memburu para pelaku yang dipastikan berjumlah dua orang.

Satu pelaku beraksi dan satu lagi seperti berjaga-jaga.

Keduanya menyaru sebagai pembeli di toko Dewi Seri. (ang).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved