Anak Ketua DPRD Aniaya Remaja

Sosok Anak Ketua DPRD Kota Ambon Pukuli Remaja Hingga Tewas, Sang Ibu Disorot: Ketua DPR Nih Bos

Viral di media sosial seorang anak Ketua DPRD Kota Ambon berinisial AT (25) menganiaya remaja hingga tewas.

|
Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
Istimewa via Surya.co.id
Sosok Anak Ketua DPRD Kota Ambon Pukuli Remaja Hingga Tewas, Sang Ibu Disorot: Ketua DPR Nih Bos 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sosok Anak Ketua DPRD Kota Ambon Pukuli Remaja Hingga Tewas, Sang Ibu Disorot: Ketua DPR Nih Bos

Viral di media sosial seorang anak Ketua DPRD Kota Ambon berinisial AT (25) menganiaya remaja hingga tewas.

Korban bernama RRS (15) awalnya berpapasan dan tak menyapa pelaku.

Setelah berpapasan dan nyaris bersenggolan, ternyata pelaku balik arah dan mengikuti korban sebelum memukulinya hingga tewas

Aksi penganiayaan anak Ketua DPRD Kota Ambon ini bahkan sampai viral di media sosial.

Diketahui, AT merupakan anak dari Ketua DPRD Kota Ambon, Ely Toisuta.

Penganiayaan itu terjadi di Kawasan Talake atau tepatnya di asrama polisi Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Minggu (30/7/2023).

Melansir TribunAmbon.com, peristiwa bermula sekira pukul 21.00 WIT.

Saat itu, korban dan temannya berinisial MFS (16) pergi ke rumah saudaranya yang berada di Kawasan Talake untuk mengembalikan jaket.

Saat memasuki Gapura Lorong Masjid Talake, keduanya hampir bersenggolan dengan pelaku.

Setelah insiden itu, pelaku mengikuti RRS dan MFS.

"Dalam perjalanan keduanya ke arah rumah saudara ternyata pelaku AT mengikuti mereka."

"Lalu tiba-tiba pelaku datang dan memukul korban sebanyak tiga kali," ujar Ps Kasi Humas Polresta Pulau Ambon, Ipda Janete Luhukay dalam keterangan tertulisnya, Senin (31/7/2023).

Janete menyebut, korban diduga dipukul saat masih menggunakan helm.

Mendapat pukulan itu, korban langsung pingsan di tempat.

Saat melakukan pemukulan itu, pelaku juga sempat mengatakan, agar korban menegur saat masuk kompleks.

Tak hanya itu, pelaku mengingatkan agar korban pelan-pelan mengendarai sepeda motornya.

"Saat pemukulan, pelaku sempat mengoceh kepada korban."

"Bahwa kalau masuk di orang kompleks itu suara abang-abang dan bawa motor pelan-pelan karena pelaku juga masuk orang kompleks buat hal serupa," ungkapnya.

Tak lama setelah itu, saudara korban keluar dan melihat RRS sudah tertunduk di atas stir motornya.

Saudara korban pun meneriaki pelaku untuk meminta pertanggungjawaban.

"Saudara korban sempat meneriaki pelaku bahwa kalau terjadi hal tak diiinginkan kepada korban maka pelaku harus tanggung jawab," terang Janete.

Setelah itu, pelaku pergi begitu saja tanpa menolong korban yang saat itu dalam kondisi sudah tak berdaya.

Saudara korban dan MFS lantas mengangkat korban masuk ke dalam rumah.

Mereka berusaha menyadarkan korban, namun korban tidak sadarkan diri.

Selanjutnya, mereka membawa korban ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis.

Nahas, nyawa korban tak bisa diselamatkan.

Penganiayaan itu kemudian dilaporkan ke pihak berwajib.

Terbaru, Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif menyebut AT sudah jadi tersangka.

"Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan di rumah tahanan Polresta Ambon," ujar Kapolda, Senin (31/7/2023).

Ditegaskan, kepolisian tidak pandang bulu dalam penegakan hukum.

"Saya sudah perintahkan Kapolresta Ambon untuk proses hukum pelaku sesuai prosedur hukum yang berlaku. Tidak ada tebang pilih dalam penegakan hukum, dan semua sama di depan hukum," tegas Kapolda.

Sementara itu, polisi gelar perkara kasus penganiayaan dengan pelaku AT, anak Ketua DPRD Kota Ambon.

AT sendiri terancam dijerat dengan hukuman penjara selama 7 tahun.

"Iya kita baru selesai gelar perkara dan menaikkan AT sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan. Dia dijerat Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan mengakibatkan kematian dengan ancaman hukuman penjara paling lama tujuh tahun penjara," kata Kasat Reskrim Polresta Pulau Ambon Kompol Ben, Selasa (1/8/2023) dini hari.

Sosok Anak Ketua DPRD Ambon

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribunsumsel.com via Tribunambon, AT merupakan anak dari Elly Toisuta

Elly Toisuta menjabat sebagai ketua DPRD Ambon.

Adapun AT memiliki dua saudara kandung.

AT sendiri dalam kejadian sempat berteriak akan bertanggung jawab setelah korban pingsan dipukul.

Ibu AT yang juga Ketua DPRD Kota Ambon, Elly Toisuta bereaksi dengan kejadian yang menimpa anaknya.

Dia mengaku prihatin dan berbelasungkawa atas meninggalnya pelajar RRS (16).

Hal itu disampaikan dalam video yang beredar di sosial media, Selasa (1/8/2023).

"Saya yang itu kita atas nama keluarga dengan segala kerendahan hati dan dengan senantiasa bertawakal kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, dengan ini kami menyampaikan turut berbelasungkawa yang ke dalam-dalamnya atas meninggalnya Ananda Rafi Rahman. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala Azza Wa Jalla rahmati almarhum Husnul Khatimah, serta mendapatkan tempat yang paling indah di sisi allah subhanahu wa ta'ala Amin ya robbal alamin," ucap Elly, Selasa (1/8/2023).

Meski begitu, dalam video tersebut, tak ada kata permintaan maaf dari ibu dari terduga pelaku itu kepada keluarga korban.

Politisi Golkar itu hanya menyerahkan penanganan proses perkara dimaksud kepada aparat penegak hukum.

“Kami menghormati dan menyerahkan penanganan proses dan perkara ini kepada aparat penegak hukum,” ucapnya.

Tidak adanya kalimat permintaan maaf itu juga menimbulkan banyak komentar dari netizen pada akun @abusaimima yang mengunggah video tersebut.

“Buu mana permintaan maafnya,” tulis @story033.

Komentar lainnya juga ditulis akun @noname yakni “Ketua DPRD ni bos ,, ngapain maaf ,,bisa diselesaikan dgn uang.”

Sosok Ely Toisuta

Politisi perempuan dari partai golkar itu terhitung memiliki karir politik yang mulus. Ia bergabung sebagai kader Golkar sejak tahun 1998.

Elly adalah perempuan pertama yang memimpin DPRD Kota Ambon.

Ia dilantik sebagai Ketua DPRD Kota Ambon berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Maluku nomor 240 tahun 2019 oleh Ketua Pengadilan Negeri Ambon, Pasti Tarigan, di Kantor DPRD Kota Ambon, Selasa 29/10/2019.

Jumlah suara yang diperolehnya pada Pileg 2019 sebanyak 1.548 suara. Jumlah itu hampir 80 persen kenaikannya dari Pileg periode lalu yang hanya 954 suara.

Elly Toisutta, perempuan asal Desa Siri Sori Islam, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Ia memiliki tiga anak.

(*)

SURYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved