Liga 1 Indonesia
Desakan Teco Out! Kabar Harga Tiket Akhirnya Turun, Hingga Eks Persib Bandung Ngamuk Usai Laga!
Sebelumnya kenaikan harga tiket reguler dari Rp 60 ribu menjadi Rp 100 ribu mendapatkan protes keras dari suporter yang berujung boikot laga kandang
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Bali United tampaknya sedang panas saat ini. Setelah diskusi panjang, Manajemen Bali United akhirnya mengeluarkan angin segar bagi suporter Bali United, dengan menurunkan harga tiket yang sempat naik ke angka Rp 100 ribu menjadi Rp 80 ribu.
Harga tersebut sudah disepakati antara manajemen dengan 10 komunitas suporter Bali United.
Kabar tersebut sebagaimana disampaikan oleh perwakilan dari suporter Semeton Nyem Lalah (SNL) Made Lenggur usai pertemuan antara para perwakilan suporter dan manajemen BU di Bali United Cafe pada Minggu 30 Juli 2023.
"Kami dari suporter sudah sepakat sama manajemen. Kami menerima apa yang disampaikan manajemen. Keputusan manajemen, harga tiket jadi Rp 80 ribu," ujar Made Lenggur kepada Tribun Bali.
Sebelumnya kenaikan harga tiket reguler dari Rp 60 ribu menjadi Rp 100 ribu mendapatkan protes keras dari suporter yang berujung boikot laga kandang BU.
Baca juga: Harga Tiket Bali United Turun! Pieter Tanuri Ingat Nasihat Orangtua Sikapi Desakan Teco Out!
Baca juga: PANAS Laga Bali United Vs Dewa United, Eks Persib Bandung Emosi, Teco Tak Mau Ambil Pusing
Baca juga: Liga 1 Ricuh, Laga Bali United Vs Dewa United, The Jakmania Bentrok Dengan Bonek, Polisi Pusing!

Sedangkan harga tiket VVIP naik dari sebelumnya seharga Rp 300 ribu menjadi Rp 400 ribu.
Namun yang menimbulkan gejolak adalah kenaikan di tiket reguler, karena mayoritas suporter fanatik menghuni Tribun Utara, Timur dan Selatan yang merupakan tribun bagi pemilik tiket reguler.
Dalam pertemuan dengan perwakilan 10 komunitas suporter Bali United (BU) itu, hadir langsung Yabes Tanuri dan Pieter Tanuri.
Dalam pembukaan pertemuan, Pieter merespon kegaduhan suporter yang terjadi di media sosial (medsos).
"Mungkin kesalahan dari kita kurang komunikasi dan kurang memberikan informasi. Mungkin komunikasi belum sepenuhnya dua arah," ujarnya.
Dia pun meminta perwakilan komunitas suporter mengerucutkan isu yang harus dibahas dalam pertemuan ini. Sebab ia relatif kesulitan menyaring usul saran di media sosial. "Zaman sekarang, zaman sosial media, yang diisukan apa. Tiket, pemain muda, atau apa? Terkait harga tiket naik, ada yang bilang manajemen cari duit," ujar Pieter.
Mengenai tudingan itu, Pieter pun membeberkan pendapatan BU di tahun 2022 lalu. Ia mengungkapkan, pendapatan dari TV sebesar Rp 5 miliar, sponsor Rp 20 miliar, tiketing Rp 2 miliar.
"Jadi artinya, sebetulnya tidak ada satu pun klub di Indonesia yang profit dari kegiatan bola. Saya sampai hari ini belum profit. Karena belanja pemain dan pendapatan tak seimbang. Tiap tahun saya rugi Rp 30-50 miliar. Kenapa saya mau rugi, karena saya ingin menang," tandas Pieter.
Pieter mengatakan, dirinya masih mensubsidi BU sebesar Rp 30-40 miliar per tahun. Karena keterbatasan anggaran itu pula, ia beberapa kali harus melepas pemain karena tak sanggup menggaji.
"Saat ini saya masih mensubsidi Rp 30-40 miliar, disubsidi dari bisnis yang lain. Mohon maaf jika nanti saya tak sanggup lagi mensubsidi, saya akan memainkan semua pemain muda dan mencari pemain asing harganya bisa menyesuaikan," ujarnya.
"Tiket, kita bersedia menurunkan. Tapi saya minta, tolong dijaga agar tidak berantem kayak gini. Kalau kita begini, yang diuntungkan, yang senang adalah orang lain. Saya berharap tak ada lagi hal seperti ini hanya gara-gara tiket. Harga tiket Rp 75 ribu, dan Rp 5.000-nya kita sumbangkan untuk Bali," imbuh Pieter.
Soal Teco
Kini sumbatan yang sudah terbuka antara manjemen BU dan suporter diharapkan memberikan situasi yang lebih cair antar kedua belah pihak. Diharapkan pula, situasi yang kembali harmonis ini bakal berdampak pada performa Bali United yang semakin melejit. Apalagi usai BU mendapatkan tiga kemenangan beruntun, yang membuat tim kebanggaan warga Bali ini bertengger di posisi 3 dengan mengemas 9 poin.
Sejalan dengan tren positif Bali United, gema Teco Out sebagai bentuk protes ketidakpuasan terhadap kinerja sang pelatih pun kian meredup, meski tak sepenuhnya hilang. Sebab, para suporter ingin melihat perubahan pola permainan yang diciptakan Teco untuk Bali United.
Mengenai Teco Out, Pieter mengaku memegang teguh nasihat orangtuanya. Yakni, ia tak akan menyia-nyiakan orang yang berjasa padanya.
Sebagaimana diketahui, di tangan Teco, BU juara dua kali berturut-turut. Namun pihak manajemen tentu siap mengultimatum Teco jika performa Bali United merosot tajam.
"Siapapun mengusulkan Teco Out dengan cara sembarangan, saya tak mau menanggung karmanya. Saya tak pernah melupakan orang yang telah berjasa pada saya," pungkas Pieter.(weg/ian)

Terjadi keributan antara pemain Dewa United Ricky Kambuaya dengan pemain di bench Bali United usai wasit Nendi Rohaendi meniup peluit panjang tanda waktu berakhirnya pertandingan.
Keributan antara Ricky Kambuaya dengan pemain Bali United sejatinya sudah terjadi sejak jeda babak pertama.
Usai babak kedua, Ricky Kambuaya yang berdiri di dekat bench langsung berlari menghampiri pemain di bench Bali United, keributan pun pecah. Ia terlihat tak bisa lagi mengontrol emosinya.
Ketegangan antara Ricky Kambuaya dengan pemain Bali United tak berselang lama, Ricky kambuaya pun kemudian meminta maaf mendatangi dan menyalami satu persatu pemain dan official Bali United.
Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink pun memberikan klarifikasi menyebut bahwa Ricky Kambuaya adalah sosok yang jujur dan terbuka.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Kambuaya karena dia tidak bisa lagi mengontrol emosi yang disebutkan karena tersulut atas sebuah komentar dari pemain Bali United kepada Ricky Kambuaya.
"Saya tahu Ricky Kambuaya dia orang yang sangat spesial, saya tidak mengenal lama tapi dua hal yang saya tahu, dia jujur dan terbuka, keadilan itu dia junjung tinggi," kata Jan Olde usai pertandingan
"Kalau ada sesuatu yang terjadi, ada beberapa komentar datang ke dia yang menyentuh dia, 100 persen saya tidak senang dengan apa kata kata yang diucapkan dari bench, saya percaya dia memiliki sikap yang adil. Jadi ada sesuatu yang terjadi dia tidak bisa mengontrol, orang seperti ini disentuh kesalahan pasti dari sana bukan dari sini, apalagi dia pemain Timnas," jabarnya.
Laga antara Bali United versus Dewa United berkesudahan dengan keunggulan 3-1 untuk Bali United. Pertandingan berlangsung dengan tensi tinggi.
Dewa United berupaya mempertahankan rekor tak terkalahkan, sedangkan tim tuan rumah berambisi mengatrol posisi ke papan atas.
Atas kemenangan ini Bali United kini naik peringkat bertengger di posisi 3 klasemen sementara mengemas 9 poin, sedangkan Dewa United meskipun kalah tetap menjadi pemuncak klasemen dengan 10 poin. (*)
Teco
Bali United
Maung Bandung
Persib Bandung
Ricky Kambuaya
Dewa United
Pieter Tanuri
tiket
Liga 1
keributan
LIGA 1 Persib Bandung vs Bali United Ditunda! Fokus Tim Terancam Hilang, Teco Tanggapi Penundaan |
![]() |
---|
Aplikasi Digital Wondr Diluncurkan, Pemilik RANS FC: Biar Tidak lebih Besar Pasak Daripada Tiang |
![]() |
---|
Jelang Liga, Persib Bandung Telah Melakukan Latihan Perdana, Bojan Hodak dan Beberapa Pemain Absen |
![]() |
---|
Hitung-hitungan Lolos ke Championship Series Liga 1, Intip Peluang Bali United dan Persib Bandung |
![]() |
---|
Utak-atik Championship Series Liga 1, Persib Kian Dekat, 5 Tim Bersaing Ketat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.